Author's POV•
Tak lama dari lomba OSN Galuh ditunjuk oleh gurunya sebagai wakil dari sekolahnya untuk mengikuti lomba siswa berprestasi, dimana pada saat itu Galuh tidak yakin untuk mengikutinya karena dia merasa masih kurang kemampuannya, tetapi Ratih menyakinkannya untuk mengikuti lomba tersebut, Ratih selalu memberikannya support yang terbaik.
Guru Galuh memberitahu bahwa lomba tersebut akan dilangsungkan satu bulan lagi dan lomba tersebut terdiri dari beberapa rangkai kegiatan mulai dari tes kemampuan akademik, tes wawancara bahasa inggris, tes bakat dan penampilan hasil karya sendiri yang nanti akan ditampilkan.
Selama satu bulan tersebut Galuh belajar sangat tekun, mulai dari berlatih terus memainkan gitar, membuat karya yang tentunya dua kegiatan tersebut Ratihlah yang mengngajari Galuh, Ratih itu sangat pintar memainkan gitar dan juga dia sangat kreatif membuat karya-karya buatan tangan sendiri. Setiap hari setiap pulang sekolah Galuh berlatih bermain gitar yang akan dimaninkannya di tes bakat untuk lomba tersebut. Galuh bingung dia akan membuat karya apa dan Ratih pun memberikan masukkannya kepada Galuh untuk membuat tempat pensil dari koran bekas yang cantik, ide itu pun diterima Galuh dan Galuh meminta Ratih untuk mengajarinya.
Satu bulan berlalu dan akhirnya tibalah waktu lomba tersebut, dimana untuk tes yang pertama itu adalah tes kemampuan akademik yang dilaksanakan selama 60 menit, selanjutnya tes wawancara bahasa inggris selama 15 menit, kemudian tes bakat diamana pada saat tes bakat Galuh merasa gugup karena sebelumnya Galuh tidak pernah tampil di depan banyak orang dan juga dari berbagai macam sekolah lain karena dia mengingat Ratih dan tidak akan mengecewakannya akhirnya pun Galuh bisa melalui tes tersebut, dan yang terakhir adalah presentasi mengenai hasil karya yang telah Galuh buat.
Tes-tes tersebut telah berlalu, waktunya istirahat setelah istirahat tibalah waktu pengumuman dari lomba tersebut, dan alhamdulilah Galuh mendapatkan juara 2 siswa berprestasi dia sangat senang dan bahagia. Keesokan harinya dia pun memberitahu Ratih bahwa dia telah mendapatkan juara 2, Ratih pun sangat senang dan bahagia karena hasil dia mengajarinya selama ini tidak sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hanya Teman BIASA"
RandomCinta memang tidak bisa ditebak dengan siapa dan kapan kita akan jatuh cinta.