10

24 0 0
                                    

Jangan lupa vote komen, dan share
Happy reading :)

***

"Harus banget yah bun" ujar Anaya dengan lesu.

Hari ini, tiba - tiba Ayah dan bundanya  meminta nya untuk pulang cepat Ayahnya bilang, ada hal penting yang akan di bicarakan.

Ternyata hal yang penting itu, membuatnya akan terjebak bersama Tama dan Kenzo.

Anaya tidak masalah dengan Tama, tapi Kenzo, memikirkan itu saja membuat Anaya pusing.

"Cuman seminggu kak, kan kamu bisa tinggal sama tante Lia, ketemu terus sama Kenzo kan" ucap Bundanya sambil mengodanya.

"Ohh, astaga, bunda nggak tau aslinya Kenzo bagaimana" ujar Anaya dalam hati.

Kenzo si muka dua itu, sangat unggul bila sudah berhadapan dengan bundanya, berbagai cara dia lakukan untuk membuat bundanya tersenyum melihat perilaku Kenzo, Anaya tau Kenzo sebenarnya memang baik, tapi dia sangat menyebalkan.

Anaya menatap adik kecilnya yang ada di gendongan bundannya, "Nanti Naya kangen Dinda bun" ucapnya dengan pandangan memelas.

"Udah ah, jangan banyak alasan, cuman seminggu kak" ucap Ayahnya sambil mengelus pelan rambut Anaya.

Anaya menganguk.

Adik kecilnya langsung bertepuk tangan di gendongan bundanya, membuat Anaya kesal.

***

"Selamat datang" ucap Tama di depan pintu.

Anaya hanya memandang sinis Tama, sama sekali tidak berniat menjawab ucapan Tama.

Anaya masih cukup kesal dengan Tama karna kejadian di mall.

"Nggak seru ah, main marah- marahan" ujar Tama.

Anaya melotot.

"Diem aja deh lo Tam, lo tega banget ngajak gue keliling kemarin, sampe kaki gue pegel, dan dengan enaknya lo bilang, nggak seru main marah- marahan" ucap Anaya, menekan kata kata terakhirnya.

Kenzo yang peka dengan ke adaan, langsung menarik Anaya menuju kamar yang akan ditingalinya seminggu ini.

"Kita ke mall yuk, jalan - jalan" ucap Kenzo saat mereka sampai di depan pintu kamar Anaya.

"Ayoo" ujar Anaya dengan senang, lalu menutup pintu untuk bersiap - siap.

***

Mereka memutuskan untuk datang ke toko buku, berkeliling mencari buku - buku yang bagus.

Kenzo yang memang fakultas kedokteran, sering sekali datang ke toko buku untuk mencari materi - materi pelajaran yang dia pelajari.

Anaya merasa kasihan terhadap Kenzo yang sering sekali dengan beberapa buku buku tebal yang Anaya tidak mengerti.

Kenzo selalu menekuni apa yang dia sukai, sampai- sampai dia lupa tentang dirinya sendiri, itulah yang membuat Anaya sering kesal dengan Kenzo.

"Udah nemu?" Tanya Kenzo, menghampiri Anaya yang sedang melihat - lihat buku best seller.

"Ahh...enggak, liat - liat aja" ucap Anaya.

"Gue beliin" ucap Kenzo tanpa ekspreksi.

"SERIUS!!" Ucap Anaya setengah teriak.

Kenzo menganguk.

Anaya langsung mengambil satu novel yang dia lihat tadi, Anaya tersenyum penuh arti dari lama dia sudah mengidamkan novel ini, dan akhirnya dia dapat membelinya, ralat Kenzo yang membelikannya.

"Makasih yah" ujar Anaya saat mereka sedang di kasir.

"Sama -sama" ujar Kenzo.

Mereka keluar dari toko buku, Anaya dari tadi senyum - senyum sendiri, mengingat bahwa Kenzo membelikannya novel yang dia inginkan.

Kenzo mengengam tangan Anaya, mengajaknya ke salah satu restoran favorit mereka.

Anaya hanya diam, tidak bisa menolak, lagi pula Kenzo sering melakukannya.

Lagi - lagi mata kecilnya berbinar, saat Kenzo mengajaknya ke restoran ke sekuaannya.

Saat datang ke sini Anaya selalu ingat tentang dia yang sampai sekarang tidak bisa makan steak, dia selalu kesulitan saat memotongnya, itulah yang membuat Anaya selalu senang makan disini, Kenzo dengan baik akan memotongi steak nya, dengan potongan kecil - kecil.

Kenzo tidak bertanya tentang Anaya akan pesan makanan, dia cukup hapal, bahwa Anaya akan menginginkan steaknya.

Pesanan mereka datang, Anaya tidak langsung makan, dia terbiasa menunggu Kenzo makan dulu, melihat ekspereksi serius Kenzo saat makan.

"Anaya kan?" Tanya seseorang yang ada di depan Kenzo.

Anaya menoleh, "Ehh, hai kak" ujar Anaya saat melihat Arka di depanya.

Kenzo yang menatap seorang laki- laki yang sedang berinteraksi dengan Anaya.

"Gue boleh duduk?" Tanya Arka.

Anaya menganguk.

Arka duduk disampingnya, tidak bisa dipungkiri bagaimana Anaya ingin lompat- lompat sekarang, saat 'doi' nya duduk di sampingnya.

Kenzo mengambil alih makanan Anaya, seperti biasa memotongi daging steak Anaya.

Arka yang melihat itu terkejut dengan perbuatan Kenzo, lalu berali menatap Anaya seolah minta penjelasan, dan Anaya hanya nyegir kuda saat Arka menatap nya seperti itu.

"Kalo mau deketin dia, harus tau dia dulu, jangan asal deketin" ucap Kenzo, dengan nada pelan penuh penekanan di setiap katanya.

"Gue kalah start" ucap Arka dalam hati.















Maaf agak gaje.
Maaf yahh telat update.
Lagi males buat note panjang -panjang.
Okee see you di part selanjutnya.
Tetep pantengin our.
Big love buat kalian💜💜💜😘.
Salam author istri sah namjoon.
Babay.

OUR [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang