"Bisakah kita tetap seperti ini? Bisakah kau berhenti menyakitiku?"
Deggg!
Sesaat aku terdiam, kulihat dia menatapku dalam.
"Apa kau tak bisa.. Jungkook?"
"Tidak bukan seperti itu"
"Lalu seperti apa? Apa kau akan kembali menyakitiku setelah ini? Apa kau akan kembali menghukumku dan membalaskan dendammu? Aku tahu aku salah saat itu, aku salah karena telah membuatmu malu didepan umum. Dan sekarang aku sudah membayarnya dengan harga diri dan martabat yang aku serahkan padamu. Kegadisanku sudah kau ambil apa itu kurang? Coba kau pikirkan, betapa malunya aku nanti jika aku menikah dengan pria lain dan pria itu mendapati aku sudah tidak perawan lagi. Bukanlah itu sangat memalukan? Jadi bisakah kau membebaskan aku dan berhenti menyakitiku?"
Seketika tanganku mengepal dengan raut wajahku berubah datar.
Aku tak menyuko kalimat menikah dengan orang lain yang dia ucapkan.
Kata-kata itu membuat aku membecinya.
"Baiklah akan aku lalukan sesuai yang kau inginkan" ucapku dingin.
Aku beranjak berdiri dan menatapnya.
"Setelah sembuh kau bisa pergi dari rumahku kapanpun kau mau. Pintu terbuka untukmu, dan lupakan semuanya setelah ini"
.
.
.Beberapa bulan kemudian...
Hari ini sudah hampir sebulan lebih aku tidak melihat Jungkook lagi.
Karena aku sudah bebas, aku tidak lagi berada dalam cengkeraman Jungkook, tidak lagi menjadi Jalang untuknya. Kurasa Jalang tak pantas untukku, pemuas nafsu.. kurasa itu lebih pantas.
Walaupun begitu, jujur saja aku merindukannya. Aku suka prilaku manisnya padaku saat itu, tapi itu tak lama, hanya seseat.. tapi setidaknya aku pernah merasakannya.
Jika membahas tentangnya maka tak akan pernah ada kata bosan dalam kamusku. Tapi ini sudah saatnya aku melukapan Jungkook untuk sejenak dan beristirahat.
"Huhhhhh" aku mendesah pelan.
Biasanya dimalam-malam seperti dia akan memberiku rasa sakit yang nikmat. Tapi malam ini? Sudah tak ada lagi rasa sakit yang nikmat yang Jungkook berikan.
Sudahlah..
Selamat tidur Jeon Jungkook , semoga kau mimpi indah disana.
- P A I N -
"Huekkk, huekkkk"
Rasanya perutku sangat mual dan tidak enak. Semua isi perutku keluar, belum lagi kepalaku yang sedikit pusing.
"Ada apa denganku?"
Kubersihkan bibirku dan beranjak masuk kekamar dan lekas berbaring.
02.23 KST
Jam dua dini hari, aku terbangun hanya karena mual yang menyerangku. Apa mungkin asam lambung ku naik lagi? Tapi kemarin aku hanya memakan makanan biasa.
Sudahlah lebih baik aku tidur lagi, masih ada waktu empat jam sebelum pergi bekerja.
16.12
"Huekkkkk"
Dan lagi! Aku kembali memuntahkan isi perutku, ada apa ini sebenarnya.
Kali ini aku muntah karena mencium parfum yang aku semprotan pada pakainku sendiri.
Rasanya tenggorokanku hampir terluka karena terlalu banyak muntah.
"Arghhh kenapa kepalaku pusing sekali?"
Aku memegang kepalaku yang berdenyut.
Jika dihitung, dari jam dua dini hari hingga sore ini sudah tercatat hampir sebanyak dua belas kali aku muntah-muntah tak jelas.
Padahal aku tak memakan makanan yang aneh-aneh. Aku harus kedokter untuk memastikan ini.
Dengan kepala ynag berdenyut aku bergegas berangkat menuju rumah sakit. Aku tak mau ada apa-apa pada diriku, karena sekarang aku hanya hidup sendiri.
Aku keluar dan menunggu taxi yang lewat. Tidak memungkinkan bagiku untuk berjalan kaki dalam keadaan seperti ini.
Aku melambai-lambai kan tanganku melihat taxi yang berjalan kearahku dari kejauhan.
Tepat taxi itu berhenti didepanku, aku langsung masuk dan mengarahkan agar membawaku ke rumah sakit.
Dan beberapa saat kemudia aku sudah berada dirumah sakit. Kuharap aku baik-baik saja.
Aku keluar dari rumah sakit dengan sebuah surat ditanganku.
Dengan perasaan bercampur aduk dan rasa cemas yang menggebu, ku menyentuh dadaku yang bergemuruh.
Kini aku sudah berada didepan rumah Jungkook, dimalam hari dalam keadaan hujan yang deras.
Tanpa basa basi dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu aku langsung saja masuk kedalam rumahnya.
Hancur sudah harapanku.
Aku melihat Jungkook tenggah berdiri bersama seorang wanita dengan penyatuan bibir mereka
"Jungkook..." lirihku.
Sontak penyatuan bibir mereka terlepas dan Jungkook langusng menatapku yang kini berdiri tak jauh darinya.
"Kau?"
Jungkook berjalan mendekatiku.
"Mau apa kau kemari huh?!"
"Sayang siapa dia?" tanya wanita yang kini berdiri disebelah Jungkook dengan pakaian minim dan seksinya.
"Bukan siapa-siapa"
Aku tersenyum kecut.
"Katakan mau apa kau kemari?"
"Ini!" aku memperlihatkan sebuah surat yang aku genggam.
"Apa itu?"
"Surat yang menyatakan jika aku hamil. Aku hamil Jungkook, dan ini adalah anakmu"
Deggg!
"Kau? Hamil?
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
P A I N •TzuKook (End)
RomanceTzukook Love Story Book Series 1 [PAIN Makes People CHANGE] Highest Rank 1 in #tzukook #choutzuyu Starting Projects : 04 Maret 2019 Finishing Projects : 21 Mei 2019 *** Ketika Chou Tzuyu terjebak didalam permainan takdir dan pembalasan dendam Jeo...