Part 4. Maksudnya?

255 27 1
                                    

Yeay akhirnya bisa up lagee....

Selamat membaca......


"Kok kesini sih? kan tadi gue bilang langsung pulang aja nggak usah mampir-mampir" ucap Novi sedikit kesal.

"Yah gak papa lah. Sekali kali kita jalan berdua" jawab Danu dengan kerlingan mata genitnya.

"Modus ya lo" tuduh Novi.

"Modus sama calon pacar gak papa lah"

"Hidih pd amat lo kalo gue mau sama lo" ucap Novi bergidik ngeri.

"Jadi lo nggak mau sama gue" ucap Danu pura pura sedih sambil mengusap ekor matanya.

"Kok jadi lebay sih lo. Banyak makan micin kali yaa"

Keduanya pun duduk di rerumputan dekat danau sambil menikmati langit sore yang begitu indah.

Dari tadi Danu memandangi wajah teduh Novi dengan beberapa rambut yang menutupi wajahnya karena tertiup angin.

"Nov..." panggil Danu.

"Hmm" jawab Novi tanpa menoleh ke arah Danu.

"Nov...." panggil Danu lagi.

"Hmm" lagi-lagi Novi hanya membalasnya dengan deheman tanpa menoleh ke arah danu.

Danu berdecak kesal. "Kalo ada orang ngomong tuh diliat orangnya"

"Apa?" jawab Novi menoleh kearah Danu dengan alis terangkat sebelah.

"Gue mau ngomong sama lo" ucap Danu sambil duduk menghadap ke Novi.

"Itu udah ngomong"

"Gue serius Nov" geram Danu.

"Iya iya" jawab Novi sambil duduk menghadap ke arah Danu. Jadi sekarang meraka hadap-hadapan duduknya.

"Gue...gue...gue sebenernya udah mendem rasa ini dari dulu. Sejak pertama kita ketemu gue udah ngerasa lo itu unik, lo itu beda dari cewek lain. Dan dari saat itu pula gue ngerasa ada yang aneh sama hati gue. Mungkin gue sering jailin lo, gue nyebelin, gue ngeselin, gue sering buat lo marah. Gue kira dengan sikap gue kayak gitu lo bakal perhatiin gue tapi ternyata gue salah malah dengan sikap gue kayak gitu lo malah jadi illfeel sama gue," ucap Danu lalu menggenggam tangan Novi. "Gue nggak tau ini perasaan apa. Yang pasti gue udah nyaman sama lo. Gue sayang sama lo, gue suka sama lo" ucap Danu serius sambil menatap lekat Novi.

"Lawak lo?" tanya Novi disertai tawa hambarnya, situasi ini membuatnya canggung.

"Nov gue serius" ucap Danu tegas. Novi terdiam menatap manik mata Danu. Ia menghela nafas pelan, jantungnya terasa tak sehat. Apakah ini saatnya gue jujur? batin Novi

"Gue...gue...sebenernya gue juga sayang sama lo tapi gue nggak bisa ngungkapin perasaan gue ke elo. Gue takut lo bakal nolak gue secara lo kan keren pasti banyak yang suka sama lo" ucap Novi menunduk.

"Udah gue tebak sih, lo pasti juga suka gue bener kata lo tadi gue ini keren jadi ngga akan ada yang bisa nolak pesona gue" ujar Danu songong, Novi yang kesal dan merasa malu pun memukul pundak laki-laki di depannya ini.

"Jadi lo mau kan pacaran sama gue?" tanya Danu kembali serius.

Novi pun mengangguk. Setelah itu pun Danu memeluk Novi erat. Novi yang awalnya terkejut pun sekarang membalas pelukan Danu. Senja di sore ini manjadi saksi bersatunya mereka berdua.

"Maaf saking bahagianya" ucap Danu setelah melepas pelukannya.

"Iya gakpapa. Tapi lo nggak bakal mainin gue kan" tanya Novi cemas.

The Cold Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang