48. GOOD MORNING

13.1K 562 23
                                    

Fabian :

Menatap ke sekeliling ruangan, tampak kosong setelah kepulangan keluarganya yang sudah bergantian seharian ini menemani di rumah sakit, kini hanya ada Danny berkata akan menemani mala mini dan sekarang tengah memberikan arahan kepada beberapa orang yang berjaga di luar kamar Fabian.

Ini sudah hari ke dua Fabian terbaring lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa, sebenarnya keadaannya sudah membaik walaupun luka di punggungnya masih belum kering benar dan masih terasa sakit bila terlalu bergerak, dia bisa bangun juga berjalan meski perlahan dan dengan bantuan.

Seluruh keluarganya datang setiap hari, bahkan Rio, suami kakaknya yang dia ketahui sangat sibuk selalu menyempatkan untuk datang dan melihat keadaan Fabian, tapi ada yang salah disini... sejak dia sadar pasca operasi, hingga kini Fabian tidak melihat Clarissa, bahkan namanya pun tidak ada yang menyebut di ruangan ini.

Pandangan Fabian tertuju kepada sosok yang baru saja masuk ke kamar inap nya, Danny masuk dengan membawa beberapa berkas di tangannya.

"Ada beberapa berkas yang perlu kau pelajari." Ucap Danny seraya menyerahkan satu map kepada Fabian.

Fabian membacanya sejenak, namun akhirnya dia memilih menghela napas dan menurunkan berkas tadi ke pangkuannya.

"Ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Danny.

"Clarissa... dia.... " Fabian mengerutkan kening kala menyebut nama mantan istrinya itu, lalu menelan ludah, dia menatap Danny. "Baik-baik saja?"

Danny tertegun, di tatapnya Fabian dengan tenang lalu memilih duduk di salah satu sofa di samping tempat tidur Fabian.

"Terakhir ku lihat keadaannya baik-baik saja." Jawab Danny, namun tidak lagi mampu menatap Fabian, ada sendu di kedua mata Danny yang mampu di tangkap Fabian.

Fabian kembali meraih berkas di pangkuannya dan mempelajarinya sejenak, lalu setelah itu dia membubuhkan sebuah tanda tangan di sana dan menyerahkan kembali berkas itu kepada Danny yang menunggu di sana.

"Kapan terakhir kau melihatnya?" tanya Fabian. "Ada yang kalian sembunyikan?"

Akhirnya Danny menghela napas, dia kembali berkata.

"Setelah membawamu ke rumah sakit, aku tidak sempat memperhatikannya karena harus mengurus semua administrasi dan pengamanan tempat ini, juga memberi kabar kepada keluargamu mengenai keadaan ini."

Oke... itu menjelaskan keadaan Clarissa yang mungkin tidak baik-baik saja setelah Fabian tidak sadarkan diri kemarin.

"Lalu?"

"Aku masih melihatnya duduk tenang di ruang tunggu saat kau operasi, lalu keluargamu datang dan sepertinya dia menahan ketakutannya karena dia langsung tidak sadarkan diri begitu melihat kakak perempuanmu." Jelas Danny.

Fabian bangkit dari tempat tidurnya, berusaha duduk agar lebih jelas mendengarkan penjelasan Danny, mendengar Clarissa pingsan membuat dada Fabian berdebar.

"Bagaimana dia sekarang?"

Danny terdiam, tampak ragu menatap Fabian.

"Bagaimana keadaannya sekarang?" ulang Fabian tidak sadar bila suaranya berubah bergetar.

Danny menundukkan kepalanya.

"Dia tidak di Indonesia sekarang."

Kening Fabian kembali berkerut mendengar jawaban Danny.

"Maksudmu tidak di Indonesia?"

"Dia berangkat ke London malam hari nya setelah kau operasi, dia berkata kepada keluargamu untuk jangan mengatakan perihal keberangkatannya kepadamu karena takut kau tidak focus dengan kesembuhanmu."

2. TRUTH (FAST UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang