Chapter 11 - Something

1.7K 132 1
                                    


Hello My Sweet heart❤️

.
.
.
.
.
.
.
---------------------------------------------------------

Bangkok, Thailand

Singto's Apartement

07.15 a.m

Pagi yang cerah mengawali hari Singto yang berwajah muram. Ketiga sahabatnya hanya mengernyit heran memandang wajah kusut pria tampan itu.

"Aoww... Ada yang sedang mendung haha.. memandangi ponselnya dengan wajah yang belum disetrika.. hahaha" tawa lepas dari Off yang sedang mengoles roti tawar dimeja makan mendapat delikan tajam dari Singto. Sementara yang lain hanya terkekeh melihat kejahilan Off mengejek Singto.

"Huftt...." Berkali-kali ia hembuskan nafas kasar dari paru-parunya untuk mengurangi beban pikirannya namun hal yang diharapkan tidak terjadi. Singto bahkan tak berniat menyentuh sarapannya sama sekali.

"Pergilah kerumahnya nong.. aku bosan melihat wajah jelekmu itu.. " Tay memberi saran pada sahabat bodohnya itu yang hanya berdiam diri seperti orang kehilangan semangat hidup.

"Tapi aku harus bekerja pagi ini. Ada meeting jam 8 ini dan aku akan terlambat jika kerumah kit dulu.." ujar Singto masih dengan wajah kusutnya.

"Urusan meeting biar saja aku yg handle. Aku akan memimpin rapat hari ini agar kau bisa pergi Sing. " Jawab Tay dibarengi anggukan New disebelahnya yang sedang mengunyah roti.

Singto yang diberi kesempatan pun langsung berbinar dan tersenyum lebar memberi ucapan terimakasih. Ia segera berdiri dan mengambil kunci mobilnya dan berlari keluar apartemen.

Tay masuk kekamarnya untuk bersiap-siap, Off menggelengkan kepalanya dan New yang sudah menyelesaikan sarapannya berdiri menyusul Tay kekamar.

"Kau akan langsung berangkat?" New duduk di ranjang sambil memperhatikan Tay yang memakai kemejanya.

"Ya New. Aku harus menyiapkan beberapa berkas untuk meeting nanti dan arghh sial.." melihat Tay yang kesal New pun berdiri dan membantu Tay untuk memasang dasinya dengan benar. Berdiri berhadapan dengan jarak yang tidak jauh membuat New bisa merasakan hembusan nafas Tay yang hangat.

New dengan perlahan menatap kearah Tay yang ternyata juga sedang menatapnya. Selama beberapa detik sampai New memutuskan kontak antara mereka dan kembali duduk ditepi ranjang.

Tay segera membuang pandangan dan sok sibuk mencari beberapa berkas dimeja kamarnya.

"Kau tampak sibuk yaa.. jadi disela kesibukanmu disini sudah berapa banyak gadis yang kau tiduri??"

Tay menghentikan kegiatannya saat mendengar pertanyaan itu.

"Mungkin lebih dari 10 orang.. " gumam Tay pelan tapi masih bisa didengar oleh New.

"Aow, kupikir kau sudah berhenti menjadi brengsek dengan tidak meniduri gadis-gadis lagi.." New berkata pelan sambil menatap ke arah kedua kakinya. Ia menunggu respon dari Tay namun yang ditunggu hanya diam tak menjawab.

"Aku akan berhenti sampai ada seseorang yang menjadi alasanku untuk berhenti." Setelah itu Tay langsung melangkah keluar membawa beberapa berkas ditangannya dan menutup pintu kamar meninggalkan New yang sibuk dengan pemikirannya.

God's Scenario About Us || KristSingto (Complete) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang