Kompetisi

91 13 24
                                    

***

Dua gadis sedang berlarian di tangga yang mengarah ke atap sekolah. Tampak raut bahagia terukir di wajah keduanya.

Bruk!

Sunhee tersandung anak tangga terakhir, hingga ia terjatuh. Areumi yang berada di depannya langsung berlari panik menghampiri Sunhee.

"Kau tak apa?" tanya Areumi khawatir dengan direngkuh tubuh teman Kimnya tersebut.

Areumi membantu Sunhee berdiri, dan memapahnya hingga ke atap. Mereka berjalan beriringan dengan pelan. Setelah sampai, Areumi melepas rengkuhannya pada sunhee dan berlutut di depannya.

"Wahhhh.. Ada memar di lututmu sekarang," kata Areumi sambil terus memerhatikan luka lebam di lutut Sunhee.

"Aku tak apa, tenang saja."

"Baiklah, kau selalu begitu," ucap Areumi sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Sunhee di belakannya "ngomong-ngomong kenapa kau selalu begitu? Ketika aku mengkhawatirkanmu, kamu selalu membalasku dingin."

Sunhee yang sudah mulai menyeimbangi langkah Areumi pun terdiam sesaat. Perkataan Areumi benar, sikap dinginnya telah melukai perasaan Areumi.

"Benar, maafkan aku," kata Sunhee penuh sesal.

"Aisshhh aku hanya bercanda kawan," jawab Areumi dengan disertai tawa ringan "aku tak bermaksud begitu, kamu sensitif sekali hari ini."

Tanpa mereka sadari, seseorang telah sampai lebih dulu di sana. Siswa itu sedang berdiri di tepian dengan sebatang rokok yang terselip di antara jari-jarinya.

"Hey, rambut tirai. Long time no see," sapa siswa tersebut pada Sunhee, ia lalu berjalan mendekat ke arah dua gadis yang baru sampai itu.

Sunhee yang mengenali siswa yang memanggilnya langsung menegang. Siapa lagi kalau bukan Yoon Ho. Hanya dia satu-satunya siswa yang mampu menimbulkan reaksi berlebih pada Sunhee.

Sunhee berjalan mundur, matanya berlinang seperti ingin menumpahkan puluhan kubik air. Tangannya gemetar, dia sedang ketakutan. Mungkin Sunhee takut pada Yoon Ho yang mengetahui siapa dirinya dimasa lalu. Sunhee takut semua akan terbongkar, sudah cukup sulit baginya keluar dari belenggu masa lalu. Ia tak ingin harus berlari kesana-kemari lagi untuk menghindar dan bersembunyi.

"Ah tidak, bukan Sunhee tapi Xue Shan-shan ... pantas saja kau tak pernah menoleh ketika ku panggil," kata Yoon Ho dengan suara yang cukup keras. Sengaja, agar Areumi dapat mendengar dengan jelas nama asli Sunhee.

Sunhee hanya diam tak mampu menjawab apapun. Otaknya telah membeku karena rasa takut yang teramat. Seperti ada alasan lain mengapa ia ketakutan.

Yoon Ho terus mengikis jarak antara dirinya dan Sunhee. Selangkah maju Yoon Ho maka selangkah mundur bagi Sunhee.

Perasaan Sunhee semakin tak karuan, kilas balik akan masa lalunya kini membombardir pikirannya. Jeritan miliknya di masa lalu seperti menggema memenuhi indera pendengaran. Tangannya terangkat untuk menutup telinga kuat-kuat berharap siksaannya mereda.

Areumi yang sudah tak tahan dengan tingkah Yoon Ho, langsung mendorong tubuh siswa itu kasar. Tentu saja tenaga Areumi tak sanggup untuk membuatnya tersungkur, ia hanya sanggup sedikit menggeser tubuh siswa tengil Yoon Ho.

"Apa masalahmu hah?" teriak Areumi pada Yoon Ho "berhenti mengganggunya. Tak ada keuntungan yang kau dapat bocah tengil."

"Hey, kau siapa? Perasaan kau yang paling heboh, selalu berteriak nyalang setiap kali bertemu," tanya Yoon Ho santai.

"Aku? Aku temannya. Wae?" nyalang Areumi.

"Teman? Kau bahkan tak tahu apapun mengenai orang dibelakangmu itu. Kau tak tahu betapa mengerikannya gadis yang kau anggap teman itu. Kau pikir apa saja yang kau tahu mengenainya?"

Who? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang