Part 12. Aku Kamu?

176 13 1
                                    


Typo bertebaran

           
Happy reading!!!
.
.
.
.
.

    
 

                                

Sudah tiga hari Kinta berada di Bandung. Dan sekarang Kinta sudah kembali lagi Ke Jakarta dan saat ini tengah bersiap untuk sekolah.

"Dek lo berangkat sama Rendy ya, gue berangkat agak pagian soalnya" ucap Kelvin saat melihat adik kecilnya itu menuruni anak tangga dan berjalan kearah meja makan untuk sarapan.

"Hmm oke" ucap Kinta.

"Yaudah mah, pah, Ren, dek, abang sekolah dulu, Assalamualaikum" pamit Kelvin dan menyalami kedua orang tuanya, dan tak lupa ia juga mencium puncak kepala Kinta.

"Iya hati-hati, Waalaikumsallam" jawab mereka serempak.

Setelahnya pun Kelvin pergi untuk sekolah. Tersisa lah di meja makan hanya ada Kinta, Rendi, mamah dan papah Kinta. Setelah Kinta selesai sarapan ia pun pamit untuk berangkat sekolah.

"Mah, pah Kinta berangkat dulu yaa" pamit Kinta sambil menyalami kedua tangan orang tua nya.

"Iya, adek berangkat sama Rendy kan?" tanya mamah Kinta.

"Iya yaudah Kinta berangkat dulu ya"

Akhirnya Kinta dan Rendy berangkat sekolah menggunakan motor sport milik Rendy. Memang Rendy ikut ke Jekarta, masih kangen dengan Kinta dan Kelvin katanya.

"Capet naik ntar lo telat" suruh Rendy.

"Iya ini juga mau naik" jawab Kinta.

Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam sambil menikmati angin pagi yang menyegarkan bagi tubuh.

"Gue duluan ya" pamit Kinta pada Rendy setelah turun dari motor sport milik Rendy.

"Iyaa belajar yang bener lo jangan bolos terus!" nasehat Rendy sok tau.

"Heh emang gue parnah bolos apa? sok tau lo!" ucap Kinta tak terima.

Rendy hanya nyengir kuda mendengar penuturan Kinta.

"Yaudah sana masuk"

"Ngusir?"

"Nggak, kan gue sebagai sepupu yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung ini pingin adeknya nggak telat biar bisa ikut pelajaran dan pinter biar besok bisa ngedidik anak-anaknya dengan baik" cerocos Rendy.

"Sarap"

Rendy yang mendengarnya hanya terkekeh kecil melihat Kinta kesal karena dirinya. Entah mengapa Rendy senang melihat Kinta kesal.

Setelahnya pun Kinta pergi memasuki area sekolahnya. Seperti biasanya ia hanya menampilkan wajah datarnya tanpa senyum sedikitpun. Padahal disepanjang koridor banyak yang menyapa Kinta, tapi ia tak membalasnya atau sekedar senyum pun tidak.

Saat sampai di dalam kelasnya, belum banyak yang berangkat. Karena bingung mau apa, akhirnya Kinta mengambil headset dan novel yang ada di dalam tas nya. Lalu dipasang lah handset itu di telinganya. Sesekali Kinta mengangguk-angguk kan kepalanya mengikuti irama lagu yang sedang diputar di headset nya.

"WOY ASIK BENER LO! SAMPE GUE DATENG LO JUGA NGGK LIAT" teriak Feby di depan Kinta. Kinta hanya menatapnya sekilas dan kembali fokus pada novel yang sedang dibacanya.

"KALEM SIH NGGAK USAH TERIAK-TERIAK GITU INI KELAS BUKAN HUTAN" kesal Ikhsan selaku ketua kelas.

"EH LO JUGA TERIAK KALE, NGACA WOY" balas Feby teriak.

The Cold Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang