26

14 1 0
                                    

Jangan lypa vote dan komen:))
Happy reading:))maafkan typo

***

Tama yang baru balik ke rumah, masih dengan koper di tanganya terkejut melihat Kenzo yang tiba-tiba pulang dengan baju basah.

Tama menatap curiga dengan Kenzo yang langsung masuk kamar, tanpa menegurnya, kan abang kesayangan baru saja pulang.

Tama mengeret kopernya ke kamarnya, mengeluarkan oleh oleh nya lalu bergegas menuju dapur.

"Mama, ya ampun ma, kangen banget sama mama" ucap Tama sambil bergelayut manja di lengan mamanya.

"Kamu ini, udah gede masih aja manja" ucap Mamanya.

"Nggak ma, kangen aja, capek banget kerja di sana, padahal bentaran doang, tapi rasanya lama banget ma" ujar Tama.

Mama Tama tertawa, "Ya udah lain kali kalo dapet proyek ambilnya jangan jauh jauh" ucap Mama Tama.

"Iya deh ma" ujar Tama lesu.

"Ma, adek kenapa, tadi Tama liat balik balik baju basah, mukanya kek marah gitu ma, mana nggak negor abang lagi ma" adu Tama dengan mamanya.

"Nggak tau, kamu tanya aja sendiri" ujar Mamanya lalu meninggalkan Tama.

Tama mengerucutkan bibir saat mamanya meninggalkaanya, dia pun memutuskan untuk mengambil berapa camilan, dan minuman untuk menemani nya membuat proyek yang belum sempat dia kerjakan.

Dia terkejut, saat melihat Kenzo yang sedang tidur di sofa dengan lengannya menutupi wajahnya, dan tidak tinggal headphone di kepalanya.

Tama menggeleng pelan, melemparkan camilan ke arah Kenzo.

"Nggak usah ngangu gue bang" ucap Kenzo tanpa membuka matanya.

"Siapa yang ngangu lo, pede lo" ucap Tama.

Kenzo tidak berniat menjawab perkataan Tama, otaknya berputar mengingat kejadian tadi, wajah Anaya yang takut melihatnya, bagaimana dia berlari dan berlindung dengan Arka, bagaimana tangan mungilnya meremas baju Arka, kenapa Anaya bisa sampai seperti itu.

Tama yang mendengar decakan Kenzo menoleh, melihat bahwa adiknya ini sedang tidak baik-baik saja, Tama memutuskan untuk menarik benda di kepala Kenzo.

"Lo kalo punya masalah nggak usah nge decak decak kek gitu, ngangu gue tau nggak" ucap Tama.

Kenzo menatapnya malas.

Menegakkan badanya, "Anaya marah sama gue" ucap Kenzo tiba-tiba.

Tama terkejut, tidak kaget, karna Anaya sering seperti itu terhadap Kenzo.

"Kenapa dia, lagi dapet" tebak Tama, karna saat Anaya sedang mendapatkan tamu bulanannya, Anaya menjadi sangat sensitif.

"Nggak" jawab Kenzo.

"Jadi??" Tanya Tama kepo.

Kenzo tidak menjawab pertanyaan Tama, melainkan mengambil ponselnya di saki celananya, mengetikkan sebuah pesan.

Naya
Gue minta maaf, gue tau gue tadi salah, maaf tentang tangan lo, gue tau gue salah, gue minta maaf.

Setelah mengetikkan pesannya ke Anaya, Kenzo langsung menidurkan dirinya kembali di sofa, berdoa semoga dia cepat sampai di alam mimpinya.

***

Arka bergegas menuju parkiran dengan gelisah, saat menuju kelas Anaya untuk mengajaknya pulang bersama, Anaya tidak ada, hanya teman teman nya saja, Stella mengatakan bahwa Anaya hari ini tidak sekolah karna sakit.

OUR [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang