Begin

365 33 18
                                    

Hallo gaiseu, aku update lagi..
Bantu koreksi ya,  baik penulisan,  maupun alur ceritanya.

Maafkan jika gaje, genre ini bener-bener baru bagi aku.

Kalau baca sama nonton yang gini sih sering,  tapi nulis yang ginian?  Ini yang pertama.

Happy reading gaiseu;)
-
-
-

***

2019

"Baiklah Xue Shan-shan,  ayo berangkat!" seru seorang wanita paruh baya itu kepada putrinya.

"Eomma, namaku Sunhee. Kim Sunhee! Berhenti memanggilku seperti tadi," rajuk gadis manis berambut sebahu yang tak lain adalah putrinya.

"Oke oke, ayo berangkat. Sebelum terlambat."

Mereka berdua akhirnya berlalu menuju mobil hitam yang terpakir di depan rumah.

Hari ini Sunhee sudah berseragam rapi, ia akan mulai bersekolah lagi setelah kepindahannya ke Korea beberapa minggu yang lalu. Ia sempat meminta cuti untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di sekitar rumahnya.

Kemeja putih dengan dasi menyilang di dada, rok kotak-kotak diatas lutut serta kaus kaki putih panjang semakin memberi kesan manis pada gadis itu.

"Ma, aku harus mulai terbiasa dengan suasana disini,  jadi aku akan mulai memanggilmu dengan sebutan Eomma mulai hari ini."

"Terserah padamu, Baby," kata sang ibu sambil sedikit merapikan rambut anak kesayangannya itu.

"Mmm ... Satu lagi, berhenti memanggilku Xue shan-shan. Karena sekarang aku Kim sunhee. Aku tak ingin orang tahu bahwa aku bukan asli Korea."

"Potongan wajahmu tak bisa berbohong, jelas kamu bukan berasal dari sini. Tak apa, akui saja bahwa dulu kamu bersekolah di Shanghai," terang sang ibu dengan nada lembut.

"Baiklah eomma. Tapi, selama mereka tidak bertanya, aku takkan menceritakan apapun mengenai asal-usulku. Xue shan-shan telah berakhir, ceritanya telah tuntas. Iya kan Ma?" dilemparkan sebuah senyum termanis yang dia punya.

"You are my Bunny," kata sang ibu sambil menguyel-nguyel pipi tembem milik sang Putri. Sunhee sangat senang dengan sikap ibunya yang selalu pengertian terhadapnya. sang ibu tak pernah memaksakan kehendak terhadap dirinya.

"Pensil, buku, penghapus, serutan dan bolpointmu sudah siap?"

"Eomma! aku anak remaja, bukan anak TK yang harus selalu diperhatikan seperti itu," jawab Sunhee dengan nada kesal dan bibir yang sedikit dimanyunkan.

"Tapi kau bayi, bagiku," goda sang Ibu.

***

Selama perjalanan, Ibu Sunhee tak pernah berhenti menggoda putrinya. Bukan tanpa alasan, ia hanya ingin mengurangi kegugupan Sunhee. Sunhee selalu bilang bahwa ia takut sekolah, ia selalu gugup ketika dirinya berjalan di koridor sekolah. Ibunya tahu pasti mengenai itu, semua terhubung dengan masa lalunya.

"Eomma, kita sudah sampai."

Ketika mobil telah terpakir dengan benar,  sang ibu mengantar Sunhee menuju ruang Kepala sekolah. 

Disepanjang perjalanannya, Sunhee bergumam tak jelas. Raut wajah khawatir tak sanggup lagi ia sembunyikan. Sunhee seperti memiliki ketakutan tersendiri terhadap sekolah. Senyum yang sedari tadi menghiasi,  kini telah sirna. Tangannya terus meremat kuat seragam. Matanya tak berhenti melirik sekitar, seperti sedang mencari sesuatu.

Who? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang