Rasel berjalan dipinggir jalan sambil menenteng highhilsnya ya rasel meninggalkan acara promnight tanpa ada yang tau persetan dengan anak osis lainnya yang akan mengoceh karena tidak ikut brifing selepas acara.
Otaknya terus terputar kejadian dimana rasel melihat arvin dan aleva bercanda ria seakan melupakan dirinya.
Entah siapa yang salah disini rasel kah atau arvin atau mungkin takdir yang memperingati mereka agar mengakhiri hubungan mereka.
Air mata rasel lolos begitu saja hatinya rapuh untuk kesekian kalinya ia marah marah pada dirinya sendiri karena masih mempertahankan cowok sebrengsek arvin.
Sebuah mobil berhenti tepat disamping rasel namun rasel tak peduli ia terus melangkah kan kakinya yg tak mengenakan apa-apa
"RASEL"
"Kenan "
Kenan tadi sempat melihat rasel berjalan meninggalkan acara dan karena penasaran kenan mencoba mengikuti gadis itu.
"Lo kenapa lagi ?gua kan udah bilang sama lo ?lo kalo patah hati gausah nyiksa diri lo kaya gini "tegas kenan
Rasel mengerutkan dahinya tak mengerti dengan ucapan kenan perihal menyiksa diri sendiri
"Nangis dipinggir jalan highhils dicopot lo mau jadi gelandangan malem-malem"
Rasel terkekeh mendengarnya disaat yang seperti ini kenan kembali ke kenan yang dulu sahabat yang selalu ada saat rasel butuhkan.
"Masuk dulu ?gua ga akan bawa lo ke sekolah apalagi ke hotel bisa habis gua nanti sama om erdo"rasel terkekeh kenan selalu saja bisa membuat dirinya tertawa disaat seperti ini
Namun dilain sisi ada seseorang yang sedang menahan amarahnya tak kala melihat rasel dan kenan seseorang itu adalah arvin bodohnya lagi arvin memilih pergi kembali ke promnight
Perjalanan terasa begitu panjang dan tak ada yang memulai pembicaraan rasel yang sibuk dengan pikirannya atau kenan yang sedang mencari topik pembicaraan dua-duanya terlarut dalam keheningan jalan
"Gua boleh kasih saran ga sama lo"pada akhirnya kenan memutuskan untuk bertanya
Rasel menatap kenan yang sibuk memperhatikan jalan dihadapannya rasel bingung dengan kenan mereka kenal bukan dari 1 tahun atau 2 tahun yang lalu tapi mereka kenal sudah dari kecil apakah kenan masih harus bertanya jika ingin memberi saran pada rasel.
Kenan mengalihkan pandangannya sebentar ke arah rasel dan bersamaan dengan itu rasel menganguk
"Dengerin saran gua baik-baik pada akhirnya semua keputusan ada di lo rasel gua sebagai sahabat lo cuma mau yang terbaik buat lo"
"Lo itu bodoh rasel lo sama arvin hanya mempertahankan hubungan kalian bukan mempertahankan perasaan yang dulu pernah ada sampai pada akhirnya seseorang hadir diantara kalian dan lo menerima begitu saja hati bukan untuk dipermainkan rasel?akhiri semua lo ga akan menemukan kebahagiaan lo kalo lo mempertahankan hubungan ini"
Rasel membuangan nafasnya gusar apa yang dikatakan kenan memang ada benarnya tapi apa setiap masalah harus berakhir dengan kata putus
"Lo ga benar-benar menerima aleva kan gua tau lo rasel mau sampai kapan lo bersembunyi dibalik topeng seperti ini lo berhak memutuskan apa yang menurut lo baik gua selalu bersama lo "
Tak sadar mereka pun tiba dirumah rasel ketika hendak turun kenan mencekal pergelangan tangan rasel membuat rasel menatap kenan sebentar kemudian menatap tangannya
"Kapan pun lo butuh gua gua selalu ada buat lo jangan pernah ngrasa sendiri"
Ucapan kenan membuat rasel merasa bersalah semenjak berpacaran dengan arvin rasel menjadi tak punya banyak waktu untuk kenan padahal kenan selalu ada untuk dirinya sahabat macam apa rasel ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Love {Completed}
Acak"Kamu yang mulai berubah atau aku yg kehilanganmu" "Lepaskan aku demi dirinya jika itu lebih baik" "Jatuh cinta itu menyenangkan yang sulit itu jatuh untuk kedua kalinya" Start :6 juli 2019 Finish :6 juni 2020