Chapter 3 - Merasa aneh

3.6K 261 7
                                    

Harap maklumi segala kekuranganku..
Karena ini adalah karya pertamaku:')

Semoga berguna:')

.
.
.
.
.
.

--------------------------------------------------------

"Kemana dia??" Singto berkata pelan, terkejut karena tidak mendapati pria manis itu di dalam air.

"Kau mencari ku Khun?" Kalimat tanya itu melayang mengagetkan Singto sehingga Singto mengalihkan pandangannya kebelakang. Disana ditepi kolam duduk seorang pria manis dengan baju basah kuyup. Dia melihat lurus ke netra hitam Singto sambil memainkan kakinya didalam air.

"Y-you..? I just-"

"Apa kau ingin menyelamatkan aku??" Krist memotong perkataan Singto begitu saja dan balik bertanya sambil mengangkat sebelah alis matanya.

"Khob Khun khab.. tapi aku bukan seorang gadis yang mesti kau tolong," lanjut Krist masih memandang Singto.

Singto sendiri hanya terdiam karena tidak tau harus melakukan apa lagi.
Ia sangat mengerti apa yang diucapkan pria dihadapannya, karna itulah ia tidak menjawab lagi.

Ia terdiam membiarkan Indra penglihatan nya menyusuri tubuh Krist dari ujung rambut hingga ke kakinya yang berada didalam air.

"Apa ada yang salah denganku Khun??" Singto tersentak mendengar pertanyaan itu meluncur dari Krist. Ia menjadi kikuk dan bingung karena ketahuan.

"Err.. I'm sorry.." hanya itu yang dapat terucap dari bibir Singto.

"Kau lucu yaa.. lalu mau sampai kapan kau disana?? Kemarilah Khun," Krist tersenyum kepada Singto tanpa tahu bahwa senyuman nya itu menyebabkan sesuatu berterbangan didalam perut Singto.

Singto mendekati pria manis itu dan duduk disebelah nya.

"What are you doing in here??"

"Aow.. kau berbahasa Inggris? Um.. can you speak thai?? I- i'm not very good at english.. hehe"

"I can.. maafkan aku.. um.."

"Krist Perawat khab," Krist menyodorkan tangannya ke arah Singto. Menanti reaksi dari Singto.
Singto tercenung menatap tangan putih yang terulur itu. Ia bingung harus menjabat tangan itu atau tidak.

"Singto Khab," Singto akhirnya membalas uluran tangan itu. Mereka bersalaman dengan senyum diwajah masing-masing.

Singto sendiri merasa aneh pada dirinya, kenapa ia mau repot-repot bicara dan tersenyum dengan orang yang baru ia kenal.

Berbeda halnya dengan Krist yang memang mudah bergaul.
Krist segera menarik tangannya ketika dirasakannya sesuatu yang aneh didadanya.

"Aaa.. pakaian mu basah Krist, kau bisa masuk angin,"

Singto menghilangkan canggung diantara mereka dengan berkata dan tidak lupa ia selipkan nada khawatir didalam perkataannya.

"Tidak apa-apa Khun.." Krist tersenyum menjawab pertanyaan Singto tanpa menyadari bahwa Singto kembali merasakan suatu debaran aneh didadanya.

God's Scenario About Us || KristSingto (Complete) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang