12

25 0 0
                                    

Vote dan komen :)
Happy reading :)

***

Anaya mencoba secepat mungkin mengumpulkan nyawanya.

Saat dia bangun, dan mengecek hpnya untuk melihat jam, satu pesan masuk bertanda Arka.

Temenin nonton mau nggak?

Anaya mengerjapkan matanya, dia bimbang, hari ini Kenzo juga mengajaknya pergi.

Lalu bagaimana, dan 'doi' nya, Kenzo, Anaya mengacak rambutnya frustasi.

Anaya langsung berdiri dari kasurnya, ke kamar mandi, mencuci wajah, menyikat gigi, mencepol asal rambutnya, lalu sesegera mungkin berlari ke kamar Kenzo.

Tok.....tok......tok.....tok....tok.....

Anaya mengetok pintu kamar Kenzo dengan tidak sabar.

"KEN, KEN, BANGUN" teriak Anaya sambil terus mengetuk pintu kamar Kenzo.

Anaya menghentikan ketukan brutalnya saat suara dari dalam kamar terdengar di telingannya.

"Apaan sih" ucap Kenzo, sambil membenarkan rambutnya.

"Gue...ga bisa ikut" ucap Anaya gelagapan.

Kenzo mengerutkan keningnya.

"Jadi, lo bangunin gua cuman buat bilang ini, astaga" ujar Kenzo mengacak rambutnya frustasi.

Anaya mengaruk tengkuknya, "Gue lupa udah ada janji sama temen" ucapnya.

Kenzo mengangguk.

"Tapi Ken, ga usah di anter, gue bisa pergi sendiri" ucap Anaya.

Dan Kenzo mengerutkan keningnya lagi, "Tumben banget, pecinta oppa ga mau gue anter" ucapKenzo dalam hati.

***

Boleh kak.

Anaya mengerimkan pesannya ke Arka.

Anaya mulai berekspetasi yang tidak- tidak, dari mulai dia akan nonton film dengan genre romantis, makan bersama, di antar pulang oleh Arka, sungguh itu membuat wajah Anaya seperti kepiting rebus.

Mau gue jemput?

Anaya mengeratkan pelukannya ke bantal koya kesayangannya.

"Gila sih, gentle banget" ucap Anaya.

Nggak usah kak, ketemuan aja di sana.

Anaya menatap layar ponselnya penuh harap, berdoa agar sesegara mungkin Arka membalas pesannya.

Gue boleh minta line lo, biar mudah aja.

Anaya meredam teriakan bapernya dengan menekan wajahnya dengan bantal koya kesayangannya.

Diannovaa.

Oke, nanti gue telpon kalo udah sampe.

"ASTAGA, ASTAGA, JADI DIA BERENCANA MAU PERGI DULUAN GITU TERUS NUNGGU GUE" ucap Anaya setengah teriak sangkin senangnya.

***

Anaya mengedarkan pandangnnya mencoba mencari Arka yang sudah sampai duluan.

Anaya menatap setiap sudut bioskop, dia seperti orang bodoh yang menatap semua orang dengan pandangan memincing.

Tepukan pelan di bahu Anaya menyadarkan dirinya dari aksi menatapnya.

"Udah lama?" Tanya Arka dengan nada pelan.

Anaya diam di tempatnya.

"Siapa sih yang nggak baper, di tanya dengan nada lembut kek gini" ucap Anaya dalam hati.

"Ehh, enggak kok kak, baru sampe" ucap Anaya seraya mengaruk tangannya.

Gugup sudah jelas, siapa sih yang nggak gugup kalo udah hadapan ama 'doi'.

Arka menarik pelan tangan Anaya menuju loket pembelian tiket, karna hari ini hari libur jadi, antrian sedikit ramai.

Mereka berdua memutuskan untuk menonton -spider man home coming-, dengan jam 16.30, dan sebentar lagi film nya akan dimulai.

Arka sungguh senang hari ini, tidak menyangka bahwa rencana pdkt nya berjalan lancar tanpa ada kendala, dia pun tidak menyangka bahwa Anaya adalah pecinta Avengers.

"Nay, gue mau nanya?" Ucap Arka.

Anaya yang sedang memakan popcorn   langsung menoleh ke arah Arka, "Nanya apa kak?" Ucap nya sambil mengunyah popcorn.

"Yang kemarin, yang sama lo itu siapa?" Tanya Arka sedikit ragu, dia takut pertanyaannya sedikit sensitif untuk Anaya.

"Ouhh, itu Kenzo kak, temen aku" jawab Anaya enteng.

"Gue kira udah kalah start" ucap nya dalam hati.

Arka tersenyum lalu mengelus pelan rambut Anaya membuat si empunya menegang di tempatnya.

"Kenapa, ngelus rambut sih kak, kan aku jadi baper" ucap Anaya dalam hati, dan mencoba menetralkan raut wajahnya yang baper.

Anaya mencoba melupakan kejadian tadi dengan sibuk memainkan ponselnya.

Satu pesan masuk di ponselnya bertanda.

Bitchdadari

Rina send a photo.

Anaya mengetuk pesan dari grup berisikan, dirinya, Lili, Rina, Stella, dan tidak lupa anggota baru mereka Okta.

Yang jalan ama doi mah beda, nggak cerita lagi.

Anaya menepuk pelan jidatnya, bagaimana Rina bisa mendapatkan foto itu.

Tama kampret

Anaya tertawa kecil melihat nama Tama yang dia ganti saat Anaya kesal dengan Tama saat kejadian di mall, lalu melihat pesan yang Tama kirim.

Sama siapa nonton nay?

"Mampus lo Nay" ucap Anaya untuk dirinya sendiri.

Anaya mengedarkan pandagannya mencoba mencari keberadaan Tama, Anaya takut Tama akan menceritakan ini kepada Kenzo, Anaya takut Kenzo marah padannya.

Anaya mencoba memfokuskan pandangannya

Dia melihat Tama berdiri dengan seorang cewek.

Tama yang melihat Anaya menatap ke arahnya, menepuk pelan bahu orang di sampingnya, lalu melambaikan tangannya ke arah Anaya.

Anaya melotot melihat orang di samping Tama, itu Rina, bagaimana mereka berdua bisa ada di sana.

Anaya tidak sempat menghampiri mereka berdua, untuk melontarkan seluruh pertanyaan yang ada di otaknya, bertepatan dengan dirinya nya yang sadar bahwa orang di samping Tama adalah Rina, suara dari speaker bioskop, dan tarikan pelan Arka, membuat Anaya menahan semua itu.














Halo bagaimana kabarnya apa kah merasa baik??
Gimana nih part ini?
Sabar yah
Author nggak mau keburu- buru
Tunggu aja belum bagian gregetnya.
Makasih yang udah baca OUR sampe sini, kalian luar biasa (big love buat kalian).
Oke segitu aja.
Jangan lupa vote komen.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Salam author istri sah Namjoon 😘😘😍🤪💜.
#tetepmaksainupdatewalaupunlaginggakenakbadan, dansemogawargasinisukayah

OUR [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang