Meski kita sendiri yang menulis kisah itu, kenyataannya kita tetap tak bisa memastikan seperti apa akhirnya~
.
.
.
.
.
----------------------------------------------------------Dipagi hari...
"Apa aku tak bisa tinggal bersamamu saja?." Ucap seorang wanita paruh baya yang merupakan bibi Krist. Ia menerima teh yang diberikan oleh anak perempuan nya itu dan menatap harap.
"Tidak.. aku sering pergi dan jarang pulang. Aku punya banyak urusan dan tak akan sempat memperhatikanmu dirumah.. Mae tinggal saja dirumah phi Krist. Jika sempat aku akan kesana menjenguk Mae dan phi Krist."
Jane menolak permintaan ibunya. Dan ibunya itu mengangguk pelan sambil menghela nafas ringan.
"Aku masih heran, kenapa kau tidak tinggal bersama dengan Krist saja?" Ujar wanita paruh baya itu mulai menyesap teh nya. Gun memandang datar ibu dan anak dihadapannya itu.
Saat ini mereka telah berada di Bangkok dan tengah singgah dirumah anak wanita paruh baya itu."Lupakan itu mae. dia hanya mengganggapku adiknya." ucap anak dari wanita itu.
"Justru karna itu Jane, kau harus tinggal bersamanya. Untuk apa kau menyewa rumah kecil seperti ini sementara Krist memiliki rumah besar.. lagipula dia kan tinggal seorang diri, apa salahnya?"
Lagi-lagi wanita itu berkomentar sesukanya memancing tatapan tak suka dari Gun.
"Aku yakin dia tidak akan mau menerimaku Mae. Kemarin aku menelfonnya dan dia bilang dia dirumah bersama dengan kekasihnya. Jika aku memaksa tinggal bersamanya, dia pasti berasalan tidak ingin membuat kekasihnya marah."
Jane memanyunkan bibirnya sambil mengeluarkan tatapan sebal. Namun bukan itu yang membuat Gun saat ini terdiam. Melainkan mendengar bahwa sahabat manis nya itu sudah memiliki kekasih. Wanita paruh baya itu juga tampak terkejut. Ia menatap Jane dengan teliti.
"Sebenarnya apa yang kurang darimu?? Kau sangat cantik tapi kenapa dia terus menolakmu?!" Wanita itu tampaknya kesal pada keponakan satu-satunya itu.
"Sudah berapa kali kukatakan bi.. jangan memaksa Krist jika dia tidak suka.." Gun angkat bicara sambil menatap serius wanita paruh baya itu. Ia tidak suka kehidupan sahabatnya diganggu oleh wanita ini.
"Aku bibinya.. aku berhak untuk-"
"Mengatur hidupnya begitu?! Jika dia tidak mau yasudah jangan dipaksa. Dia itu sayang pada kalian, tapi kalian malah seperti ini padanya."
Gun mulai kehilangan kesabarannya. Matanya memerah menahan air matanya. Wanita paruh baya itu berdiri dan berjalan mendekat pada Gun."Sayang?! Jika dia sayang dia pasti akan mencariku dan tak membiarkanku dilu-"
"Jika bukan karna Krist yang memohon padaku untuk menampungmu, aku tidak akan repot menjaga bahkan membawamu kemana saja.!"
"K-kau.."
"Ya.. Krist memohon agar aku memperlakukanmu seperti bibiku sendiri saat kau datang ketempatku waktu itu.. kau tau kenapa? Itu karna kau sangat malang. Anakmu bahkan tidak berguna."
"Apa maksudmu?! Aku tidak berguna?!" Jane yang emosipun berdiri sambil menatap nyalang pada Gun.
"Bukankah aku benar?? Jika kau berguna, kau tidak akan membiarkan ibumu menumpang dengan orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Scenario About Us || KristSingto (Complete) √
Romance~Hanya karena aku mencintaimu, bukan berarti kau bisa menyakitiku seperti ini, Phi! Luka yang kau torehkan memang tak lagi berdarah, tapi kau sendiri tahu kan bahwa... luka pasti meninggalkan bekas. Dan bekas ini akan selalu ada, membuatku ingat mas...