Part 34. Tak terduga

41 4 0
                                    

DOUBLE UP!!!

Ini sebagai gantinya karna aku udah lama banget nggak up hehe:v

Typo bertebaran!

Happy reading!
.
.
.
.
.

Beberapa tahun kemudian...

Seorang gadis tengah duduk di sebuah Taman. Di tangannya terdapat sebuah novel yang sedang dibacanya. Tak terasa sudah empat tahun lamanya ia seorang diri dan hanya ditemani kedua sahabatnya yang sampai kini masih mau berteman dengan dirinya.

Ia merasa bodoh, dulu ia sempat menangisi orang yang sama sekali tak menganggapnya. Lucu memang tapi itulah kenyataan yang tidak harus diingat kembali. Biarkan tersimpan dalam kenangan.

"Hey sayangnya aku, lagi ngapain nih?" ucap seorang laki-laki lalu mendudukkan dirinya di samping gadis itu.

"Liatnya lagi apa?"

"Lagi baca novel," jawab laki-laki tersebut.

"Nah itu tau, ngapain tadi nanya bambang!" ucap gadis itu geram.

"Basa basi lah Yang," ucap laki-laki itu.

Suasana hening kembali, si gadis yang melanjutkan membaca novelnya dan si laki-laki yang hanya diam saja sambil memandangi wajah gadis di sebelahnya ini.

"HEYO WASAP GAES! KEMBALI LAGI BERSAMA FEBY DAN KINTA YANG CANTIKNYA TIADA TARA UHUY!" ucap Feby heboh seperti biasa.

"Apasih lu berisik banget," ucap laki-laki tadi.

"Yeuu Nov ini urusin dulu si Arkannya," ucap Feby.

Ya, gadis dan laki-laki tadi adalah Novi dan Arkan. Masih ingat dengan Arkan? Dia adalah teman sekelas Kinta dkk saat SMA dulu. Arkan dan Novi telah resmi berpacaran dua tahun yang lalu. Cukup lama Novi bisa benar-benar melupakan Danu. Dan dengan setiannya Arkan menunggu Novi. Penantian Arkan pun berbuah manis, buktinya kini ia bisa bersama dengan Novi.

"Kenapa pacar gue? Lagian kalian berdua kenapa kesini sih," ucap Novi tanpa mengalihkan pandangannya dari novelnya.

"Mau berduaan ya lu, duhh Kin kita kayaknya diusir nih," ucap Feby meledek.

"Iya lu ganggu gue sama Novi, udah sana pergi," usir Arkan sambil mengibaskan tangannya tanda mengusir.

"Yaudah kita pergi." ucap Kinta sambil berjalan menjauhi Novi dan Arkan diikuti Feby di belakangnya.

"Kin gue pulang dulu ya, nih si Raka ngajak jalan uhuy," ucap Feby girang.

"Hmm yaudah sana gue juga mau ke Kafe nih, udah seminggu gue gak kesana," Ya, Kinta memang mempunyai Kafe, hadiah dari Papahnya saat Ulang tahunnya kemarin. Dan Kafe nya pun selalu ramai oleh pengunjung.

Saat sampai di Kafe, Kinta langsung menuju dapurnya untuk mengecek para pegawainya.

"Gimana Nda ada masalah nggak?" tanya Kinta pada Amanda, pegawai kepercayaannya. Amanda ini masih SMA kelas tiga. Ia anak orang yang berkecukupan tapi ia memilih bekerja untuk belajar mandiri katanya.

"Ngga ada Kak, sejauh ini masih baik-baik aja," jawab Amanda sopan.

"Yaudah aku ke ruanganku dulu ya, eh tolong buatin chocolatte ya nanti antar ke ruanganku hehe," Ruangan Kinta terletak di lantai dua.

"Siap Kak!" balas Amanda.

Sampai di ruangannya, Kinta memilih duduk di sofa yang memang tersedia disitu untuk dirinya bersantai. Disana juga terdapat kasur untuk dirinya tidur apabila ia menginap di Kafe.

Mengambil ponsel dan melihat wallpaper ponselnya, disana terdapat foto dirinya dan Andre yang tampak bahagia. Tak sadar dirinya telah menyunggingkan senyuman manisnya.

"Aku kangen kamu Kak," ucap Kinta tak terasa air matanya menetes membasahi pipi mulusnya.

"Kamu apa kabar? Udah tiga tahun kamu nggak ngasih kabar. Kamu gakpapa kan disana? Cepet pulang ya aku udah kangen banget sama kamu. Aku disini akan selalu nunggu kamu kak. Rasanya aku pengen nyusul kamu aja kak, tapi jadwal kuliahku padet banget. Pokoknya dimanapun kamu berada aku selalu doain yang terbaik buat kamu. Jaga hati ya aku juga jaga hati disini. Aku sayang kamu." begitulah yang diucapkan Kinta setiap kali melihat foto dirinya dan Andre. Memang sudah tiga tahun ini Andre tidak memberi kabar kepada Kinta dan temannya yang lain.

"Ini Kak minumannya, loh kok Kak Kinta nangis, keinget Kak Andre ya Kak?" tanya Amanda setelah melihat mata sembab Kinta. Walaupun Kinta menangis hanya sebentar tapi tetap saja matanya terlihat sembab dan hidungnya pun memerah.

"Ya seperti yang kamu tau selama ini," Kinta memang sering bercerita kepada Amanda tentang hubungannya dengan Andre. Begitupun sebaliknya, Amanda sering bercerita tentang kekasihnya.

"Yang sabar Kak, percaya aja semoga Kak Andre disana baik-baik aja," ucap Amanda yang merasa iba melihat bos nya sedih seperti ini. Kinta hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah aku lanjut kerja dulu ya Kak," pamitnya kepada Kinta.

Kinta memandang Amanda sambil tersenyum. Ia terkekeh pelan saat mengingat kejadian dua tahun lalu. Saat ia sedang bersiap menutup Kafenya dan saat itu hanya tersisa dirinya dan Amanda. Ia tak sengaja melihat Amanda bersama laki-laki. Kinta berfikir mungkin itu pacar Amanda. Kinta mendekati mereka berdua untuk memastikan. Saat itu juga ia terkejut dengan wajah laki-laki itu. Ternyata laki-laki itu adalah Fajar, adik dari Andre. Kinta pun bertanya ada keperluan apa Fajar dengan Amanda, dan jawaban mereka pun membuat Kinta semakin terkejut. Ternyata Fajar ini pacarnya Amanda. Wow benar-benar tak bisa dipercaya. Amanda sering menceritakan kekasihnya tapi ia tak pernah memberitahu namanya pada Kinta. Fajar ini kakak kelasnya Amanda dulu. Fajar satu tahun lebih tua dari Amanda. Cerita dari Amanda, mereka mulai berpacaran saat Amanda kelas satu SMA dan Fajar kelas dua SMA. Dunia sempit sekali, begitulah yang ada dipikiran Kinta saat mengetahui fakta tersebut.

















Pendek gak sih?
Biasanya aku sampe 1k kata tapi ini cuma 800 kata hehe^^

Jangan lupa votment gaes...

The Cold Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang