***
Langkah Sunhee pagi ini terlihat tergesa. Ia berlari kecil sambil terus menunduk, menghindari kontak mata dengan yang lain. Sialnya, hari ini hampir semua siswa berada di lorong kelas. Tentu saja itu membuat Sunhee merasa terintimidasi.
"Hey kau! Anak pindahan," teriak seorang siswa dengan lantangnya pada Sunhee.
Sunhee menghentikan langkahnya, namun masih belum berani menatap siswa yang memanggilnya tadi. Kepalanya terus ia tundukan.
"Diam disitu!" perintah siswa tadi.
Siswa itu mendekati Sunhee, lalu sedikit menyibakkan rambut yang menutupi wajah gadis itu.
"Ck, rambut tirai," ledeknya.
Sunhee hanya mematung, ketegangan terlihat jelas di wajahnya. Dia mulai ketakutan. Mungkinkah ini salah satu bentuk monster yang selalu diceritakan Sunhee.
"Hey, kurasa wajahmu terlihat tidak asing."
Mendengar itu, tubuh Sunhee semakin menegang. Ia meremas roknya kuat-kuat. Ia telah pergi sejauh ini ke tempat dimana ia yakini tidak akan ada yang mengenali. Bagaimana mungkin seorang siswa asing bisa mengatakan itu.
"Kau bukan dari Korea kan? Mmmm.. Seperti pernah melihatmu di koran," kata siswa tadi semakin mengintimidasi Sunhee. Ia senang melihat wajah tegang Sunhee. Ia tersenyum puas.
"YAK!!! Seo Yeon Ho!!" teriak seorang gadis berambut panjang di ujung lorong. Teriakannya mampu menyedot perhatian semua siswa yang ada di sekitarnya.
Gadis itu berlari tergesa menghampiri Sunhee. Wajah sangarnya ia perlihatkan pada siswa yang telah kurang ajar pada temannya. Areumi memposisikan diri di depan Sunhee, menjadikan dirinya tameng pertahanan.
"Yeon ho, kau apakan dia?" tanya Areumi dengan nada tinggi sambil mengangkat dagunya. Gadis itu jelas marah melihat Sunhee di jahili. Ia tahu betul Sunhee sangat ketakutan sekarang ini.
Siswa bernama Yeon Ho tadi hanya tersenyum meledek dan berlalu pergi. Areumi kesal bukan kepalang dibuatnya.
Tidak ingin meladeni siswa brengsek tadi, ia hanya membalik tubuhnya dan memegang pundak Sunhee. Ia menatap manik coklat yang mulai kerkaca milik teman kesayangannya itu.
"Sunhee-ya, ayo kita pergi," ajak Areumi lembut.
Areumi memapah Sunhee menuju kelas. Setelah mereka duduk di bangku masing-masingpun, Sunhee hanya diam.
Melihat Sunhee yang seperti ini seperti merasakan ribuan pedang menghunus hatinya lalu menariknya perlahan. Pedih sekali, ia sungguh tak tega.
"Sebenarnya, apa yang membuatmu setakut ini Sunhee-ya," batin Areumi.
Areumi memilih membiarkan Sunhee memperbaiki moodnya. Ia tak berani bertanya lebih banyak, takut membuka sesuatu yang akan menyakiti temannya itu.
"Areumi," pangil Sunhee pelan "gomawo."
"Lain kali, jangan biarkan orang lain menyakitimu. Jika kau takut, berlarilah padaku," jawab Areumi tegas "kau harus berjanji padaku," sambung Areumi sambil menautkan kelingking mereka tanda pengikat janji.
Sunhee hanya tersenyum simpul, baginya perkataan tadi bisa jadi bumerang suatu saat nanti.
"Areumi, tumben telat," kata Sunhee. Sebisa mungkin ia ingin terlihat baik-baik saja.
"Hehe, aku kesiangan."
"Wajahmu terlihat lelah, waeoyo?" tanya Sunhee khawatir.
"Aku? Aku habis berburu tadi malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who? ✔
Mystery / Thriller[Completed] Dia siapa? mengapa begitu menakutkan? Dia terlalu kasar. Dia mencoba merampasmu, aku tak ingin berbagi, pergilah! #1 btssong (40519)