S A T U

51K 1.5K 30
                                    

Dita berjalan masuk ke dalam sebuah cafe untuk bertemu dengan Dewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dita berjalan masuk ke dalam sebuah cafe untuk bertemu dengan Dewa. Dita sangat hafal bagaimana postur tubuh Dewa hingga tanpa melihat wajah Dewa sekali pun, Dita tahu dimana Dewa duduk menunggu kedatangannya. Setiap langkah yang ia ambil untuk menghampiri Dewa membawa ingatan Dita kembali pada masa lalu.

----

DUA TAHUN YANG LALU

Dita tengah duduk di depan meja rias. Ia mengamati pantulan dirinya di dalam cermin. Malam itu adalah malam yang sangat penting untuk Dita. Sebab, penantiannya pada Dewa akhirnya membuahkan hasil yang manis.

Putri Aphrodita, sejak kecil ia sudah jatuh cinta dengan sosok Sadewa Dirgantara. Bagi Dita, Dewa adalah cinta pertama dan terakhirnya. Sekali pun, Dita tak pernah goyah akan perasaannya pada Dewa meski nyatanya Dewa selalu mengacuhkannya.

Dita tahu, pertunangannya dan Dewa yang akan berlangsung malam itu bukan lah kehendak Dewa. Prabu-kakek Dita-dan Rama-ayah Dewa-adalah sosok penting di balik perjodohan mereka.

Dita yang tumbuh sebagai yatim-piatu dan dibesarkan seorang diri oleh Prabu benar-benar mendapatkan dukungan penuh dari Prabu. Termasuk keinginannya untuk bersama dengan Dewa. Beruntung Rama yang menyukai sosok ceria Dita juga setuju dan mendukung penuh usulan Prabu untuk menjodohkan Dewa dan Dita.

"Kakek, kalo Dita udah gede, Dita pokoknya harus nikah sama Dewa, ya!" Dita merengek setelah pulang dari acara penggalangan dana bersama keluarga Dirgantara. Pasalnya, Dewa terang-terangan menjauhinya.

"Dita suka sama Dewa?" tanya Prabu yang kini mendudukan cucu satu-satunya itu ke atas pangkuannya.

"Dita suka sama Dewa. Sukaaaaa banget. Pokoknya, kalo Dita udah gede, Dita cuma mau sama Dewa! Kakek janji, ya?" Dita menatap memohon ke arah Prabu sambil menyodorkan jari kelingkingnya untuk Prabu kaitkan.

"Iya. Kakek janji. Apapun yang terjadi, Dita pasti dapetin apa yang Dita mau." Prabu mengaitkan jari kelingkingnya dengan milik Dita sambil tersenyum hangat.

Ulasan memori masa kecil Dita yang tiba-tiba saja mencuat membuat Dita mengulum senyum manisnya.

"Coba aja waktu SMA kita satu sekolah kayak sebelum-sebelumnya. Mungkin aku bisa liat gimana kerennya Dewa waktu jadi kapten futsal," ujar Dita membayangkan masa indah yang harus ia lewatkan.

Saat SMA, demi menghindari Dita yang selalu mengikutinya kemana pun, Dewa memutuskan untuk masuk ke sekolah khusus putra. Dewa bahkan memilih untuk tinggal di asrama saat liburan datang dari pada ia harus kembali ke rumahnya dan mendapati Dita mengganggunya di sana.

Sebenarnya, Dewa tidak sendiri dalam membenci Dita. Kemala-ibu Dewa-juga tidak menyukai Dita. Kemala sendiri merasa jengah saat seorang gadis mengikuti kemana pun putranya pergi. Maka dari itu, saat Rama menentang keputusan Dewa untuk masuk ke sekolah khusus pria, Kemala membela Dewa mati-matian untuk masuk ke sekolah tersebut.

FIANCÈES | COMPLETED✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang