27

11 1 0
                                    

Happy reading :)))

jangan lupa vote dan komen :)))

***

Anaya sudah sembuh dari sakitnya, dia di izinkan sekolah dengan tawaran tapi tidak ikut latihan sore ini, baiklah sekali tidak latihan tidak apa apa kan, tapi sehari tidak bertemu pacar ntar kangen, Anaya tertawa memikirkannya.

Tidak sekolah sehari tidak ada yang berubah semuanya terlihat biasa saja, tidak ada yang istimewa, terlebih semua orang masih menatapnya sinis, Anaya tidak terlalu memperdulikannya.

"woyyyy!!" panggil Dirga, dengan keras.

Anaya tersenyum lalu melambaikan tangannya.

"Gue denger lo sakit" tanya Dirga.

"Iyaa, nggak sakit banget sihh, cuman demem doang" jelas Anaya.

Dirga tertawa, "Rencananya gue mau jenguk lo sama calon doi" ucap Dirga sambil tersenyum.

"Lo lagi deket kan sama Rina" ucap Anaya.

"Yahhh nggak seru lahh, lo tau padahal gue mau buat lo penasaran" ucap Dirga, cemberut.

"Serius lo deket sama Rina?" tanya Anaya.

"Iyalah, lo kira gue candaan, ,muka calon suami Jihyo kek gini nggak bisa bohong" ucap Dirga sambil mengelus pelan rambutnya dengan gaya sok ganteng.

"Gue tendang lo" ucap Anaya, mengobrol dengan Dirga, dia tidak sadar sudah berada di depan kelas.

"Eh dir, udah di depan kelas nih, gue masuk dulua yah" ucap Anaya sambil tersenyum.

"Lah iya yah, ya udah deh, salam buat Rina yah" ucap Dirga lalu pergi.

Anaya menggeleng, memasuki kelas, dan langsung menghampiri teman temannya di belakang, seperti biasa di saat belum masuk jam kb, teman teman Anaya sering bermain uno, dan kartu remi, kemarin orang tua mereka hampirdi panggil karna keciduk bermain.

"Anjir lo pada nggak ada kapok kapoknya" ucap Anaya dan langsung duduk.

"Wehhh nay, udah sembuh lo, cepet banget" ucap Java teman sekelasnnya.

"Iya anjir, sakit nyakit lo" ucap Piqih.

"Sakit beneran anjir gue" ucap Anaya.

Teman temannya menganguk dan melanjutkan bermainnya, "Rina, udah dateng belom" tanya Anaya.

"Udah, pagi- pagi udah galau dia nay" ucap Java menjelaskan.

"Lah ngapa tuh anak" Anaya binggung, lantas dia berdiri,menghampiri Anaya yang menelungkupkan kepalannya di tangannya.

"Ngapa lo?" tanya Anaya.

"Nggak papa sih, capek gue abis nemenin mbak gue semalem" Rina menjelaskan.

"Emang ngapa mbak lo" tanya Anaya.

"Tanya aja Tama" ujar Rina sok misterius.

Anaya mengernyit bingung, baiklah dia akan menanyakan semuanya ke Tama.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, Anaya segera bergegas keluar, dia berencana bertemu dengan Tama sepulang seklah, Tama saat siang sangat susah di ajak bertemu, karna dia biasannya berada di proyek.

Hallo Tam, lo dimana?

Di proyek, ngapa

Gue mau ketemu

Nggak bisa, kerjaan gue banyak nay

Yahh gue mau nanya banyak ini

Ntar malem aja, kerumah

OUR [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang