ekstra part-2

94.5K 4.2K 60
                                    

Empat bulan kemudian....

Azka harus meliburkan semua pekerja lelaki dirumahnya, kecuali satpam. Bagaimana tidak, Aisyah hobi menggunakan dress selutut dan rambut tergerai. Bergaya ala gadis korea di dalam rumah. Dan jika dilarang, Aisyah akan menangis sampai berhari-hari bahkan sampai tidak mau makan.

Dengan terpaksa, Seisi rumah di sterilkan dari yang namanya lelaki yang bukan mahrom Aisyah.

Belum lagi sikap manja Aisyah yang akhir-akhir ini membuat Azka hampir kewalahan. Tapi Azka merasa sangat senang, Aisyah sangat bergantung pada Azka. Itu membuat Azka tenang.

Aisyah bahkan tidak suka keluar kamar tanpa Azka. Aisyah bisa sampai malam hanya berdiam diri di kamar. Berhias, berganti-ganti fashion ala korea di dalam kamar seharian.

"Abang, jangan kerja yah," rajuk Aisyah lagi.

Azka tersenyum, lalu mengusap pipi Aisyah lembut.

"Kalo ngga berangkat, nanti yang ngurus siapa? kan adek udah ngga kerja. Kasihan abi sayang," bujuk Azka lagi.

Azka melihat istrinya yang menangis sesegukan, Azka menjadi bingung. Aisyah akhir-akhir ini sangat sensitif. Bahkan mood nya sering berubah-ubah.

Belum lagi badan Azka yang rasanya mau rontok, sering muntah-muntah dan berasa pusing.

"Sayang," panggil Azka lembut.

Aisyah tak bergeming, justru tangisnya semakin pecah. Azka benar-benar bingung. Ah, ayolah Azka tidak akan pernah bisa marah pada istri tercintanya ini.

"Sa-na ke-ker-ja hiks...hikss," jawab Aisyah sesegukan.

Azka merengkuh tubuh mungil Aisyah ke dalam dekapannya. Menghapus air mata Aisyah yang mengalir deras.

"Abang ngga kerja, nanti filenya biar dikirim ke rumah sama Yanto. Asal Ai jangan nangis lagi, yah," bujuk Azka lagi.

Aisyah mendongak, matanya berbinar. Aisyah memeluk Azka erat, tanpa sadar mencium pipi Azka berkali-kali.

cup

cup

cup

cup

Azka sampai terbengong menerima hujan ciuman dari istrinya. Azka yakin, sebentar lagi saat Aisyah  sadar mukanya akan memerah karena malu.

"Udah seneng, hmm?" Tanya Azka lembut.

Aisyah tersadar, lalu melepas pelukannya. Aisyah menundukkan kepalanya karena malu. Sekarang wajahnya sangat merah, semerah tomat segar.

"Sering-sering gitu juga ngga papa, Ai. Malah abang seneng," goda Azka.

Aisyah membenamkan wajahnya pada dada bidang milik Azka.

"Malu... malu...." Rajuk Aisyah dengan suara teredam di dada Azka.

Azka terkekeh geli melihat istrinya  yang sangat menggemaskan.

"Kenapa malu?" Tanya Azka tenang.

Aisyah melepas pelukannya. Dia tersenyum manis. Ah, rasanya sangat membahagiakan. Azka sosok imam yang sangat ngemong.

Aisyah selalu merasa berharga, selalu membuatnya tertawa.

Tiba-tiba Azka berlari ke kamar mandi dan memuntahkan cairan benging.

Hoeeek...

Hoeeek..

Azka sampai pucat karena terus memuntahkan isi perutnya. Aisyah memijat tengkuk Azka lembut. Aisyah merasa sangat khawatir.

AISYAH WEDDING (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang