Chapter 50

4.4K 338 19
                                    

#Typo Everywhere

Happy reading❤


Pagi menjemput suara burung berkicauan dihalaman rumah Vale, kabut dipagi hari mempersejuk udara kota Bandung.

Vale beranjak dari ranjangnya dan membuka pintu jendela kamarnya, dia memejamkan matanya dan menghirup aroma tanah yang basah karena terguyur hujan semalaman.

"Woy mandi Woy! Mentang-mentang Weekend lo" ujar Kak Delon yang tengah menyiram bunga didepan rumah

Vale membuka matanya dan menoleh"Lah Weekend mah bebas, nggak bakal ada yang ngajak jalan juga" sahutnya memutar bolamatanya malas

"Makanya jangan LDR! Berasa jomblo kan lo?" ledek Kak Delon

Vale hanya mendengus kesal, sejak Kak Delon kembali untuk tinggal di Indonesia, hari-hari Vale jadi sangat menyebalkan. Di tambah lagi jika pacar Kak Delon sedang sibuk, bisa dipastikan Kak Delon akan selalu menganggunya.

Vale beranjak dari duduknya dan berjalan untuk keluar kamarnya, dengan segelas susu putih ditangannya, Vale beranjak menuju teras rumahnya.

Dengan perlahan Vale duduk dikursi yang ada diteras rumahnya setelah meletakkan gelas susunya dimeja bundar disebelahnya.

Matanya menatap lurus Kak Delon yang tengah menyiram bunga dan rumput dihalaman rumah yang sudah pasti atas perintah Ibu Negara.

Hari-hari Vale terlihat biasa saja setelah dirinya dan Kevin memutuskan untuk LDR. Sejak usainya Pertandingan Djarum Superliga satu minggu yang lalu Kevin harus kembali ke Jakarta untuk menjalani kegiatan rutinitasnya sebagai seorang Atlet dan dirinya pun harus kembali disibukan dengan tugas-tugas dirumah sakit.

Kalau ditanya apakah dia bosan menjalani hubungan yang terhalang jarak? Tentu saja tidak! Karena Kevin setiap jam selalu menyempatkan diri untuk memberikan kabar padanya. Walaupun kabar itu hanya seputar lokasi keberadaan Kevin, itu cukup membuat Vale sangat senang. Bahkan jika Kevin ingin pergi kemanapun dirinya selalu meminta izin kepada Vale itu menambah kesan betapa pentingnya Vale dikehidupan Kevin.

Rintikan air yang mengenai wajah Vale mampu membuyarkan lamunannya, mata Vale menatap tajam Kak Delon yang sengaja menyemprotkan air ke arahnya.

Dengan rasa kesal yang memuncak dirinya berjalan menghampiri sang Kakak yang tengah tertawa cekikikan.

"Mau main main sama gue ya?" tanya Vale berkacak pinggang dan mulai merebut selang dari tangan Kak Delon

Namun dengan cepat Kak Delon berlari menjauh dan mengarahkan selangnya ke tubuh Vale.

"KAKAK!!! AWAS YA" teriak Vale mengejar Kak Delon

"Wlekk nggak bisa wlekk" ledek Kak Delon meninggikan ujung selangnya dan berlari

Vale mengerucutkan bibirnya begitu bajunya basah semua dan rambut yang tadi dicepol pun menjadi lepek.

Dengan kesal Vale berlari melemparkan sandalnya pada Kak Delon, namun bukannya terkena Kak Delon, sandalnya mendarat mulus diwajah sang Mama yang baru saja memasuki halaman rumah setelah berbelanja di pertigaan komplek.

Mama Fema yang melihat dua anaknya yang masih kejar-kejaran hingga membuat halaman rumah banjir pun berkacak pinggang, dan wajahnya memerah begitu sendal dari putrinya mendarat tepat diwajahnya.

"KAKAK, ADEKKK!!" teriak Mama Fema menggelegar di seantero komplek.

Mendengar terikan dari Ibu Negara, mereka berdua yang tadi asik berlari-larian pun dengan spontan berhenti.

Mon Amour [Kevin Sanjaya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang