"mana kak oau?" tanya pluem saat melihat fiat sendiri
"tadi katanya ada perlu sebentar, entah kemana, nanti nyusul ke sini"
"oh"
"pluem, ada apa antara kamu dengan kak oau?"
"kenapa? cemburu?" pluem menghindari es batu yang dilemparkan fiat "jorok amat sih"
"biarin, ku minum sendiri ini" jawab fiat acuh kemudian melihat sekelilingnya "mana yang lain, tumben masih sepi"
"masih di kelas, tadi mon bilang mereka ada ujian dadakan"
fiat diam sejenak sebelum memutuskan untuk bertanya hal yang sejak kemarin mengganggu pikirannya "kak oau tahu ya?"
"nanya mulu sih dari tadi, hari apa ini, katanya masih marah denganku gara gara masalah chimon kemarin"
"masih ingatkan aku bisa ribut kayak apa kalau penasaran"
pluem memandang fiat penuh tuduhan, dia masih ingat jelas seperti apa fiat yang mengganggunya dengan pertanyaan tentang oaujun saat senior nya itu menghilang lama. fiat tidak berhenti membicarakan oaujun sampai pluem akhirnya menanggapi karena bosan
"tahu apa?" tanya pluem menyerah.
tipe orang yang bisa menghadapi sifat pluem ada dua. persisten yang keras kepala seperti fiat dan chimon, atau easy going seperti oaujun yang tidak mudah tersinggung.
"siapa orang yang aku s..."
"tahu dong" jawab oaujun yang sudah berdiri di belakang fiat
"kak!!! jangan suka bikin kaget kenapa?" seru fiat mengusap telinganya yang sempat di tiup oaujun ketika menjawab
"lha, pluem aja sudah tahu aku di sini dari tadi, makanya perhatikan sekitar juga"
pluem menyeringai saat fiat menatapnya penuh tuduhan, sementara oaujun, mengacuhkan pluem dan fiat, dengan santai nya duduk dan mengambil gelas milik fiat
"minta ya, haus"
fiat belum sempat melarang ketika air di dalamnya sudah mulai berpindah tempat. pluem berusaha menahan tawa saat memperhatikan ekspresi bersalah fiat
"segar kak?" tanya pluem setelah oaujun menghabiskan minuman fiat
"apa sih?" oaujun mendadak curiga melihat senyum lebar pluem
"kak" fiat menarik lengan kemeja oaujun "itu tadi, fiat ambil es batu dari gelas..."
"oh, terus?"
"pakai tangan" fiat memamerkan gigi dan telapak tangannya takut takut
oaujun berkedip sesaat, kemudian meraih tangan fiat, mendekatkan ke wajahnya dan memeriksa dengan membolak balik tangan kanan fiat
"tangan fiat nggak kotor kan, steril gak nih?"
"ya tadi sih fiat udah cuci tangan sebelum ke sini, tapi kan ... haih kak!?!!?"
kalimat fiat berganti teriakan dan segera menarik tangannya dari genggaman oaujun saat seniornya itu tiba tiba menjilat jarinya
"manis, pantesan tadi airnya agak manis. gara gara tangan fiat ya" kata oaujun santai seolah hal yang dilakukannya wajar.
"kakak apaan sih?!!" seru fiat mengusapkan tangannya pada kemeja oaujun kemudian berdiri dan berlari pergi "aku ke belakang sebentar"
"nggak ada cara lain buat ngusir apa? bikin mual aja" pluem bersuara setelah fiat menghilang
"halah, palingan kamu juga pernah rasain tangan chimon kan" jawab oaujun santai "nih, pesanan mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
fake love
Fanfictionpluem, straight A student, ace badminton club, loyal and will do anything for his boyfriend, chimon. but the truth is he didn't believe in love. oaujun, smiling prince charming, playboy dancer loved by everyone who actually scared to love. and fran...