08 .Penasaran

45 19 14
                                    

"Jangan membuat ku penasaran itu sama saja menahan ku untuk tidak peduli pada mu"
~Harumi Leorin~

MALAM yang dingin sangat dingin entah kenapa membuat tidur Arden tidak nyaman sehingga membangunkannya tiba-tiba.

"Emang lagi hujan kok pake dingin segala dingin banget lagi tuh." gumamnya demikian.

Diceknya cuaca dari luar melalui jendela kamarnya, "Perasaan nggak hujan tapi dinginnya buat gue menggigil herrrrr." dibuatnya gaya menggigil dan kembali ke ranjangnya.

Tapi matanya sudah emoh untuk kembali tertidur membuatnya mengingat sesuatu, Harumi.

"Kok gue jadi kepikiran dia yah, kira-kira dia udah tidur nggak yah jadi kangen deh." gumamnya lalu melihat pukul berapa sekarang.

Diambilnya benda pipih yang ada dinakas meja mengusap layar tersebut dan menekan setiap angka yang menjadi pengaman handphone-nya.

Layar utama hpnya menunjukkan pukul sebelas lewat dua puluh menit. Arden mempunyai ide untuk membuka instagram saja mengecek apa ada notifikasi. Terakhir kali ia memposting selfie nya di instagram dan sekarang menunjukkan sudah ada 1523 yang menyukai selfienya tersebut.

Tapi tunggu, Arden melihat seseorang yang ia sukai menyukai postingannya, Harumi.

"Wihhh, dia like foto gue. Sekali-sekali boleh lah yah nge-stalk akun orang." ucapnya pada dirinya sendiri lalu menekan pemilik akun yang bernama @harumiileorin_ dan menscroll keatas lalu kebawah melihat setiap foto yang ada di sana.

Ternyata Harumi memasang story di snapgram nya. Arden pun menekan bulatan foto dan menampilkan video boomerang seketika membuat Arden mengerjapkan matanya berkali-kali.

"I-i-itukan amplop yang aku masukin ke tas Harumi tadi, berarti dia udah baca." Arden juga membaca keterangan yang ada disana secret admirer yang semakin membuat Arden antusias apa lagi ditambahkan dengan emotikon tersenyum malu diakhir keterangan tersebut.

"Kayaknya gue bakal mimpi indah nih, eh semoga mimpiin calon pacar. Semoga lima belas hari ini nggak sia-sia buat ngungkapin perasaan gue ke dia." ucapnya bermonolog lalu keluar dari aplikasi instagram dan menekan tombol power lalu memejamkan matanya berharap ia benar-benar memimpikan gadis tersebut.

***

-MISI KEDUA-

"Selamat pagi," ucap Arden saat sudah sampai di meja makan.

"Selamat pagi juga Arden," balas wanita cantik mama  Arden—Stefani.

"Cleo dan Clai mana ma, tumben nggak jahili aku biasanya udah heboh."

Stefani mengerdikkan kedua bahunya dan menyiapkan sarapan di atas piring.

Tiba-tiba dari belakang tanpa sepengetahuan Arden adik kembarnya itu sudah bersiap untuk mengejutkannya.

Satu, dua, tiga.

"DOR!" kejut Cleora dan Claira membuat Arden tersentak kaget spontan mengejar kedua adik perempuannya yang sudah terlebih dahulu menghindari Arden.

"Awas kalian yah,"

"Ciee, abang rindu yah sama kami pake nanya-nanya sama mama lagi." ucap Claira masih menghindari kejaran Arden.

"Iya tuh, sekarang aja sok kesal padahal senangkan ketemu kami." lanjut Cleora juga masih menghindari Arden.

Arden pun berhenti mengejar kedua adiknya itu lalu kembali ke kursi lalu mengatakan, "Siapa juga yang rindu aku cuma nanya bukan berarti rindu, ishh."

Revealing [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang