"Bilang kalo lo cuma lagi ngprank gua vin "
"Engga !gua serius gua sama dia udah berakhir dan kalo itu bikin dia bahagia gua ikhlas"
"Karena gua ya"
"Engga kita putus karena emang dirasa kita hanya akan saling menyakiti "
Ucapan arvin terhenti tak kala pesanan makanannya datang aleva mengucapkan terimakasih kemudian menatap arvin kembali
"Vin"panggil aleva "seharusnya emang gua ga pernah kembali ke indo nyatanya semua udah berubah dan gua malah merubah kembali kehidupan lo dengan adanya gua disisi lo gua akan jadi beban buat lo "lirih aleva
"Berapa kali gua bilang sama lo lo bukan beban buat gua kita sahabatan kan dan gua udah janji sama orangtua gua buat selalu. Jagain lo dan gua ga pernah keberatan dengan itu"tegas arvin
"Pandangan orang lain ke gua setelah ini mereka akan ngomong yang engga2 soal berakhirnya hubungan lo sama rasel gua ga mau orang lain ngliat gua rendah"tegas aleva
"Peduli apa mereka sama hidup lo anggap aja mereka cuma fans yang iri sama lo "
"Lo ga akan pernah ngerti arvin "tegas aleva kemudian mengambil tasnya dan pergi meninggalkan arvin direstorant
Dengan cepat arvin mengejar aleva sebelum aleva pergi terlalu jauh sebelumnya ia sudah membayar terlebih dahulu pesanannya.
Dan arvin berhasil menyamakan langkahnya dengan aleva tapi tampaknya aleva tak peduli kakinya terus saja melangkah
"Lo marah hanya karena hubungan gua sama rasel berakhir"tanya arvin dan berhasil membuat langkah aleva terhenti
Aleva terdiam bagaimana bisa ada cowok seperti arvin jelas saja ia marah berakhirnya hubungan rasel dan arvin pandangan orang lain tentang dirinya akan semakin rendah padahal aleva sudah berniat akan memperbaiki hubungan arvin dan rasel tapi semua sudah terlanjur berakhir aleva merasa tidak enak pada rasel
"Al gua ga tau lagi mesti kaya gimana gua ga bisa mempertahankan hubungan gua sama rasel gua juga ga tau kenapa setelah berakhirnya hubungan gua sama rasel gua ga merasa kehilangan dia entah perasaan gua yang udah mulai memudar atau emang gua selama ini udah terbiasa tanpa dia"jelas arvin
"Buat apa gua mempertahankan hubungan gua sama rasel jika nantinya kita akan saling menyakiti gua butuh waktu buat meyakinkan perasaan gua sama halnya dengan rasel dia butuh waktu buat mengerti semua ini"jelas arvin lagi
Aleva terdiam mendengar penuturan dari arvin ia takut perasaan arvin memudar untuk rasel dan malah berbalik dengannya aleva memang memiliki perasaan pada arvin tapi itu dulu rasel jauh lebih pantas untuk arvin ketimbang dirinya yang hanya bisa jadi beban untuk arvin
Sontak karena terlalu banyak memikirkan sesuatu aleva merasa kepalanya begitu sakit
Melihat perubahan mimik wajah pada aleva arvin tau pasti aleva banyak pikiran sehingga membuat kepalanya sakit.
"Al kita pulang istirahat dirumah"ajak arvin
Aleva menurut saja agar rasa pusing dikepalanya cepat hilang.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
"Kak"
Rasel yang semula berada dibalkon kamarnya menoleh kesumber suara dimana suara itu dari lira.lira sengaja kekamar anak pertamanya karena semenjak pulang sekolah tadi rasel tak keluar kamar bahkan rasel belum makan biasanya setelah pulang sekolah tempat pertama yang rasel tuju adalah dapur tapi hari ini tidak
Lira meletakan nampan yang ia bawa di sofa kamar rasel.rasel berjalan menghampiri sang mama dan ikut duduk disofa
"Are you okey,honey"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Love {Completed}
Random"Kamu yang mulai berubah atau aku yg kehilanganmu" "Lepaskan aku demi dirinya jika itu lebih baik" "Jatuh cinta itu menyenangkan yang sulit itu jatuh untuk kedua kalinya" Start :6 juli 2019 Finish :6 juni 2020