Happy reading
.
.
.
.
.Saat ini Kinta sedang berada di Supermarket.
Letaknya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Sebenarnya Kinta sangat malas keluar rumah karena cuaca saat ini sangat panas tapi berhubung cemilan di rumahnya sudah habis di makan Kelvin mau tak mau ia harus beli juga.Saat sedang memilih snack tiba-tiba saja ada yang menepuk pundak Kinta.
"Eh Bunda kirain siapa tadi" ucap Kinta setelah mengetahui bahwa Andara- Bunda Andre yang menepuk pundaknya. Dan ia pun menyalimi tangan Andara.
"Kaget yaa duhh maafin Bunda sayang" ucap Andara sembari terkekeh pelan.
"Gakpapa Bun, Bunda lagi belanja?"
"Iyanih, bahan-bahan masakan di rumah udah pada habis, kamu udah pulang sekolahnya?" tanya Andara.
"Iya Bun sudah, gurunya mau ada rapat katanya" jawab Kinta sopan.
"Main ke rumah Bunda yuk" ajak Andara
"Rencananya Bunda mau bikin kue, nanti kita bikin bareng gimana?" lanjut Andara sambil menatap penuh harap kepada Kinta.
"Wahh beneran Bun? Yaudah Kinta mau" jawab Kinta antusias.
"Ya sudah kamu ijin ke Mamahmu dulu, ini Bunda mau bayar belanjaan dulu, mau punya kamu sekalian?"
"Ah gak usah Bun, biar Kinta bayar sendiri aja" setelahnya pun Kinta mengambil ponselnya dan meminta ijin kepada Vina.
•••
"Akhirnya jadi juga Bun" ucap Kinta saat kue nya di keluarkan daro oven.
"Wangi banget ya" ucap Andara.
"Iya Bun, pasti enak nih kan buatan Bunda"
"Dan dibantu calon mantunya Bunda" rupanya Andara sedang menggoda Kinta.
"Bunda bisa aja" ucap Kinta malu-malu.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Kinta. Reflek Kinta langsung menoleh ke belakang.
"Loh ada Kak Kinta? Apa kabar Kak?" tanya Aka yang merupakan adik dari Andre.
"Eh Aka, kabar Kakak baik dong hehe" jawab Kinta hangat. Memang ia dan Aka sudah akrab.
"Ngobrolnya sambil nonton tv aja yuk" ajak Bunda Andara.
"Kok pulangnya telat Ka" tanya Andara pada Aka saat baru saja mendudukkan dirinya di sofa.
"Iya nih Bun, tadi nganterin temen pulang dulu" jawab Aka sambil menyandarkan badanya.
"Temen apa temen" Kinta mulai menggoda Aka, Andara hanya tertawa pelan melihat ekspresi Aka yang sepertinya sedang malu.
"Kak Kinta apaan sih, udah ah Aka mau mandi aja" ucap Aka persis seperti anak kecil yang sedang kesal.
"Dih kenapa tuh bocah Bun" tawa Kinta masih terdengar di telinga Aka.
"Malu mungkin" disusul tawa dari Andara. Aka menutup pintu kencang. Selanjutnya terdengar tawa dari dua orang yang Aka yakinj itu pasti Bundanya dan pacar dari Abangnya.
"Bun udah sore nih, Kinta pamit pulang ya" pamit Kinta setelah melihat jam di ponselnya.
"Eh sebentar Bunda siapin kue nya dulu" ucap Andara sambil berjalan menuju Dapur untuk mengambil kue yang tadi. Karena tadi membuatnya lumayan banyak. Dan juga kata Bunda Andara pasti Mamah Vina suka dengan kue nya.
Setelah selesai dengan segala urusannya, Kinta pun berpamitan untuk pulang. Aka belum keluar dari kamarnya, mungkin masih mandi.
Bunda Andara mengantar Kinta sampai depan rumah, langit sudah mulai gelap siap untuk berganti malam. Kinta memasuki Mobilnya dan mulai menjalankannya.
"Kak Kinta udah pulang Bun?" tanya Aka saat melihat Bundanya menutup pintu depan.
"Iya udah" jawab Andara.
•••
"Assalamualaikum Mamah, Papah, Abang. Kinta comeback" salam Kinta ketika memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam" jawab ketiganya.
"Darimana dek? Tadi bilangnya mau ke supermarket kok sampe jam segini?" Mulai sifat posesif Abangnya.
"Tadi main ke rumah Bunda Andara dulu" jawab Kinta sambil menaruh belanjaannya di Supermarket tadi dan kue dari Bunda Andara.
"Nih Mah ada kue, itu buatan aku sama Bunda loh" Kinta membuka wadahnya dan langsung melahapnya.
"Wihh kalo buatannya Andara sih pasti enak tapi kalo udah ada campur tangan kamu apa rasanya masih enak?" secara tak langsung Vina sudah menghina rasa masakan Kinta.
"Iya betul Mah, Abang setuju sama Mamah" Kelvin ikut-ikutan.
"WOIYA JELAS DONG INI ENAK" ucap Kinta jengkel.
"Heum enak" Aditama berucap setelah menelan kue tadi.
"Tuhkan kata Papah aja enak, emang ya Mamah tuh sukanya suudzon terus sama aku" ucap Kinta sok sedih.
"Becanda sayang" Vina mengelus rambut Kinta yang duduk di sebelahnya.
"Ini mau makan kue apa nasi? Abang udah laper" ucap Kelvin setelah hening beberapa saat.
"Oiya lupa Mamah, ayuk lah makan nasi dulu" ajak Vina pada suaminya dan kedua anaknya.
Dikit banget ya?
Sengaja^^Jangan lupa votment gaes:)

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Couple [END]
Teen FictionKetika dua orang yang memiliki sifat yang dingin, cuek dan nggk peduli dengan sekitarnya harus terjebak dalam sebuah perasaan yang mampu merubah sikap mereka.