14 .Pencuri Air Minum

18 12 12
                                    

"Aku tak peduli dengan apa orang memanggilku karena yang aku tahu aku adalah diriku dengan harapan cinta sejati akan memanggil ku datang kepadanya"
~Harumi Leorin~

TERIK matahari menyilaukan mata memandang dan membakar kulit di bawah sinarnya. Membuat orang mencari tempat yang bisa dijadikan tempat persembunyian dari sinar yang membakar.

Seperti hal nya anak kelas XI IPA-1 yang ada jam pelajaran olahraga diteriknya panas matahari.
Di SMA Rosey sebenarnya ada dua lapangan olahraga indoor dan outdoor tapi karena pak Jery yang masuk ia lebih senang anak muridnya olahraga di lapangan outdoor.

"Huffft... panas banget sumpah, gosong gue lama-lama dijemur disini" ucap Harumi sambil menyeka keringat yang membasahi wajah ovalnya.

"Iya, gue juga kejam banget si bapak, untung tampan kalau ngak udah gue garangin tuh" ucap Melody yang menyeka keringat sambil mengipasi wajahnya dengan telapak tangannya.

Setelah itu mereka terkekeh bareng namun kekeringan menimpa kerongkongan mereka berdua.

"Mel, gue haus nih" Harumi memegang lehernya.

"Iya Mi, gue juga kali" jawab Melody.

"Kantin yuk, gue lupa bawa botol minum."

"Emang lo mau kena hukum pak Jery disuruh jalan jongkok keliling lapangan? Gue mah ogah" ucap Melody masih mengipasi wajahnya.

Harumi pun hanya mendecak kesal karena yang dikatakan Melody itu benar kalau ia nekat ia harus siap jalan jongkok keliling lapangan SMA Rosey yang aduhai luasnya.

Mereka berdua pun terpaksa menahan dahaga yang semakin meningkat levelnya membuat kedua gadis cantik itu tak tahan lagi.

Harumi pun mengedarkan pandangannya mana tahu ada yang bisa meredakan dahaganya. Matanya pun berhenti pada botol minum yang terisi penuh berwarna hitam transparan diatas bangku panjang tak jauh didekatnya. Harumi pun menatap tajam botol minuman itu dengan senyum licik diwajahnya.

Tidak peduli itu milik siapa yang penting ia dapat terbebas dari haus yang menyiksa.
Harumi pun menyikut Melody yang tak henti-hentinya mengipasi tubuhnya berharap gerahnya akan berkurang.

"Lo liat itu ngak?" ucap Harumi menunjuk botol minuman itu dengan dagunya.

Melody pun melihat ke arah yang dimaksud Harumi ia pun ikut senang dengan apa yang ia lihat.
Namun ia juga khawatir pemilik botol minum itu akan marah dan mengutuk yang tidak-tidak siapa pun yang menghabiskan minumannya.

"Tapi, lo yakin Mi?" ucap Melody dengan nada ragu.

"Udah lo tenang aja, yang punya ngak bakal marah kok kalau udah liat kecantikan gue" ucap Harumi dengan pedenya.

"Bener yah, lo yang tanggung jawab" jawab Melody akhirnya.

Harumi mengacungkan kedua jempolnya.

Setelah itu mereka melirik ke segala arah dan memastikan bahwa mereka aman. Harumi memimpin didepan berjalan pelan diikuti Melody dibelakangnya.
Sampai akhirnya mereka sudah didepan botol air minum itu.

Harumi menelan air ludahnya begitu juga dengan Melody namun ia juga deg-degan.
"Lo yakin,Mi" ucap Melody lagi karena ia sangat ragu dengan ide Harumi.

Harumi tak menjawab. Ia langsung saja mengambil botol minum itu dan meneguknya sampai setengah lalu membagi sisanya pada Melody.

"Segerrrr" Harumi menyeka sisa air minum disekitar mulutnya.Lalu menyerahkan botol air minum itu pada Melody.

Revealing [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang