fiat memandang langit langit di kamarnya dengan tatapan kosong. oaujun yang selalu terlihat ceria, tanpa beban dan tidak pernah serius menyimpan sebuah cerita sendiri. fiat tahu untuk tidak menilai seseorang sebelum mengenalnya lebih jauh, tapi meski sudah lama berteman dengan oaujun, tetap saja selalu ada sisi lain dari oaujun yang ditemukannya.
setiap orang menyimpan sebuah cerita, hal itu sudah lama fiat sadari. pluem, frank bahkan fiat sendiri juga menyimpan cerita yang tidak pernah dia katakan pada orang lain.
"belum tidur?" tanya oaujun saat melihat mata fiat masih terbuka "besok kamu ada kelas pagi kan?"
"hmm"
oaujun berbaring di tempat tidurnya sendiri "kalau mengenai tadi jangan dipikirkan, itu masalahku"
"kak, kakak ingat pluem pernah bilang kalau fiat punya hutang dengannya kan?"
"hmm, berapa memang?" tanya oaujun sambil lalu
"kakak juga tahu kan kalau mama fiat meninggal karena kecelakaan" lanjut fiat mengacuhkan komentar oaujun
"fiat sama dengan kakak, mama dan papa fiat juga sangat serasi. fiat selali berfikir ingin bertemu seseorang dan seperti mereka. sampai kecelakaan itu"
"jangan bilang ke kakak itu juga bukan kecelakaan"
"nggak, itu murni kecelakaan, fiat masih ingat sampai sekarang. karena fiat juga di sana bersama mereka"
oaujun menoleh ke arah fiat yang masih belum merubah posisinya.
"setelah kecelakaan itu, hubungan fiat sama papa nggak baik. papa lebih sering kerja, nggak pernah pulang bahkan nggak pernah bicara sama fiat meski lewat telfon, seolah papa melupakan fiat. fiat paham papa masih terpukul, dan banyak yang bilang fiat mirip mama, jadi mungkin papa merasa berat kalau harus melihat fiat. jadi fiat biarkan saja
sampai suatu hari fiat masuk rumah sakit, katanya fiat sempat koma selama hampir dua minggu. fiat nggak ingat sih, tapi yang jelas, saat fiat bangun, papa ada di sebelah fiat, menangis
pluem yang memaksa papa untuk menemui fiat, fiat tidak tahu persis bagaimana, yang jelas berkat pluem hubungan papa dan fiat baik kembali"
oaujun diam mendengarkan cerita fiat, dia tidak tahu masalah ini. namun tidak terlalu susah untuk membayangkan pluem yang marah, karena hal yang sama juga terjadi padanya, saat pluem menyeretnya untuk kembali ke kampus.
"waktu itu papa bilang, 'maafin papa, papa tenggelam dalam rasa bersalah papa sampai melupakan kalau fiat masih ada dan butuh papa'. fiat tidak pernah menyalahkan papa, karena fiat juga merasa bersalah pada mama, waktu kecelakaan, papa terlambat menolong mama karena melindungi fiat. mama meninggal dalam pelukan papa yang berusaha menolongnya setelah memastikan fiat aman"
fiat menoleh ke arah oaujun
"beda dengan papa fiat yang menghindar, ibu kakak berjuang karena tidak melupakan kakak. baginya kakak yang terpenting. kakak sebenarnya juga tahu bahwa kondisi sekarang terjadi karena ibu kakak sangat menyayangi kakak kan, karena itu kakak menghindar. tapi kak, papa juga mengatakan ini 'fiat tidak perlu merasa bersalah, karena saat papa mengatakan fiat selamat mama tersenyum' jadi kakak tidak perlu takut. fiat pikir ibu kakak sedang menunggu kakak, memastikan kakak bisa berdiri sendiri dengan baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
fake love
Fanfictionpluem, straight A student, ace badminton club, loyal and will do anything for his boyfriend, chimon. but the truth is he didn't believe in love. oaujun, smiling prince charming, playboy dancer loved by everyone who actually scared to love. and fran...