Chapter 47

4.3K 337 49
                                    

#Typo Everywhere




Happy reading❤


Saat ini Kevin dan Vale sudah berada disebuah Cafe yang cukup terkenal di Bandung.

Kedatangan Kevin dan Vale di Cafe itu cukup membuat para pengunjung histeris. Apalagi mereka masuk Cafe dengan tangan saling tertaut.

Tak bisa dipungkiri Cafe yang dipilih Kevin cukup membuat mata Vale berbinar. Pasalnya, Kevin lebih memilih meja yang berada di rooftop dengan budget yang bisa dibilang dapat menguras dompet.

"Ini yakin kita disini?" tanya Vale begitu Kevin mentitah dirinya untuk duduk pada kursi yang Kevin tarik.

Kevin mengangguk, "Iya, emang kenapa?" tanya Kevin bingung

"Nggakpapa sih, tapi kan mahal kalau makan dibagian Rooftop" sahut Vale

Kevin terkekeh, "Santai aja sih! Nggak bakal bikin dompet aku kosong kok. Duit aku banyak!" ujar Kevin seraya duduk.

"Tau deh yang banyak duit, aku mah apa! Kalau dibanding kamu, aku cuma butiran upil" ujar Vale mendrama

Kevin hanya tertawa kecil dan mengacak rambut Vale pelan.

"Permisi" ujar seorang Waiters yang tiba tiba datang membawa sebuah Trolley Food yang berisi beberapa macam makanan.

Vale menatap bingung Kevin, pasalnya dirinya belum memesan makanan.

"Aku yang pesen! Dan semuanya makanan kesukaan kamu" ujar Kevin seolah mengerti tatapan bingung Vale.

Vale hanya mengangguk dan tersenyum, entahlah malam ini dirinya merasa dispesialkan oleh lelaki yang saat ini duduk dihadapannya.

Begitu Waiters sudah pergi, Kevin meraih tangan Vale yang berada dimeja.

"Aku mau ngomong serius sama kamu" ujar Kevin menatap mata Vale serius

Vale yang ditatap seperti itu oleh Kevin pun sedikit nervous.

"Ap--apa?" tanya Vale sedikit gagu

Kevin menjentikkan tangannya diudara, tak lama kemudian seorang waiters datang membawa sebuah kotak dari Brand yang sangat terkenal.

Waiters tersebut memberikan kotak itu pada Kevin, Kevin mengangguk dan mengucapkan terimakasih.

Kevin mendorong kotak tersebut pada Vale, "Buka" perintah Kevin pada Vale

Vale dengan perlahan membuka kotak tersebut, gelang berwarna biru menyapa pengelihatan Vale.

"Ini maksudnya gimana?" tanya Vale bingung

"Maksudnya itu----"
"Kamu mau nggak balikan sama aku? Aku serius cinta sama kamu. Jujur aja saat kamu bohong sama aku, aku marah dan kecewa, tapi aku nggak bisa pungkiri kalau aku masih sangat cinta sama kamu. Dan soal perselingkuhan aku sama Lenira---"

"Sttt" potong Vale meletakkan jarinya dimulut Kevin
"Soal Lenira aku udah tau semuanya, Mbak Wid dan yang lainnya udah banyak cerita sama aku soal itu. Dan yahhh, aku udah lupain soal itu" lanjut Vale

"Jadi?" tanya Kevin harap harap cemas menaikan sebelah alisnya

"Jadi? apanya?" tanya Vale menautkan alisnya

"Jadi, kamu mau nggak balikan sama aku? Kalau kamu mau, kamu pakai gelang itu. Kalau kamu nolak aku, kamu ambil gelang itu dan kasih ke aku" ujar Kevin menggenggam erat tangan Vale

Vale melepaskan genggaman tangan Kevin, dengan perlahan ia mengambil gelang tersebut. Matanya menatap intens gelang tersebut, matanya terus menatap gembok pada gelang tersebut. Sungguh gelang yang simple namun menarik.

Mon Amour [Kevin Sanjaya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang