Terdengar bel yang dibunyikan beberapa kali. Tapi sang tuan Rumah tak kunjung membukakan pintu. Tak lama datanglah orang yang di tunggu-tunggu.
"Cowok lo kecelakaan!"
Tiga kata yang mampu membuat seorang gadis terkejut bukan main. Kakinya terasa lemas, rasanya jantungnya seperti berhenti berdetak, mulutnya terasa keluh tak mampu mengucapkan sepatah kata. Air mata lolos seketika tanpa diminta.
Sang pembawa berita pun menarik tangan gadis tadi untuk memasuki mobil diikuti dua orang lainnya. Mobil berjalan cepat menuju tempat laki-laki yang kecelakaan tadi.
"Kin bilang ke gue kalo lo itu cuma becanda kan? Iyakan?!" ujar Novi masih dengan isakannya. Ya gadis yang menangis tadi adalah Novi, dan di dalam mobil ini terdapat Kinta, Feby dan Raka.
"Lo yang sabar Nov, terus berdoa supaya Arkan baik-baik aja." tangan Kinta mengelus punggung Novi, memberi kekuatan.
"Tapi kemaren dia baik-baik aja dan rencananya juga malam ini dia mau ngajak gue keluar," ujar Novi sambi memeluk Kinta dengan tangisannya yang tak berhenti juga sedari tadi.
"Yaa namanya musibah siapa yang tau, doa aja semoga cowok lo gak mati." ucap Raka yang sedari tadi menyimak percakapan kedua gadis di belakangnya. Feby langsung mencubit lengan Raka. Bisa-bisanya Raka berkata seperti itu.
"Diem lo!" ujar Kinta. Ia tak tega melihat sahabatnya menangis seperti ini.
Lalu keadaan di dalam mobil pun langsung hening, hanya terdengar suara isakan Novi. Tak lama mobil Raka pun berhenti di sebuah tempat.
"Kenapa berhenti disini?" tanya Novi heran saat menyadari bahwa mereka berhenti tepat di depan Kafe milik Kinta.
"Ada barang yang mau gue ambil, lo ikut gue Nov!" jawab Kinta langsung menarik tangan Novi untuk memasuki Kafe. Feby dan Raka mengekor di belakangnya.
Kafe terlihat sepi, dan tak terlihat para pegawai yang bekerja disini. Sampai di dalam, keadaan Kafe sangat gelap, karena memang ini juga sudah pukul delapan malam. Tiba-tiba Kinta tak ada di samping Novi.
"Kin lo dimana?!" teriak Novi.
"Kinta jangan becanda!" teriak Novi lagi sambil meraba benda-benda di sekitarnya untuk mencari saklar lampu.
"Feby! Raka! Kalian dimana?! Jangan becanda! Gue gak suka!" Novi terus saja berteriak.
Novi terus berjalan tak tentu arah. Yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana keadaan Arkan. Pokoknya bagaimanapun caranya ia harus bisa mencari jalan keluar.
Tiba-tiba ada lampu yang menyorot sesuatu di depan sana. Novi dengan cepat menghampiri tempat tersebut. Disana terdapat seseorang sedang duduk membelakangi Novi. Tak lama terdengar petikan gitar yang Novi yakini berasal dari orang tersebut. Lagu Janji Suci milik Yovie and Nuno terdengar indah di telinga Novi. Sampai akhirnya di akhiran lagu, orang tersebut membalikkan badannya. Dan betapa terkejutnya Novi saat mengetahui laki-laki tersebut adalah Arkan, pacarnya. Bagaimana bisa?! Itulah yang ada di pikiran Novi.
Lalu lampu pun menyala dan disana sudah ada kedua orang tua Novi dan Arkan, Kinta, Feby dan Raka. Novi semakin terkejut saat mendapati Arkan berlutut di depannya sambil mengadahkan tangannya yang terdapat benda kotak yang berisi sebuah cincin. Novi yang memang sudah menangis kini ia tambah terisak saat Arkan mengucapkan kata-kata yang mampu membuat Novi speechels.
"Novi aku tau aku ini masih jauh dari kata sempurna. Aku tau aku ini masih rada kekanakkan, aku suka jail ke kamu, sering bikin kamu marah, bikin kamu kesel. Tapi kamu harus tau bahwa aku itu cinta kamu Nov. Aku akan bekerja keras untuk menghidupi kamu, aku akan belajar bertanggung jawab kepada keluarga kita nanti, aku akan berusaha menjadi imam yang baik untuk keluarga kita nanti, sepertinya waktu 2 tahun sudah cukup untuk kita mengetahui satu sama lain. So, will you marry me Novi?" Novi tak mampu berkata-kata lagi. Ia hanya menangis sambil menatap mata Arkan. Tak ingin membuang waktu terlalu lama, Novi langsung mengangguk dan semua orang yang ada disitu pun bertepuk tangan dan memancarkan raut bahagia mereka.
"Makasih sayang." ucap Arkan lalu membawa Novi ke dalam dekapannya. Arkan mengecupi puncak kepala Novi berkali-kali sambil terus mengucapkan terimakasih. Novi membalas dengan senyum bahagianya.
"Heh udahan dulu pelukannya kasian ini banyak yang iri," ucap Tata, mamah Novi. ingat dengan emak gaul yang satu ini?
"Idih Feby mah ada Raka" ucap Feby sambil bergelayut manja di lengan Raka.
"Halah pacaran dari jaman SMA sampe sekarang belum nikah juga yaa paling ngga tunangan kek lah ini enggak" memang yaa Mamah yang satu ini sangat rempong sekali. Semua orang yang mendengarnya pun lantas tertawa ya kecuali Feby si korban bahan julitan Tata.
"Apasih Mamah rempong banget." ujar Feby. Memang sekarang Feby dan Kinta memanggil Tata bukan lagi dengan sebutan Tante tapi Mamah. Tata sendiri yang meminta dipanggil seperti itu.
Balik lagi ke pasangan yang lagi bahagia ini. Mereka sedari tadi masih berpelukan dengan nyamannya tanpa memikirkan orang yang ada disitu. Sampai akhirnya Novi yang melepaskan pelukannya dahulu.
"Kamu katanya kecelakaan," ujar Novi dengan tatapan bertanyanya.
"Ciee kena tipu hahaha," suara tawa Arkan menggema di ruangan tersebut.
"Kok? Gimana sih?" tanya Novi meminta penjelasan lebih.
"Jadi ini tuh rencananya aku, aku minta tolong sahabat-sahabat kamu untuk membantu melancarkan aksi ini hahaha." Novi hanya memandang dengan raut wajah datar.
"Jadi lo pada ngerjain gue?!" tunjuk Novi pada Kinta, Feby dan Raka.
"Hehehe ya maap Nov," ucap Kinta sambil nyengir kuda.
"Untung gue lagi seneng jadi ya gue maapin."
"Cie ciee yang udah punya tunangan," goda Feby.
"Cie ciee yang udah bisa move on," goda Raka.
"Acie ciee cayangnya aku udah ketemu jodohnya," goda Kinta dengan tawa gelinya.
"Cepet-cepet minta halalin lah Nov," Tata ikut menggoda anaknya.
"Tenang aja nanti biar aku sama Tata yang urus." ucap Mamah Arkan. Mamah Arkan ini tak beda jauh dengan Mamahnya Novi. Sama-sama gaul orangnya.
Setelahnya mereka pun bercanda ria sambil menikmati makanan yang memang sudah disiapkan sedari tadi. Tanpa disadari, tak jauh dari tempat mereka terdapat seseorang yang memandang mereka dengan tatapan sendunya.
Ini khusus partnya Novi dan Arkan yaa
Gatau kenapa pengen banget nulis tentang mereka berdua:v

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Couple [END]
Teen FictionKetika dua orang yang memiliki sifat yang dingin, cuek dan nggk peduli dengan sekitarnya harus terjebak dalam sebuah perasaan yang mampu merubah sikap mereka.