"yah drake, kok gitu, makanya kan frank bilang, drake tinggal sama frank aja, lebih irit"
"nggak enak sama mama frank dong"
"mama jarang di rumah ini, sama aja kayak frank tinggal sendiri kok"
"tetep aja drake nggak enak. lagian enak gini, kan bisa ada momen kangen kangen nya"
"tiap hari kan ketemu drake"
"ya, tapi meski bareng kayak sekarang juga drake tetep kangen sama frank. memang frank nggak?"
"hmm, iya deh. frank juga"
pluem yang duduk tidak jauh dari frank dan drake tersenyum sinis mendengar pembicaraan mereka berdua. ketika hanya frank sendiri, pluem berkomentar tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku yang berada di tangannya
"kangen?!" pluem menggelengkan kepala meremehkan "menggelikan"
"bukan urusanmu" sahut frank, juga tanpa mengalihkan pandangan nya dari drake yang sedang mengantri di salah satu stan
"tidak berubah rupanya, masih bodoh" kata pluem sinis membuat frank berdiri dan mengebrak meja, meski biasanya tenang, namun jika sudah berurusan dengan pluem, frank menjadi cepat emosi.
"duduk" desis pluem "kamu menarik perhatian"
frank menarik nafas mencoba kembali tenang saat menyadari beberapa anak melihat ke arahnya.
"berhenti keras kepala, dengarkan kata kata ku, pay attention!!"
"kamu yang meninggalkan ku, aku sudah tidak perlu menuruti kalimat mu" sahut frank menyambar tas nya dan beranjak pergi bahkan mengacuhkan drake yang memanggilnya kebingungan karena frank marah tanpa sebab.
fiat yang sejak tadi hanya duduk diam memperhatikan drake berlari mengejar frank sebelum beralih pada pluem yang menghela nafas dan memijat keningnya.
"hati hati pluem, aku mulai berpikir kamu masih peduli dengan nya"
"aku tidak peduli"
"kamu memberinya nasehat"
"karena dia terlalu bodoh, rencana ku bisa rusak gara gara dia"
fiat mengangguk acuh "ya ya, suka suka mu lah"
fiat tidak mempedulikan pluem yang berdecak kesal. dia tidak begitu paham apa yang sebenarnya terjadi di antara pluem dan frank, yang fiat tahu, suatu hari tiba tiba saja mereka berdua tidak saling sapa. tepatnya pluem menganggap frank seperti tidak pernah ada. setiap kali fiat bertanya, pluem hanya diam seolah tidak mendengar sampai akhirnya fiat menyerah dan tidak pernah menyinggungnya lagi.
frank menjauh dan menghilang dari kehidupan mereka selama beberapa tahun. karena itu fiat terkejut saat melihat frank masuk ke univ yang sama dengan mereka bahkan berteman dengan chimon. namun karena baik frank dan pluem bersikap seolah tidak saling kenal, maka fiat pun mengikuti keduanya.
pertemanan fiat dengan pluem di awali karena mereka memiliki kesamaan, fiat hampir tidak pernah bertemu dengan orang tuanya yang sibuk bekerja, begitu juga dengan pluem. karena selalu sendirian fiat menjadi akrab dengan pluem yang bernasib sama dengannya. dan kemudian suatu hari tiba tiba frank muncul. frank selalu mengikuti pluem kemanapun saat kecil. bertiga mereka tidak pernah terpisahkan, fiat, pluem dan frank.
"huh?!"
"apa?" fiat menoleh ke arah pluem yang memperlihatkan layar hp padanya dan menemukan pesan dari oaujun, menyuruh mereka untuk menyusulnya
"ayo" pluem menutup buku dan memasukkannya dalam tas
"tumben di perpus" guman fiat sembari berdiri dan berjalan mengikuti pluem

KAMU SEDANG MEMBACA
fake love
Fanfictionpluem, straight A student, ace badminton club, loyal and will do anything for his boyfriend, chimon. but the truth is he didn't believe in love. oaujun, smiling prince charming, playboy dancer loved by everyone who actually scared to love. and fran...