18

26 2 0
                                    

Happy reading :)
Jangan lupa vote dan komen:)

***

Dunia Anaya ikut bherenti saat Arka menyelesaikan kata terakhirnya, seakan dia pertama kali jatuh cinta, pertama kali di berikan kata - kata manis.

Rasanya ini terlalu cepat, awalnya dia yang ingin memulai mendekati Arka, awalnya memang seperti itu, tapi lama kelamaan semua itu berbalik.

Waktu seolah selalu mempertemukan mereka, di mana waktu yang selalu tidak tepat.

Anaya sadar dia tidak salah menyukai Arka. Tapi apakah semuanya akan berjalan seperti kemauanya.

Dia takut dikecewakan, hal yang paling dia takutkan dalam menjalin hubungan adalah di kecewakan.

Di benci kata itu, kata yang membuat dia terpuruk, dan akhirnya dia bertemu dengan Arka, rasa itu kembali hadir, tapi sisi kecil hatinya membrontak, mengatakan dia akan kecewa.

Anaya mengakui itu sangat sakit, tapi kekuatan untuk mencoba lagi itu ada, entah jika kemudian hari dia akan di kecewakan lagi, dia tidak tau siap atau tidak, setidaknya karna pernah mengalami sakit hati, dirinya menjadi lebih kuat.

Larut dalam pikiran campur aduknya, Anaya mendongak, menatap mata teduh Arka, senyum itu masih terbit di wajahnya.

Suasana ini, Anaya tidak tau harus menjawab, atau melakukan hal lain agar kecangungan ini segera berakhir.

Drttt.....Drttttt

Ponsel Anaya bergetar, bertanda nomor telepon tidak di kenal, dengan cepat Anaya mengeser tombol hijau.

Haloo

Maaf mbak, ini dari go-jek, saya sudah di depan gerbang.

Oh iya saya ke sana, tunggu yah pak

Saya di dekat tulisan wajib helm

Oke pak

Anaya langsung mematikan ponselnya, dan berjalan mundur sedikit.

"Mmm, kak, ojol gue udah sampe, gue duluan" ucap Anaya.

"Bareng gue" ucap Arka, lalu mengajak Anaya ke gerbang.

Anaya mengerjapkan matanya, "Kak gimana go-jek nya" ucap Anaya di sela sela tarikan Arka.

Di depan gerbang Arka mengedarkan pandanganya, lalu menoleh ke arah Anaya.

Anaya mengerti tatapan Arka, menghentakan pelan tangan Arka, lalu berlari kecil ke tempat di mana bapak ojolnya berada.

Dia melirik ke belakang diam - diam Arka mengikutinya dengan santai, Arka tidak tau bahwa dia ingin pergi sekarang juga, lalu mengajak Kenzo makan seblak, dan sejenak melupakan hari ini.

"Mbak malaikat maut" tanya bapak ojol saat melihat Anaya datang.

"Iya" ucap Anaya canggung.

Dia memang menamai akun go-jeknya dengan nama Malaikat maut, nama itu baru kemarin dia ganti, karna di ejek teman - temannya saat dia menamai akun go-jeknya dengan nama, 'aku gasuka yah di php in'.

Sebenarnya dia sengaja melakukan itu, agar ojol yang menerima orderannya merasa terhibur.

Arka yang mendengar itu tertawa kecil, rupanya Anaya punya bakat melawak.

"Pak, batalin aja" ucap Arka, sambil menyerahkan selembar uang.

"Terus neng nya gimana?" Tanya bapak sambil melirik ke Anaya.

"Pulang sama saya pak, lagi ngambek pak" ucap Arka sambil tersenyum hormat.

Anaya melotot, menoleh ke arah Arka dengan pandangan tajam. Rasanya tubuh Anaya di bawa terbang, hanya dengan perkataan seperti itu saja sudah membuatnya ingin lompat- lompat.

OUR [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang