Chapter 45

4.3K 328 40
                                    

#Typo Everywhere

Happy reading❤

Siang ini, Kevin dan Vale sudah berada di Restoran yang cukup terkenal di Kota Bandung. Mereka memilih makan diruangan Private, karena takut jika mereka tercyduk paparazi.

"Mau pesen apa?" tanya Kevin setelah dirinya memanggil waiters

Vale melihat-lihat buku menunya, namun detik berikutnya menutup buku menunya.

"Samain aja" sahut Vale

Kevin menaikan sebelah alisnya, "Yakin nih?" tanya Kevin memastikan

Vale mengangguk, "Iya samain aja, yang penting nggak ada seafoodnya" ujar Vale

Kevin menganggukkan kepalanya dan memesan beberapa makanan yang tidak ada seafoodnya, karena dirinya juga memiliki Alergi pada Seafood.

Setelah waiters pergi, suasana mendadak jadi Awkward.  Mereka berdua memilih diam, tidak ada yang mau membuka suara untuk sekedar basa-basi.

Kevin melirik Vale yang tengah diam bertopang dagu dengan pandangan lurus kedepan, sesungguhnya dia ingin menyampaikan sesuatu siang ini pada Vale. Tapi entah kenapa, dia mendadak jadi seorang pengecut yang tidak memiliki nyali.

Merasa dirinya diperhatikan, Vale mengedarkan matanya, tepat saat matanya menatap kearah Kevin. Kevin juga masih melihatnya.

Mereka saling menatap dalam diam, entah disebut apa pertemuan siang ini, mungkin bisa disebut hanya teman makan bukan teman ngobrol dan yang lainnya.

Kevin menarik nafasnya dalam, "Val, aku mau ngomong sesuatu sama kamu" lirih Kevin pelan setelah beberapa menit hanya diam, dirinya menatap tepat dimanik mata Vale

Vale yang ditatap Kevin seperti itu pun sedikit gerogi dan salah tingkah.

"Ap-apa?" tanya Vale gugup

Kevin mengepalkan tangannya untuk mengumpulkan keberaniannya, "Ak--ku mm-au kita---" ujar Kevin terbata dan menggantung

Mendadak jantung Vale berdetak abnormal mendengar kalimat Kevin yang menggantung, "Kita apa?" tanya Vale menautkan alisnya

Kevin menarik nafasnya dan menghembuskannya kasar, keringat dingin mulai mengucur deras dipelipisnya.

"Aku mau---kita ba---"

"Permisi, ini Makanannya. Silahkan dinikmati" sela waiters yang berdiri disebelah meja mereka dan meletakkan makanan pesanan Kevin ke meja dari Food Trolley

Kevin mengembungkan pipinya kesal, kenapa harus ada halangan ketika keberaniannya sudah terkumpul?

"Sial!!" umpat Kevin dalam hati

"Permisi. Jika perlu sesuatu, bisa memencet tombol disebelah lilin" ujar Waiters tersebut dan berlalu pergi

Kevin menatap kesal punggung waiters tersebut, entah kenapa dirinya merasa sangat kesal sekarang.

"Waiters perusak momen! Nggak tau apa kalau gue mau ngomong penting" rutuk Kevin dalam hati

Vale yang menyadari adanya perubahan dari tatapan mata Kevin yang menatap lurus kearah pintu pun merasa bingung. Dia melambaikan tangannya tepat dihadapan wajah Kevin.

"Heyyyy" ujar Vale melambaikan tangannya ke arah Kevin

Kevin mengerjapkan matanya, "Eh iya? Kenapa?"

Vale menggelengkan kepalanya, "Nggakpapa, kenapa ngelamun? Lagi ada masalah?" tanya Vale

Kevin merubah tatapan matanya menjadi biasa saja, "Ngelamun? Nggak kok! Cuma lagi mikirin strategi aja" sahut Kevin beralibi

Mon Amour [Kevin Sanjaya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang