"mon, udah dong ngambeknya, kakak minta maaf" kata pluem sembari meletakkan tas miliknya dan chimon di meja begitu mereka sampai di kamar pluem "tadi juga udah kakak beliin green tea kesukaan mon kan"
"cuma satu, nggak cukup" chimon melemparkan dirinya dengan posisi menelungkup di tempat tidur pluem. menutupi kepalanya dengan bantal
"jangan gitu dong" pluem naik ke tempat tidur kemudian meraih bantal dan berusaha menyingkirkannya "lagian biasanya juga chimon malah nggak suka kalau kakak bawain barang barang mon"
"bodo"
"mon, baikan dong. ya ya ya"
"kak pluem suka nggak peka sih"
"iya deh, kakak salah, maaf" ulang pluem "baikan ya, udahan dong ngambeknya"
masih dengan muka cemberut akhirnya chimon bangun dan duduk memeluk bantal yang tadi digunakannya untuk menutupi kepalanya. pluem tersenyum melihat ekspresi chimon yang menurutnya lucu.
"apa senyum senyum, mon masih marah pokoknya"
"ada apa sih, mon bilang sama kakak. nggak biasanya mon marah cuma karena hal kayak gini"
"nggak. nggak ada papa kok"
pluem menggeser posisinya sehingga bisa memeluk chimon dari belakang, meletakkan dagunya pada bahu chimon sementara kedua tangannya melingkar di pinggang chimon.
"kakak tahu ada yang menganggu pikiran mon" pluem mencium bahu chimon sebelum melanjutkan "bilang ke kakak, jangan seperti ini. mon selalu berpikir berlebihan, bagi ke kakak ya, biar kakak bisa bantu"
chimon meletakkan tangannya pada lengan pluem yang berada di perutnya, kemudian menyandarkan berat tubuhnya pada pluem.
"nggak kok"
"chimon"
"nggak ada, beneran"
"ya udah kalau gitu" kata pluem sembari mencium pipi chimon "senyum dong, jangan cemberut"
chimon memamerkan giginyaembuat pluem tertawa. selama beberapa saat mereka hanya diam. pluem berganti meletakkan kepalanya pada bahu chimon dan memejamkan mata, masih sembari memeluk chimon.
"kak"
"hmm?"
"kakak nggak seperti chimon kan?"
"maksut mon?" pluem mengangkat kepalanya agar bisa berhadapan dan melihat mata chimon
"suka cowok" jawab chimon yang ditanggapi pluem dengan menggelengkan kepalanya "terus kenapa dulu kakak deketin chimon?"
"hmm, kenapa ya" pluem menatap chimon yang memperhatikannya "soalnya chimon imut sih"
"kak phem, chimon nanya serius nih"
pluem tertawa sebelum berpikir sebentar "hmm, kakak juga nggak tahu kenapa, beneran"
"kak!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
fake love
Fanfictionpluem, straight A student, ace badminton club, loyal and will do anything for his boyfriend, chimon. but the truth is he didn't believe in love. oaujun, smiling prince charming, playboy dancer loved by everyone who actually scared to love. and fran...