"Jangan membuatku bangga dengan apa yang ku berikan untuk mu, cukup tersenyum itu saja sudah membuat aku senang"
~ Arden Siandra ~BEL sekolah berbunyi tiga kali tandanya aktivitas sekolah hari ini telah usai. Seluruh siswa-siswi pun berbondong-bondong untuk pulang ke rumah masing-masing.
Ada yang naik angkot, dijemput dengan mobil pribadi ,naik motor, dan ada juga yang jalan kaki.Harumi yang sudah ada janji akan pulang bersama dengan Arden sudah menunggu diparkiran hari ini jadwal piket harian Arden jadi ia harus keluar lebih lama.
Lima belas menit kemudian Arden datang ke parkiran dimana Harumi sudah menunggu, "Lama yah Mi, sorry yah gue piket dulu."
"Gue tahu kok, santai aja kali. Tadi sebenarnya gue mau nunggu di atas tapi karena gue ke toilet dulu jadi akhirnya gue nunggu disini aja. Yaudah yuk pulang" ajak Harumi pada Arden.
Arden mengangguk lalu tersenyum.
Arden merogoh saku celananya untuk mengambil kunci lalu ia menghidupkan mesin motornya. Arden menaikinya sambil memakai helmnya. Arden pun memberikan helm yang satu lagi pada Harumi.
"Ini lo pake, atau perlu gue pakein?" tawar Arden dengan senyum nakal dibibirnya.
Harumi terkekeh ia tak terpengaruh dengan gombalan receh Arden, "Bisa aja lo Den, gue bisa kali pake ini sendiri" ucap Harumi lalu memakai helmnya lalu menaiki motor tersebut.
Arden hanya tersenyum dan mengangguk lalu ia melajukan motornya dengan kecepatan standar. Arden terpikir bagaimana jika ia membawa Harumi jalan-jalan kebetulan ia baru tahu ada taman yang baru dibuka yang lumayan jauh dari sekolahnya ia ingin membawa Harumi kesana.
"Mi, lo mau langsung pulang atau gimana?" tanya Arden.
"Kalau gue sih mau langsung pulang aja, kenapa? Lo mau kemana dulu emang?" Harumi balas bertanya.
Arden tersenyum tanpa diketahui Harumi, "Lo mau nggak gue ajak ke suatu tempat?."
Harumi terdiam sejenak lalu ada pertanyaan yang terpikir olehnya buat apa Arden mengajaknya ke suatu tempat. Semuanya terasa janggal bagi Harumi dari Arden mengajaknya tiba-tiba pulang bareng yang tak pernah sama sekali sebelumnya dan sekarang ia malah mengajaknya ke suatu tempat. Namun Harumi juga penasaran kemana Arden akan membawanya.
"Hmmm," gumamnya sebelum melanjutkan perkataannya. "Okay, tapi jangan kesorean banget yah Den takut mama aku cariin" kata Harumi.
Arden tersenyum lagi namun kali ini lebih lebar meskipun ia tahu Harumi tidak bisa melihatnya.
"Okesipp, amanlah kalau soal itu" ucap Arden lalu mempercepat laju motornya.
Tak ada percakapan diantara mereka selama diiperjalanan mereka berdua saling diam. Arden yang gugup jika dekat Harumi dan Harumi yang bingung harus memulai topik seperti apa. Hanya tiupan angin yang mengiringi mereka selama diperjalanan. Sampai tak terasa bahwa dua puluh menit berlalu dan mereka sudah sampai ditempat yang dimaksud Arden.
Melihat hamparan bunga warna-warni gang bermekaran membuat mata Harumi enggan berkedip. Ia turun dari motor Arden dan melepaskan helmnya dengan antusias ingin sekali rasanya memiliki semua bunga indah yang ada disana.
Arden turun juga dari motornya dan melepaskan helmnya juga. Melihat ekspresi Harumi yang sangat takjub sekaligus bahagia membuat hati Arden adem rasanya tak sia-sia perjalanan jauh tanpa percakapan disana.
"Lo suka?" tanya Arden dengan senyum manisnya.
Harumi mengangguk berkali-kali dengan senyum yang terus mengembang, "Gue suka banget Den ini indah banget. Thanks yah lo udah bawa gue kesini" ucap Harumi dengan kagumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revealing [TAMAT]
Teen FictionAku kira memendam rasa hanya akan membawa rasa sakit dalam hati, tapi setelah aku berusaha menyatakan rasa itu jauh lebih sakit saat aku memendam rasa. Meskipun begitu aku akan tetap mencintai mu, jauh sebelum kamu mengetahui rasaku itu ... ||Dari a...