13 .Kedinginan

21 11 13
                                    

"Aku memang bukan pemilik hati atau orang yang spesial di kedua mata mu namun untuk menjaga mu agar tetap nyaman itu adalah keharusan untuk ku"
~Arden Siandra~

HARI demi hari berlalu. Kini Arden sudah tak lagi menjalan kan misi itu karena iya sudah terlanjur patah hati ketika mengetahui Harumi sudah memiliki seorang pacar bernama Mike anak kelas XI IPS-2.

Andy dan Bagas tidak pernah mengetahui kalau Harumi juga sudah punya pacar makanya mereka mau mendukung Arden untuk mendapatkan hati Harumi dan mengungkapkan perasaannya lewat tulisan maupun pesan singkat saja.

Karena penasaran Andy dan Bagas mencari tahu sudah berapa lama Harumi berpacaran dengan Mike. Setelah mereka telusuri hubungan Harumi dan Mike sudah berjalan hampir dua bulan dan yang mereka ketahui mereka sampai sekarang baik-baik saja.

Keadaan Arden yang masih patah hati membuat dirinya jadi menjadi lebih pendiam dan dingin membuat Andy dan Bagas prihatin karena baru kali ini ia patah hati sesakit ini.

Namun hal itu juga menguntungkan Arden karena ia sekarang lebih memfokuskan dirinya untuk belajar.Arden juga tidak mau lagi berurusan dengan yang namanya "cewek" karena itu hanya akan menyakitkan nya yang selalu menyukai dalam diam.

"Den, ikut kita yuk jalan-jalan entah kemana gitu? "ucap Bagas mencairkan suasana. Posisinya sekarang ia sedang berada dirumah Arden tepatnya dikamarnya ia datang bersama Andy.

"Ngak, gue males" Arden masih asik dengan buku pembahasan soal ditangannya.

Andy yang sedang memainkan handphonenya di tempat tidur beralih menatap Arden yang masih saja bergelut dengan buku itu sejak mereka datang.
"Lo ngak bosan,Den?"

Arden hanya menggelengkan kepalanya menandakan tidak.

Andy hanya menghela napas melihat Arden yang kini jatuh cinta dengan buku. Yah, setidaknya ia tidak perlu capek-capek mencari cara mengungkapkan perasaannya.

Sekarang kesunyianlah yang menjadi suasana favorit di kamar Arden ini. Tidak ada lagi bacotan tak bermutu di kamar itu.Mereka bertiga sudah asik dengan kesibukan masing-masing. Arden dengan bukunya, Andy dengan handphonenya, dan Bagas dengan buku komiknya.

Tak terasa pun matahari mulai turun berganti dengan cahaya senja yang indah dipandang. Namun Andy dan Bagas belum beranjak dari sana bahkan mereka berniat menginap dirumah Arden.

"Lo mau makan malam sekarang atau nanti aja? "ucap Arden yang kini sudah menutup bukunya.

"Sekarang aja deh"jawab Andy. Sedangkan Bagas sudah molor dikarpet tempatnya duduk bersama Arden tadi.

"Gas, bangun woiy lo ngak mau makan malam? "tanya Andy sampil menggoyang tubuh Bagas.

Bagas menggeliat sebentar lalu membuka matanya ketika mendengar makan malam karena perutnya juga sudah sangat lapar.
"Iya iya. "

Mereka bertiga pin turun dari kamar Arden dan menuju meja makan untuk makan malam. Disana sudah ada mamanya Arden dan adik kembar perempuannya.

"Ma, Andy sama Bagas makan malam disini ngak papakan? "tanya Arden kegika sudah sampai dimeja makan.

"Boleh kok, anggap aja rumah sendiri"ucap Stefani lalu tersenyum kepada Andy dan Bagas.

"Makasin tante"ucap Andy dan Bagas bersamaan.

Mereka menyantap makanan dengan lahap terlebih lagi Bagas yang sangat menikmati makanannya iya tidak perduli dengan tatapan Andy mau pun Arden sedangkan Stefani hanya tersenyum melihatnya.

"Kak Bagas pelan-pelan aja kali makannya emang ngak takut apa keselek? "ucap Cleora yang dari tadi memperhatikan Bagas makan.

"Hehehe. Laper banget nih dek Cleora sih Arden ngak ngasih cemilan sama kita asik belajar mulu dari tadi"jawab Bagas disela-sela makannya.

Revealing [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang