Kisah cinta antara dua orang yang terpisah oleh keadaan dan dendam yang tercipta akibat rasa sakit yang membekas.
.
.
.
.
.
---------------------------------------------------------
Singapore
10 Januari 2015NORMAL POV
Sinar sang fajar mengintip di celah kaca jendela kamar dan mengusik tidur seorang pemuda tampan yang sedang bergelung didalam selimutnya.
Mata sehitam jelaga itu mulai menampakkan sinarnya. Menyipit demi menyesuaikan diri dengan cahaya yang mengusik tidurnya. Ia bangkit dari baringnya dan meregangkan otot-otot kuatnya.Tokk..tokk...
"Sayang.. apa kau sudah bangun?"
Suara lembut itu terdengar dibalik pintu kamarnya.
"Mae... Sing sudah bangun. Sing akan segera turun."
Setelah itu tidak terdengar suara sahutan dari luar. Yaahh... Ini dia pemuda tampan itu. Dia adalah Singto Prachaya Ruangroj. Seorang pengusaha muda yang sukses dan begitu populer di kalangan masyarakat. Memiliki tubuh yang tinggi dengan kulit tan yang begitu menawan. Tubuh proporsional dilengkapi otot-otot yang begitu menggoda. Senyuman bak malaikat dan tatapan yang bisa membuat siapapun meleleh bila ditatap oleh mata hitamnya. Sangat sempurna dibanding pemuda pada umumnya.
Dan yang mengetok pintunya tadi adalah Ibunya. Ibu yang begitu lembut dan penyayang. Singto sangat sayang kepada Maenya. Dan tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Maenya.
Saat mereka sudah berkumpul di meja makan. Mereka bertiga memulai sarapan dengan tenang."Singto, mungkin ini mendadak tapi aku harus memberitahumu bahwa kau akan mengurus hotel kita yang ada di Bangkok. Lusa kau harus berangkat ke Thailand."
Singto PovAku nyaris saja tersedak mendengar apa yang dikatakan oleh Pho. Ini begitu tiba-tiba. Dan kenapa harus aku? Mae menatap kearahku dan mengelus kepalaku. Tatapannya begitu khawatir.
"Pho.. kenapa begitu tiba-tiba? Sing sudah terlanjur nyaman bekerja disini bersama Pho. Lalu kenapa Pho malah menyuruh Sing untuk bekerja jauh?"
"Kita sudah lama tinggal di Singapore Sing. Pho hanya ingin kau kembali merasakan negara asal kita. Pho ingin kau memantau perkembangan hotel kita di sana. Kau akan Pho jadikan sebagai CEO dan kau bertanggung jawab untuk tinggal di Bangkok."
"Tidak bisakah sedikit diundur Pho. Sing perlu menghabiskan waktu sebelum pergi dari sini."
"Kau hanya punya waktu satu hari Sing. Lusa kau harus berangkat ke Thailand."
"Tidakkah Mae akan ikut bersama Sing? "
Aku menggenggam tangan Mae berharap ia akan mengatakan ya.
"Tidak sayang. Mae akan disini menemani Pho mengurus perusahaan yang lain."
Aku kecewa mendengar jawaban itu. Aku menelan bulat-bulat kekecewaan ku. Aku akan pergi kembali ke negara asalku tanpa Pho dan Mae. Aku akan sendirian disana.
Aku segera menyelesaikan acara sarapanku lalu beranjak menaiki tangga menuju kamarku. Aku butuh menenangkan hati dan pikiran ku.To be continued
Bagaimana semua? Apakah menarik? Diriku berharap semoga cerita ini menarik. Hiks hiks..
Baiklah jika ada kritik dan saran.. jangan ragu untuk berkomentar yaaa😊😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Scenario About Us || KristSingto (Complete) √
Romance~Hanya karena aku mencintaimu, bukan berarti kau bisa menyakitiku seperti ini, Phi! Luka yang kau torehkan memang tak lagi berdarah, tapi kau sendiri tahu kan bahwa... luka pasti meninggalkan bekas. Dan bekas ini akan selalu ada, membuatku ingat mas...