Part 35. Rencana Arkan

38 3 1
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

"Kinta sekarang agak cuek lagi ya," ucap Arkan pada Novi.

"Lo merhatiin Kinta?!" Novi mulai cemburu sepertinya.

"Eh eh enggak bukan gitu Yang," Arkan gelagapan saat mengetahui gadisnya seperti ini.

"Gue becanda kali, yakali gitu doang gue marah," terkekeh pelan saat mendapati wajah Arkan seperti ingin mencekik lehernya karena tahu dirinya ditipu.

"Ih gemes deh jadi pengen nyubit ginjalnya,"

"Dasar psikopat." umpat Novi.

"Eh tapi beneran deh itu kenapa si Kinta jadi cuek lagi?" tanya Arkan lagi.

"Karna Kak Andre,"

"Kayaknya," lanjut Novi dengan cengiran khasnya.

"Ohh iyaiya, trus si manja itu gimana?" Arkan terus berbicara.

"Si Feby mah baek dia, langgeng banget dia sama si kampret," Kampret adalah panggilan dari Novi untuk Raka. Dan si manja juga panggilan dari Arkan untuk Feby, karena dari jaman mereka SMA sampai sekarang sifat childish Feby masih ada.

"Dulu pas jaman SMA kan kalian berenam terus ya, tapi sekarang gue jarang liat Kak Danu, kemana tuh mantan lo itu?"

"Apasih gausah bahas itu deh, bikin gak mood banget," ucap Novi terdengar kesal di telinga Arkan. Bukannya merasa bersalah, Arkan malah tertawa melihat respon Novi.

"Yaelah Nov, jangan benci sama mantan kali, katanya udah  move on tapi kok kayak yang masih suka gitu," ucap Arkan menggoda Novi.

"Gue sukanya cuma sama lo," ucap Novi cepat.

"I know sayang, cuma ngetes aja tadi," ucap Arkan dengan nada yang menggelikan.

"Gue masih gak nyangka loh," pandangan Arkan menatap lurus ke depan.

"Kenapa?"

"Kita bisa kayak gini, gue kira lo gak bisa nerima gue masuk ke kehidupan lu,"

"Iya ya pas SMA jugakan kita gak akrab malah kalo ketemu pasti berantem terus, lo tuh musuh bebuyutan gue," Novi teringat masa-masa SMA nya dulu.

"Iya dan dari situ gue mulai suka sama lo," Arkan tersenyum manis kearah Novi.

"Jijik Ar, mukanya jangan kayak gitu," rusak sudah momen romantis mereka. Arkan mendengus kasar. Susah kalo punya cewek bar-bar gini, pikir Arkan.

"Eh ke Kafenya Kinta kuy!" ajak Novi semangat.

"Skuy!" balas Arkan tak kalah semangat.

Mereka berdua pun berjalan menuju parkiran Kampus. Jangan harap mereka akan bergandengan tangan disertai canda tawa, nyatanya mereka malah jalan sendiri-sendiri. Novi berjalan di depan dengan wajah datarnya dan di belakangnya terdapat Arkan dengan gaya petakilannya, menyapa mahasiswa yang berpapasan dengannya.

Mereka berdua memasuki mobil Arkan, tak lupa mereka memakai seatbelt terlebih dahulu. Tak lama mereka berdua pun sampai di Kafe milik Kinta. Terlihat ramai pengunjungnya mengingat ini jam pulang sekolah. Banyak anak sekolahan yang mampir ke Kafe Kinta untuk sekedar nongkrong ataupun numpang wi-fian.

The Cold Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang