Author's POV•
Setelah kejadian hari senin tersebut mereka berdua semakin hari semakin dekat, mereka sering ngobrol berdua karena selama ini walaupun mereka sebangku tetapi mereka sangat jarang berkomunikasi.
Mereka saling bertukar cerita mulai dari masalah pribadi mereka dengan orang tua, keluarga, guru mereka sampai orang yang menyukai baik itu Galuh maupun Ratih.
Setiap ada tugas dari guru kalau Ratih tidak mengerti dia akan meminta Galuh untuk mengajarinya, dengan senang hati pun Galuh mau dan tidak pernah menolaknya.
Suatu hari ada tugas matematika dan teman satu kelas Galuh pun ingin mencontek jawaban kepada Galuh karena dia melihat Ratih belum datang Galuh pun tidak memberikan tugasnya kepada teman-temannya, Galuh ingin menunggu Ratih karena dia telah berjanji pada Ratih untuk memberikannya kepada Ratih. Tidak lama kemudian Ratih pun datang dan memang benar Galuh memberikan tugasnya tersebut kepada Ratih dan teman satu kelasnya pun langsung bersorak
"ciee yang nungguin dari tadi"
Galuh dan Ratih pun hanya tersenyum-senyum kecil saja. Mereka dianggap seperti pacaran.
Galuh sangat mengspecialkan Ratih karena dia tidak ingin mengecewakan Ratih, karena Galuh telah berjanji kepada Ratih untuk melihatkan tugasnya dahulu kepada Ratih.Bel masuk pun berbunyi semua anak-anak kelas telah masuk ke kelasnya masing-masing, tak lama kemudian datanglah guru matematika dan menanyakan tugas, kelas Galuh pun telah selesai semua tugasnya. Kemudia guru tersebut menyuruh satu anak untuk maju mengerjakan tetapi tidak bisa sampai ada 5 orang anak yang maju mengerjakan tidak bisa, Ratih pun kebagian untuk maju kedepan tetapi Ratih bisa mengerjakan tugas tersebut karena ia telah diajari dahulu oleh Galuh. Ratih pun merasa sangat senang karena dia bisa mengerjakannya dengan baik dan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hanya Teman BIASA"
DiversosCinta memang tidak bisa ditebak dengan siapa dan kapan kita akan jatuh cinta.