11. PERTAHANAN

11.4K 518 3
                                    

Clarissa:

setelah satu minggu berada di London, Clarissa dan Fabian akhirnya kembali ke Indonesia dengan di jemput oleh Vanessa dan Darka yang masing-masih datang dengan mengendarai mobil Clarissa dan Fabian.

meski sempat merasa aneh dan curiga dengan kecanggungan yang terjadi antara adik Fabian dan sahabatnya itu, Clarissa memilih untuk bungkam, sampai kemudian Fabian meminta untuk membawa mobil sendiri dan menyuruh adiknya untuk mengantar Vanessa pulang.

Clarissa kini sudah berada kembali ke rumahnya.

lelah... selama satu minggu berada di London, menghabiskan waktu berdua di tengah kesibukan Fabian yang terus saja harus melakukan pertemuan dengan beberapa Klien di sana, Clarissa justru banyak memanfaatkannya dengan bertemu dengan Sandra, sahabatnya, berbagi cerita, lalu sesekali melakukan sambungan video dengan Vanessa yang saat itu tengah berada di Semarang.

Clarissa, Vanessa dan Kasandra.

kapan lagi mereka dapat berkumpul seperti dulu, pikir Clarissa.

tanpa sadar tangannya kini berpindah ke perutnya yang masih rata.

"Kamu akan lahir kedunia untuk menemani mama sayang." gumam Clarissa lirih.

setiba di rumah, Clarissa memang masuk ke dalam rumah, tapi tidak dengan suaminya, setelah memastikan Clarissa dan semua barang bawaannya masuk, Fabian segera berpamit untuk pergi lagi, entah kemana lagi pria itu? mungkin menemui Arman.. atau...

Clarissa menghela napas kasar.

anak-anak jelas tidak masuk dalam kategori kecemburuan bagi Clarissa, dia menyukai anak kecil, Clarissa sudah memikirkannya bahwa dia tidak akan masalah jika Fabian terus memberikan perhatian kepada putra yang di sembunyikan darinya itu, anak itu tidak bersalah, Clarissa menyadari itu.

tapi lain ceritanya jika kemudian Arman di jadikan alasan bagi wanita itu untuk terus memanggil Fabian agar datang menemuinya, bukankah cinta ada lantaran karena terbiasa? jika setiap Fabian datang lalu melihat wanita itu merawat putranya dengan baik, tidak akan menutup kemungkinan bahwa Fabian akan luluh bukan?

Fabian adalah perayu ulung, dan pria itu tidak pernah tahan dengan wanita.

Astaga.... apa yang kau pikirkan Clarissa? batin Clarissa kaget dengan pikirannya yang sudah melantur kemana-mana, Fabian adalah suaminya, tidak seharusnya dia meragukan Fabian.

"Bu." tampak Sarah mendekat menghampiri Clarissa. "ingin saya siapkan makan malam sekarang?"

Clarissa menggeleng. "Masih kenyang." Balas Clarissa, lalu kemudian dia kembali berkata. "Bisakah aku dibuatkan puding susu?"

"Puding susu?" Kini Sarah mengerutkan ke keningnya.

Kini Clarissa mengangguk, entah mengapa sejak di pesawat tadi yang ada di bayangannya hanya ingin memakan makanan manis.

"Ada stock buah apa?" Balas Clarissa seraya melangkahkan kakinya menuju meja dapur, disana dia bisa melihat beberapa bungkus plastik berisi sayur dan buah.

"Sesuai pesanan bapak tadi, bapak minta di belikan alpukat, strawberry dan Apel untuk ibu."

Clarissa mengangguk, perhatiannya kini tertuju kepada strawberry segar yang baru saja dia keluarkan dari plastik belanja.
"Masukan beberapa potong ini ya?"

Sarah mengangguk tersenyum.
"Baiklah, saya buatkan."

Setelah memasukkan beberapa belanjaan ke dalam kulkas, Clarissa melangkah menuju ruang keluarga dan menyalakan televisi, sesekali tangannya bergerak meraih ponsel untuk melihat sosial media.

2. TRUTH (FAST UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang