Hold me

133 22 11
                                    

***

"Morning, teman sebangku," riang Areumi pagi ini.

"Tumben pagi sekali sudah ada di kelas?" sambung Areumi karena tak ada jawaban dari orang yang ia ajak bicara.

"Aku hanya tak suka banyak mata yang memerhatikan," jawab Sunhee dingin.

"Sunhee-ya bagaimana lagu yang waktu itu?" Areumi sangat antusias mendengar jawaban Sunhee.

"Aku bahkan sudah mendengarkan jauh sebelumnya," sinis Sunhee.

"Aahhh, Arraseo." suara Areumi terdengar sedih, mungkin ia kecewa dengan jawaban Sunhee.

Sunhee yang merasa tak enak hati jadi gelagapan dibuatnya. Takut-takut Areumi tersinggung atau bahkan menangis.

"Areumi," panggil Sunhee.

Areumi menatap Sunhee, mata mereka saling bertemu. Untuk beberapa saat Sunhee hanya diam. Hingga teman sebangkunya itu mulai menunduk lagi, karena tak ada lanjutan kalimat dari Sunhee.

"Mian, aku menyinggungmu. Aku memang suka lagu itu, jadi aku sudah mendengarnya ratusan kali bahkan sebelum kamu yang merekomendasikannya," jelas Sunhee, ia berusaha untuk memperbaiki mood temannya itu.

Mendengar itu, Areumi jadi sumringah lagi. Areumi tak menyangka kepribadian dingin Sunhee mulai mencair. Ia bahkan tak menerka, Sunhee akan memberikan penjelasan panjang lebar hanya karena merasa tak enak hati padanya. Gadis itu semakin yakin bahwa ia akan terus mencoba menghangatkan Sunhee.

"Nanti siang kita ke atap, yuk!" ajak Areumi.

"Sudah ku katakan, aku tak suka berkeliaran di sarang monster."

"Setidaknya kalau ada monster disana, kita tinggal lompat saja," kata Areumi santai dengan cengiran yang memperlihatkan deretan giginya.

"Bodoh," celetuk Sunhee.

Berbeda dengan ucapannya yang kasar, ketika mengatakan kata tadi Sunhee sempat tersenyum namun sangan tipis hingga tidak terlalu kentara.

"Hey, kau baru saja tersenyum," tuduh Areumi.

"Tidak," jawab Sunhee cepat.

"Ayolah, bukan masalah besar kalau kau tersenyum. Asal jangan ketika sendirian saja, atau kau akan disebut gila," goda Areumi. Sedangkan Sunhee tetap mempertahankan wajah datarnya sekuat mungkin.

"Heyyy, Penjagal datang!" teriak seorang siswa yang langsung berlari ke arah tempat duduknya.

Serentak siswa lainnya pun berlarian ke arah bangku masing-masing. Penjagal yang di maksud adalah guru fisika mereka, ia terkenal killer. Semua hening, bersiap diri dengan buku mereka diatas meja.

Jarum jam terus berputar cepat, dengan para murid yang mulai kehilangan antusiasme dalam belajar. Hingga bel istirahat berbunyi, sang pengajarpun pamit undur diri. Ketika sang guru telah jauh pergi, semua siswa meng-Aaahhhhh ria. Otak mereka pasti cukup kelelahan karena pelajaran tadi.

Sementara di pojok kelas, terjadi perdebatan antar teman sebangku.

"Ayolahh, apa kau tak bosan disini terus?" paksa seorang gadis bermarga Lee pada gadis bermarga Kim.

"Lee Areumi, dengar! Aku tidak mau pergi kemanapun. Bukan karena aku suka kelas ini, tapi tak ada alasan untukku pergi," jawab Sunhee tegas.

"Omong kosong," celetuk Areumi kesal.

Bukannya pergi meninggalkan Sunhee sendirian karena pertengkaran kecil tadi, Areumi malah menarik temannya itu untuk pergi ke atap sekolah.

"Aku tak suka penolakan."

Who? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang