17

24 1 0
                                    

Happy reading :)
Jangan lupa vote dan komen:)

***

Anaya mencoba mengendap- endap saat pulang sekolah, gedung belakang dekat perpustakaan jadi alternatif paling memungkinkan untuk dia menghindari seorang Arka.

Arka memang sering mengantarnya pulang, dan dia sadar Arka mulai mengibarkan benderanya, tapi sejak kejadian di ruang musik, dia merasa canggung.

Demi plankton yang selalu tidak berhasil mencuri resep rahasia.

Anaya selalu benci dengan situasi seperti ini. Rasanya dia malu bertemu dengan Arka.

Sambil melewati tembok belakang perpustakaan, Anaya mendapatkan keberuntungan, pintu keluar itu masih terbuka.

Seolah menjadi pencuri yang masih pemula Anaya tidak terlalu bagus dalam menyusun strategi, menghindari seseorang seperti Arka sepertinya bukan opsi terbaik yang harus di lakukan.

Anaya berbalik sambil merapalkan segala mantra agar Arka tidak mengetahui dirinya.

Dirinya belum siap, bertatap muka langsung dengan Arka, dunianya bherenti seketika, terhanyut, permainan Arka yang dia mainkan waktu itu masih menghantui dirinya, terlebih hal itu.

Anaya menggeleng kan kepalanya, memikirkannya saja membuatnya panas dingin.

Dirinya sadar, sebelum dia tertangkap, Anaya lari seperti pelari handal, menghindari pohon- pohon melewati lapangan volly dan berakhir di lapangan basket.

Dan satu hal yang dia lupakan, bahwa anak paskib sedang berlatih hari ini, kemungkinan Arka akan menemukannya sepertinya akan terjadi karna lapangan basket lumayan dekat dengan pintu keluar utama.

Seperti dugaan dia, Arka datang dari berlawanan arah, matanya seolah mencari seseorang.

Anaya langsung berlari, mencari tempat sembunyi.

Menghindari seorang Arka lebih susah dari pada menjaga Dinda ketika rewel.

Tepukan di bahunya sungguh mengagetkan, saat dirinya cemas seperti ini hal kecil seperti ini saja membuat nya kaget.

Anaya menoleh, "Ngapain lo disini" ucap seseorang yang mengagetkannya.

Dia ingat ini adalah salah satu kakak kelas yang pernah mengerjainya, salah satu kakak kelas yang dia gombali, dan berakhirlah dirinya dengan mengetahui nama Arka.

Anaya langsung berdiri tegap, melirik sebentar ke arah dimana Arka datang, Arka sudah tidak ada lagi di sana.

Pasti udah pulang

Pikirnya seperti itu, dan dia menaamiinkan pikirannya itu.

Aldo yang merasa pertanyaannya di abaikan, mencoba melihat apa yang di lihat oleh adik kelasnya ini.

Mencoba meluruskan segala pikiran yang ada di otaknya, dan mencoba mencari pertanyaan yang paling masuk akal.

Anaya menoleh, dirinya ingat bahwa ada seseorang di sampingnya, dia otomatis memundurkan kepalanya saat wajah kakak kelasnya tepat di depan wajahnya.

"Gue duluan kak" ucap Anaya membuat Aldo segera menolah dengan pandangan aneh.

Menyadari akan ada pertanyaan lagi yang akan di lontarkan oleh kakak kelasnya, Anaya langsung berlari meninggalkan Aldo.

OUR [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang