PART 37

86.6K 4.1K 51
                                    

Azka telah sampai di hotel tempatnya menginap. Dia menurunkan Aisyah. Terlihat Aisyah mulai gugup. Aisyah masih saja belum terbiasa berjarak dekat dengan Azka.

"Bajunya ganti aja sayang kalau gerah", kata Azka lembut.

Aisyah langsung bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Terlihat Aisyah kerepotan menarik-narik gaun pengentin yang masih dikenakannya.

Azka lalu membantu mengangkat bagian belakang gaun pengantin Aisyah.

"makasih, abang", kata Aisyah.

"Iya. Abang juga mau ganti baju", jawab Azka lalu meninggalkan Aisyah dikamar mandi.

Aisyah bergegas mandi, tidak akan ada adegan resleting ngga bisa dibuka seperti novel-novel romantis itu. Aisyah sengaja meminta gaun yang bagian resletingnya di depan.

Suara gemericik suara air dari shower membuat Azka tersenyum kecil. Akhirnya dia dapat mendengarnya sekarang. Azka membuatkan susu hangat untuk Aisyah. Tidak lupa Azka juga menyiapkan minyak zaitun untuk memijat Aisyah.

Ini adalah mimpi Azka sejak dulu, memijat Aisyah sebelum tidur. Azka ingin memanjakan istrinya. Tidak akan ada Aisyah yang membereskan kamar, atau mencuci baju, atau pekerjaan rumah lainnya. Azka akan benar-benar memanjakan Aisyah seperti nadzarnya bebebapa tahun lalu saat mendengar Aisyah akan telah dikhitbah orang.

Saat itu Azka berdoa jika nanti calonnya menggagalkan khitbahnya, atau jika nanti Azka berjodoh dengan Aisyah maka dia akan memanjakan Aisyah. Dan sekarang, Aisyah telah resmi menjadi istrinya.

Aisyah telah selesai mandi dan berganti baju santai sekaligus di kamar mandi tadi. Azka tersenyum menatap istrinya.

"Kita sholat sunnah dulu dek. Ambil wudhu sekalian kan tadi?" Tanya Azka lagi.

Aisyah tersenyum gugup, Azka menuju kamar mandi dan berwudhu.  Aisyah menunggu Azka dikamar mandi sambil terus berdzikir dalam hati. Aisyah telah menyiapkan sarung dan sajadah untuk suaminya.

Azka mendekati Aisyah dengan rambut dan wajah yang masih basah. Aisyah semakin gugup dibuatnya.

"Kita sholat dulu ya", kata Azka lembut.

Aisyah melihat tubuh tegap didepannya telah memulai sholatnya. Terbersit rasa bahagia yang tak dapat diungkapkan. Ini adalah kali pertama Aisyah melaksanakan sholat sunnah dua roka'atnya.

Mereka sholat dengan khusu'. Selesai sholat Aisyah mencium punggung tangan Azka. Azka memegang ubun-ubun Aisyah seraya mendoakannya. Air mata Aisyah tak dapat dibendung lagi. Rasanya sangat bahagia, dulu saat bersama mas Fahri dia seperti pengantin wanita yang tak pernah diharapkan. Sekarang bersama Azka Aisyah merasa dirinya sangat berharga. Tanpa disadari Aisyah selalu membandingkan sifat dan sikap Azka dengan sikap mas Fahri dulu.

Azka memegang pipi Aisyah lembut. Menatap istrinya penuh sayang.

"Ana uhibbuka fillah Aisyah..", kata Azka lembut. Azka mencium kening istrinya.

Aisyah tersenyum canggung. Azka langsung membereskan peralatan sholatnya lalu mengajak Aisyah duduk diranjang.

Azka mengambil kaki Aisyah, Aisyah tersentak kaget.

"Maaf. Abang bikin Ai kaget ya?" Tanya Azka.

Aisyah tak menjawab apapun. Dadanya berdegup kencang, Aisyah hanya menunduk malu.

"Abang mau pijitin kaki Ai. Boleh kan?" Tanya Azka lagi.

"Eh..e... enggak usah bang. Ai udah ngga papa kok", Aisyah menarik lagi kakinya yang tadi selonjoran.

AISYAH WEDDING (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang