yuhuuu jangan lupa vote, komen, follow
happy reading...
Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Azka sudah terbangun dari tidurnya. Padahal mereka baru terlelap dan wudhu jam setengah satu tadi.
Azka memang meminta istrinya mandi besar langsung dan berwudhu lebih dulu sebelum tidur. Tapi sepertinya percuma saja, Azka bahkan tidak melepaskan pelukannya pada istrinya itu.
Azka meregangkan ototnya sebentar lalu beranjak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Azka menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. Lalu menyingkirkan perlahan tangan Aisyah yang memeluknya erat. Azka akhirnya berwudhu terlebih dahulu sebelum membangunkan Aisyah.
"Ai, sayang. Bangun", kata Azka membangunkan Aisyah dengan menggoyangkan tubuh Aisyah.
Aisyah masih terpejam. Bahkan tidak bergeming sama sekali. Terlihat dengan jelas Aisyah sangat kelelahan. Sebenarnya rasanya tidak tega untuk membangunkan istrinya. Tapi Azka tahu, Aisyah tidak pernah meninggalkan sholat malamnya. Azka takut istrinya akan merasa sedih jika tidak dibangunkan.
Azka mencoba membangunkan lagi. Digoyang-goyangkan tubuh Aisyah yang ditutupi selimut. Tetap saja Aisyah tidak bangun. Azka menghembuskan nafas pelan.
cup
cup
cup
Azka menciumi wajah Aisyah tanpa henti, membuat tidur Aisyah terganggu lalu akhirnya bangun. Aisyah mengerjapkan matanya perlahan. Samar-samar dilihatnya wajah Azka. Aisyah tersenyum malu.
"Yuk, wudhu terus sholat tahajud. Bisa jalan nggak?" Kata Azka lembut.
"Iya. Insya allah bisa kok", jawab Aisyah.
"Semalam ngga bisa pas mandi junubnya", kata Azka menggoda istrinya.
Masya allah Azka memang benar-benar membuat Aisyah merasa sangat malu.
Wajahnya sudah memerah padam. Aisyah bangun lalu berjalan perlahan untuk berwudhu.
Azka sudah menyiapkan peralatan sholatnya sambil menunggu Aisyah.
*****
Akhirnya Aisyah dan Azka sholat tahajud. Tidak lupa Azka membantu Aisyah mengulang dan menyimak hafalan Al Qur'an.
Sudah hampir satu jam mereka berkutat dengan hafalan Al Qur'an Aisyah.
"Abang, ada telpon. Tuh hpnya bunyi terus loh", kata Aisyah.
Azka yang sedang membereskan barang bawaannya cuma menengok,
"Tolong angkat dek", jawab Azka kalem lalu melanjutkan aktifitasnya lagi.
Aisyah tertegun, ia kembali mengingat mas Fahri. Pasti akan melarang Aisyah memegang barang miliknya. Tapi tidak jika yang melakukannya adalah Hana. Aisyah menghembuskan nafas pelan, rasanya sangat sakit mengingat masa-masa itu. Ingin sekali berdamai dengan masa lalu. Tapi sungguh, ini ngga mudah bagi Aisyah.
Hp Azka masih terus berdering, Azka melirik istrinya.
"Sayang, hp abang", kata Azka lagi.
Aisyah tersadar dari lamunannya. Lalu tersenyum, diangkatnya hp Azka.
"Assalamu'alaikum bosss!!! Ngamar aja!! udah siang keluar lo! orang kantor di gedung semua elu masih kelonan aja!"Kata orang disebarang sana dengan sedikit berteriak.
Aisyah tersentak kaget, lalu tersenyum kecil.
"Wa'alaikum salam. Sebentar saya panggilkan abang", jawab Aisyah dengan suara lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH WEDDING (END)
SpiritualTELAH DIBACA LEBIH DARI 2,5 JUTA ORANG!! #WATTYS2019 " Bukan aku mengharap untuk disentuh. Aku seorang muslimah. Aku hanya merasa direndahkan dengan perlakuannya padaku. Bukan fisik tersakiti. Harga diriku tercabik..." #43 9 April '19 #2 24 April '1...