5

48 3 1
                                    

Vote, komen, share
Tandai typo
Happy reading :)

-Itu aku, aku kok kak -

***

Setelah semua acara selesai, tiba di akhir acara, adalah pembacaan nama kelas.

Anaya terus bedoa semoga saja dia sekelas dengan teman SMP nya, dan tidak sekelas dengan cinta pertamanya.

Pembacaan dimulai, dari kelas IPA 1, biasanya kelas ini diisi dengan anak- anak yang pintar dan berbakat, Anaya memejamkan matanya, berdoa semoga dia tidak masuk kelas ini, jika dia masuk, dia akan yakin bahwa dirinya akan terpental jika bergabung dengan orang- orang pintar.

IPA 5

Anaya berdoa lagi, semoga saja dia masuk kelas IPA, dia takut jika dia tidak masuk IPA, ibunya pasti sedih.

"Anaya Diannova"

Anaya mendongak, itu namanya, Anaya langsung lari mendekati sumber suara itu, dia mengucap syukur dalam hati, bahwa dia masuk di kelas IPA.

Beberapa nama mulai di ucapkann lagi, "Larasya Khansa" Anaya menjerit dalam hati, dia bahagia bahwa Lili sekelas dengannya.

Dia menghampiri Lili yang berada di baris belakang, lalu memeluknya erat, "Kitaa sekelas woy" ucap Anaya lalu melepaskan pelukannya, Lili hanya menanggapinya dengan senyum.

Setelah selesai pembacaan nama, mereka di suruh mengikuti, kakak kelas yang akan menunjukan di mana kelas mereka.

Sampai di kelas bertuliskan IPA 5, semua orang mulai berhamburan merebut bangku.

Anaya dan Lili memutuskan untuk duduk di bangku nomor dua dekat pintu di belakangnya semuanya adalah cewek.

Anaya tersenyum, dia akan mendapatkan teman baru.

"Hay, kenalin gue Anaya, kalian?"Ucap Anaya memperkenalkan diri kepada dua cewek yang duduk di belakangnya.

"Gue Stella Orchidia, panggil aja Stella" ucap Stella.

"Gue, Richida Azrina, panggil gue Rina" ucap Rina.

"Gue Larasya Khansa, panggil gue Laras" Lili tersenyum.

"Jangan, pokoknya jangan panggil dia Laras, panggil aja dia Lili, oke" ucap Anaya, lagi - lagi dia mengajak orang untuk memanggil Lili, dengan nama Lili bukan Laras.

Lili tersenyum.

"Ikhlas gue di kasih teman kayak gin" ucap Lili dalam hati.

Mereka berempat mulai mengobrol, menceritakan masa - masa SMP, mereka.

"Semoga kita jadi teman baik untuk tiga tahun kedepan aamiin" ucap Rina mengangkat tangannya, berdoa.

"Aamiin" mereka bertiga ikut mengaminkan.

"Gue mau cerita" Anaya berkata dengan nada serius.

Stella mengerutkan kening, Rina mengangkat alisnya sebelah, Lili memandang biasa Anaya.

"Kalian kenal kak Arka?" Tanya Anaya, kepada tiga teman barunya.

Rina menganguk, membuat senyum Anaya mengembang.

"Kenapa emangnya?" Tanya Rina mulai penasaran.

"Gue suka kakak itu" ujar Anaya jujur.

"Serius lo?" Stella bertanya, tak percaya bahwa pertama masuk sekolah teman barunya ini sudah jatuh cinta saja, dia saja tidak berpikir sejauh itu.

"Gue serius" ucap Anaya.

Mereka bertiga menganguk.

"Bantuin gue, gimana gitu caranya" Anaya bertanya sambil memainkan rambutnya.

"Lo coba follow dia dulu di instagram, terus lo dm deh, follback kak gitu, terus lo cari topik pembicaraan deh" ucap Rina, diiringi anggukan oleh keduanya.

Teettt.......

Bel pulang berbunyi, membuat teriakan senang bergemuru, tidak bisa dipungikiri bahwa bel pulang adalah hal yang ditunggu- tunggu saat di sekolah.

Temenin gue kuy

Satu pesan masuk di handphone Anaya, bertanda Tama.

Oke, traktir gue sekalian yah

Iya, gue otw nih

Anaya menganguk, lalu pergi menuju gerbang sekolah untuk menunggu Tama yang akan menjemputnya.

Anaya berjalan santai sambil mendengarkan lagu BTS- Fake Love  dengan earphonenya.

Anaya berjalan sambil bersenandung kecil.

Anaya diam.

Anaya tidak tau harus apa.

Dia melihat Arka sedang berdiri tidak jauh darinya sambil memutar - mutar topinya.

Anaya bingung harus melakukan apa, putar balik, tidak mungkin pintu keluar hanya satu yaitu gerbang sekolah, lewat saja tanpa menghiraukan dia, tidak mungkin Arka sudah membantunya, menunggu sampai Arka pergi, yahh itu opsi paling benar.

Gue udah di depan

Sial, Tama sudah di depan, Anaya memilih untuk lewat saja tanpa menghiraukan Arka, tapi, kenapa dia sampai segugup ini.

Anaya sudah mantap dengan keputusannya.

Anaya berjalan, pelan sambil memainkan handphone setidaknya itu lebih baik.

Dia hampir dekat, jantungnya juga memompa makin cepat.

Sebentar lagi dia akan berpapasan dengan Arka.

Anaya mendongak, menatap wajah Arka, lalu tersenyum manis.

Kenapa malah senyum sih

Bego

Bego

Bego

Ucap Anaya dalam hati.

Arka menatap Anaya yang tersenyum kepadanya, dia ingat itu adalah adik kelas yang di jahili teman - temannya.

Arka membalas senyuman Anaya dengan manis, sambil menganguk pelan.

Anaya mengerjap.

Anaya terkejut.

Sangat terkejut.

"Ini mah baru rezeki gue" ucapnya dalam hati, lalu berjalan ke arah Tama.













Maafkan typo yang bertebaran
Maafkan author yang sering salah
Jangan lupa vote, komen dan share
Tetep pantengin OUR
makasih udah baca OUR sampe sini
Salam AUTHOR ISTRI SAH NAMJOON 😘😘🤪
See you di part selanjutnya

OUR [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang