"Seseorang yang engkau kenal sangat ceria pun akan langsung membisu jika sudah putus cinta"
~Harumi Leorin~
BEL pulang sudah menggema dan membuat semangat setiap siswa-siswi SMA Rosey bangkit lagi setelah bergelut dengan pelajaran mereka.Begitu pula dengan Harumi yang sudah sangat lelah dengan pelajaran fisika apa lagi dengan guru killer, sebut saja namanya pak Celcius. Tahu kenapa disebut begitu? Karena saat pak Celcius alias pak Enggra marah suhu ruangan seakan-akan meningkat dengan kilat menjadi titik didih alias seratus derajat celcius begitu menegangkan dan mengerikan. Dari kejadian seperti itulah muncul julukan pak Celcius.
Harumi yang kali ini harus naik taxi karena pak Suryo yang sedang ada izin pulang kampung setelah dapat kabar bahwa anaknya sedang sakit parah.
Ia sudah menunggu sepuluh menit lebih tapi belum ada satu pun taxi yang lewat. Sampai pada akhirnya ada yang menawarkannya tumpangan.
"Mau bareng?" ucap seseorang dari dalam mobilnya, Arden.
Arden memang baru saja keluar dari kelasnya karena piket dulu di kelas lalu saat sudah di gerbang sekolah ia tidak sengaja melihat Harumi di sana.
"Eh elo, nggak gue nunggu aja Den." jawab Harumi tak enak.
Arden pun yang deg-degan tidak tahu tetap mengajak Harumi atau berlalu begitu saja membuat nya jadi kebingungan. Akhirnya ia memutuskan untuk menemani Harumi menunggu taxi di dekat gerbang sekolah.
"Eh lo ngapain, kok nggak pulang?" tanya Harumi tentu saja ia kebingungan karena mendapati Arden yang kini berdiri di sampingnya.
"Gue mau nemenin elo, lo sendirian emang nggak takut nanti ada yang culik sekarang rawan lho penculikan," ucap Arden mendramatisir keadaan.
"Iya emang rawan penculikan, tapi kan penculikan anak, lah aku kan bukan anak-anak lagi."
"Mana tahu penculiknya khilaf karena liat cewek cantik aja nggak peduli lagi masih anak-anak apa nggak." ucap Arden yang tak sadar dengan ucapannya.
Harumi pun heran dengan ucapan Arden barusan, "Tadi lo bilang apa tadi?" tanyanya sedikit melirik kearah Arden.
Arden pun celingukan karena bingung harus jawab apa, "Hm? Bukan apa-apa, gue tadi cuma bilang hasil culikan penculik itu katanya anak-anak yang cantik." alibinya ngawur.
Harumi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena tidak mau terlalu ambil pusing dengan ucapan Arden tadi.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya taxi datang dan Harumi pun beranjak dari tempatnya dengan Arden tadi berdiri.
"Gue duluan yah, thanks udah temenin gue." pamit Harumi lalu beranjak meninggalkan Arden di sana.
Arden tersenyum lalu melambaikan singkat tangannya ke arah taxi yang dinaiki Harumi.
"Andai aja lo tahu gue di sini ngarepin lo selalu ada di sisi gue." gumamnya lalu ia pun beranjak dari tempat ia berdiri tadi lalu melajukan mobilnya.
***
Setelah selesai mengganti seragam sekolahnya Arden mengecek ponselnya mana tahu ada notifikasi di sana.
Benar saja di sana sudah banyak notifikasi dari berbagai aplikasi sosial media. Arden pun terlebih dahulu membuka aplikasi si hijau whatsapp.
Arden menemukan pesan grup yang paling teratas di sana sudah ada Bagas dan Andy yang saling berkicauan tidak jelas.
Jones ArAnBa
KAMU SEDANG MEMBACA
Revealing [TAMAT]
Teen FictionAku kira memendam rasa hanya akan membawa rasa sakit dalam hati, tapi setelah aku berusaha menyatakan rasa itu jauh lebih sakit saat aku memendam rasa. Meskipun begitu aku akan tetap mencintai mu, jauh sebelum kamu mengetahui rasaku itu ... ||Dari a...