18. BERLANJUT

11.9K 676 2
                                    

Clarissa tiba di apartement sahabatnya menjelang malam, bukan karena jarak apartement Vanessa jauh atau jalanan macet, melainkan karena adanya sedikit ketagangan terjadi di rumah sebelum Clarissa keluar tadi.

"Ibu mau kemana?" Tanya Sarah saat melihat Clarissa keluar dari kamarnya sudah lengkap dengan pakaian hangat.

"Aku akan keluar sebentar."

"Tapi bu.. sebentar lagi bapak datang."

Clarissa sempat menghentikan langkahnya saat mendengar berita itu, dia menoleh menatap Sarah, entah kekesalan di hati Clarissa kepada Fabian kini menjalar kepada Sarah.

Sarah tidak ada bedanya juga dengan Danny, mereka sama-sama antek nya Fabian.

"Sebenarnya yang istrinya Fabian itu aku atau kamu?" Ucap Clarissa, "Kenapa dia memberitahumu jika ingin pulang?"

Sarah langsung berdiri panik.
"Ah.. tidak begitu bu, saya di beritahu Danny kalau sebentar lagi bapak tiba."

"Jadi kalian berbicara?" Tembak Clarissa tepat, mengingat tadi Sarah sempat mengatakan tidak berbicara denga Danny.

Sarah menunduk.

Clarissa akhirnya menghela napas melihat Sarah yang tertunduk, dia sungguh lelah sekali saat ini, belum lagi dengan masalah Vanessa yang memerlukan bantuan nya, lalu rumah tangga nya?

"Aku akan keluar sebentar dan segera kembali, jika Fabian datang mencariku, katakan saja aku sedang ke rumah mama, tidak akan lama."

Setelah mengucapkan itu, Clarissa segera melanjutkan langkahnya menuju mobil berwarna merah miliknya.

Sarah yang melihat Clarissa mengeluarkan kunci mobil dan berniat membuka pintu depan kembali berucap.

"Ibu ingin menyetir?"

"Apa aku tidak boleh menyetir?"

"Nanti pak Fabian marah bu."

Sungguh Clarissa tidak perduli meski Fabian muncul begitu saja saat itu, Clarissa bukan jenis orang yang penurut jika keadaan sedang mendesak.

"Maka yang harus kamu lakukan adalah lari ketika Fabian marah."

000

Clarissa sedikit mengerutkan kening saat sampai di lobby apartement Vanessa dan dia melihat beberapa wartawan mulai berbisik lalu menunjuk kepadanya.

"Mbak Clarissa?"

Clarissa mengalihkan pandangannya kepada sosok pak Robert, penanggung jawab keamanan apartement tempat Vanessa tinggal, yang Clarissa kenal karena dulu sering bertemu saat clarissa berkunjung ke unit Vanessa.

"Malam pak Robert."

"Wahhh.. sudah lama nggak datang mbak."

Clarissa mengangguk, berusaha mengukir sennyum di wajahnya, meski segudang pertanyaan mulai muncul dj kepalanya.

"Ada apa diluar?"

Pak Robert mengikuti arah pandang Clarissa. "Sudah sejak kemarin banyak wartawan datang mbak ingin bertemu mbak Vanessa, makanya sekarang saya ikut berjaga."

"Vanessa?"

Oke baiklah, pasti ada yang di lewatkan Clarissa disini, hingga sahabatnya kini menjadi buronan.

"Tadi malam ramai sekali mbak."

Segera Clarissa membuka ponsel untuk memastikan sesuatu.

Clarissa sampai harus menutup mulutnya ketika melihat berita terbaru muncul di ponselnya.

2. TRUTH (FAST UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang