pluem

1.7K 196 47
                                    

"selamat datang" sambut ngern saat pluem menginjakkan kaki di tempat yang mereka sepakati "lama tidak bertemu, bagaimana? merasa bisa menang?"

pluem berjalan menuju salah satu ayunan dan duduk menghadap ngern yang berdiri bersandar pada sisi papan selumcur. mereka berada di taman tempat pluem, fiat dan frank sering bermain saat kecil.

"masih ada waktu sampai tengah malam, kita tunggu saja" kata pluem tenang "sambil menunggu bagaimana kalau kita memperjelas satu hal"

"yaitu?"

"siapa kamu sebenarnya?" pluem melemparkan kertas yang pernah diberikan oaujun padanya "august, paman tiri ku, sudah meninggal lama"

ngern mengambil kertas berusi data pribadi tentang august, senyum terukir di wajahnya

"darimana kamu mendapatkannya, data gust merupakan top secret"

"tidak penting darimana, dan datamu lebih top secret"

pluem ingat saat oaujun mengatakan bahwa orang yang berada di hadapannya ini seperti hantu. dia muncul di hadapan mereka menawarkan permainan dengan menggunakan nama august, paman pluem. namun oaujun menemukan nama alias lain dengan foto yang sama di berbagai tempat yang berbeda di seluruh dunia

"apalah arti sebuah nama" sahut ngern sembari melipat kertas data august dan memasukkannya dalam saku "lima belas menit, dalam lima belas menit jika kamu tidak berhasil menunjukkan padaku tiga hal yang kita sepakati, bersiaplah untuk melupakan namamu juga"

pluem menelan ludah, meski bersikap tenang, dalam hati pluem berdoa semoga oaujun bisa membaca rencana nya dengan baik. pluem tidak bisa menceritakan dengan jelas karena akan melanggar aturan main, dan entah bagaimana ngern akan tahu. karena itu sebisa mungkin pluem memberi petunjuk tersamar pada oaujun di sana sini mengenai rencana nya.

"kenapa aku?" tanya pluem, sejak dulu pertanyaan ini selalu muncul setiap kali pluem memikirkan mengenai permainan yang dia sepakati.

"bukankah kamu sendiri yang menginginkannya, menyenangkan bukan memiliki kekuatan terhadap orang lain. membuat mereka bertindak sesuai keinginan kita tanpa mereka sadar. perasaan puas saat melihat mereka dengan bangganya berfikir seolah apa yang mereka lakukan adalah hasil dari pemikiran mereka sendiri"

"aku tidak pernah menginginkan nya"

"tapi kamu harus memilikinya, bukankah kamu sudah disiapkan untuk itu sejak kecil"

pluem mengenggam rantai ayunan yang di dudukinyabdengan erat. dia tidak naif, dia tahu pasti dia memang disiapkan untuk melakukan hal seperti itu.

nama besar keluarganya bukanlah hanya sekedar pencapaian murni karena kemampuan. di belakangnya terdapat berbagai permainan yang melibatkan semua aspek. dan pluem sebagai pewaris sah harus menguasai bagaiamana cara menggunakan semua itu untuk kepentingannya.

"harusnya kamu berterima kasih padaku, kamu mengacuhkan semua pelatihan itu, melepaskan frank begitu saja dan memilih untuk bermain rumah rumahan, bersikap seperti anak biasa"

"frank punya perasaan, dia bukan kelinci percobaan yang bisa digunakan hanya untuk melatih ..."

"kamu bukan anak biasa pluem" potong ngern "takdir frank adalah untuk melatihmu agar kelak kamu bisa memainkan semua bidak yang datang kepadamu sesukamu"

"aku tidak menginginkannya, aku tidak minta untuk ..."

"berhenti bersikap seperti anak kecil, ini sudah takdirmu, hadapi dan jangan melarikan diri"

pluem tertawa, sejak awal permainan ini tidak pernah menguntungkannya. jika menang itu artinya dia membuktikan dia pewaris sejati keluarganya karena bisa bersikap dingin dan jika kalah dia harus rela menjadi seperti august, pamannya.

fake loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang