***three days after the incident
At hospital
Sosok yang terbaring di ruangan itu mulai menggerakkan jarinya. Tampaknya jiwanya sudah kembali menemukan jalan pulang menuju raganya. Kelopak mata indah itu perlahan-lahan bergerak membuka demi menyesuaikan cahaya yang ditangkapnya. Bibirnya bergerak pelan seperti mengucapkan sesuatu.
Godt yang berada disebelahnya berdiri dengan kaku. Saking senangnya ia tidak bisa berkata apa-apa. Melihat Godt seperti itu membuat Gun heran dan akhirnya mendekat ke ranjang yang ditempati tubuh lemah itu, dan Gun terkejut sekaligus bahagia melihat Krist yang berusaha untuk siuman. Dengan segera Gun berlari keluar untuk memanggil dokter.
"Krist kau sudah sadar?? " Godt mendekatkan dirinya pada Krist.
"Apa kau bisa mendengarku Krist??"
Mata bulat yang manis itu pun terbuka lemah menampakkan iris madu yang lembut namun pucat. Tatapannya mencari-cari hingga akhirnya ia menangkap kehadiran Godt disebelahnya.
Godt yang melihat itu sangat senang. Ia tersenyum lega dan semakin mendekatkan dirinya saat melihat Krist berusaha mengatakan sesuatu. Namun senyum diwajah Godt seketika luntur saat mendengar nama yang diucapkan Krist.
"Ph-phi Singh.." suaranya begitu lemah dan serak namun Indra pendengar Godt sangat jelas mendengarnya.
Ia sangat kecewa. Disaat dia berjuang agar bisa dilihat oleh Krist, namun yang ingin dilihat Krist hanya Singto.
Godt menjauhkan dirinya saat mendengar suara Gun dan dilihatnya dokter juga ikut bersama Gun. Dokter itu memeriksa Krist dan tersenyum lega.
"Syukurlah, dia tidak pingsan selama yang diperkirakan. Dia harus banyak istirahat agar keadaannya kembali pulih."
Setelah itu dokter pamit pergi dan meninggalkan ruangan. Gun tersenyum dan menggenggam tangan Krist.
"Krist... Kau baik-baik saja?." Gun mengusap air matanya melihat Krist yang tersenyum lemah padanya. Ia sangat yakin sahabatnya ini kuat menghadapi segala rintangan hidupnya. Sementara Godt hanya terdiam menatap interaksi dua sahabat itu. Ia memilih keluar ruangan dan memberitahu bibi Krist.
Bibi Krist datang keruangan Krist dan memeluk Krist. Ia sangat merindukan keponakannya yang manis ini.
"Cepatlah sembuh Krist.. " Krist menganggukkan kepalanya sambil mengernyit menahan sakit.
"Dimana phi Sing?" Krist bertanya pada bibinya. Untungnya perawat tadi sudah memberinya minum sehingga tenggorokan nya tidak perih lagi ketika mengeluarkan suara.
Wanita paruh baya itu langsung memalingkan wajahnya meninggalkan raut bingung diwajah Krist.
Dan Gun yang melihat itupun mendekat dan duduk disebelah ranjang Krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Scenario About Us || KristSingto (Complete) √
Romans~Hanya karena aku mencintaimu, bukan berarti kau bisa menyakitiku seperti ini, Phi! Luka yang kau torehkan memang tak lagi berdarah, tapi kau sendiri tahu kan bahwa... luka pasti meninggalkan bekas. Dan bekas ini akan selalu ada, membuatku ingat mas...