"sudah ku bilang jangan ikut campur urusan ku, apa rencana mu?! frank!!"
frank memejamkan matanya menahan rasa nyeri pada punggung nya yang membentur pohon. meskipun begitu suara sinis yang dingin dari pluem dengan mudah masuk ke dalam kesadaran frank
"lupakan kita saling mengenal, jangan pernah muncul di depanku lagi"
masih sama
suara datar yang selalu terngiang di telinganya, menghapus nada lembut yang sebelumnya selalu menjadi salah satu sumber kegembiraan frank.
frank membuka matanya, menemukan wajah yang selalu dirindukannya namun juga ingin dilupakannya menatap nya penuh kebencian.
senyum sinis perlahan terukir di bibir frank.
"aku tidak tahu apa yang kamu maksutkan"
pluem mengeratkan genggamannya, membuat frank meraih lengan pluem yang sudah berganti menekan tenggorokannya, mencoba melepaskannya agar dia bisa bernafas.
"pluem!!" fiat berusaha membantu frank "jangan gila, lepas!!"
"seharusnya kulakukan ini dari dulu" nada suara pluem semakin merendah
meski semakin susah bernafas namun senyum di wajah frank justru semakin lebar, seolah menantang pluem.
"cukup" oaujun akhirnya ikut turun tangan dan menarik pluem agar melepaskan tangannya "pluem, tenang dulu, pikir baik baik, rencana serapi ini tidak mungkin dia yang membuat"
frank terbatuk, berusaha mengisi kembali udara ke dalam jantungnya yang sempat terganggu saat cengkraman tangan pluem terlepas.
"kamu nggak papa?" tanya fiat khawatir, bagaimanapun juga dulu frank juga merupakan temannya.
frank menggelengkan kepala sebagai jawaban kemudian berpaling pada pluem
"aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku harys berterima kasih apapun itu karena berhasil membuatmu kembali melihatku"
pluem sudah bersiap melayangkan pukulan ke arah frank, namun oaujun lebih cepat menahan lengan pluem sementara fiat berdiri di depan frank
"tenang dulu" ulang oaujun "tidak biasanya kamu panik gini"
pluem menarik dan menghembuskan nafas beberapa kali, berusaha menenangkan diri kemudian mengusap wajahnya lelah
"sepenting itu chimon bagimu" kata frank yang melihat kekalutan di wajah pluem
"kamu tidak paham, ini bukan masalah chimon"
"memang nya ada hal lain yang bisa membuatmu emosi selain dia?"
pluem memandang frank dengan tatapan yang sulit diartikan karena ekspresinya sudah kembali tenang
"ada" jawab pluem "kamu"
frank sedikit terkejut mendengar kalimat pluem, namun segera menepisnya. dia tidak akan terpengaruh. tidak setelah apa yang dilakukan pluem padanya selama ini.
"aku bukan frank yang dulu, terima kasih pada seseorang yang sudah membuangku begitu saja" geram frank
"kalau kamu melakukan apa yang kukatakan, hal ini tidak akan terjadi"
"kamu pergi di saat aku benar benar membutuhkanmu, kamu pikir aku bisa melupakan begitu saja"
"bukan salah ku jika tidak orang yang menginginkanmu"
"lalu siapa? aku? aku sama denganmu, aku tidak pernah tahu..."
"aku tidak peduli" potong pluem "inj peringatan ku yang terakhir, jangan pernah menganggu rencana ku"

KAMU SEDANG MEMBACA
fake love
Fiksi Penggemarpluem, straight A student, ace badminton club, loyal and will do anything for his boyfriend, chimon. but the truth is he didn't believe in love. oaujun, smiling prince charming, playboy dancer loved by everyone who actually scared to love. and fran...