S E P U L U H

14.3K 795 18
                                    

Dita sedikit terkejut mendapati kehadiran Clarissa di lokasi pemotretannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dita sedikit terkejut mendapati kehadiran Clarissa di lokasi pemotretannya. Apa lagi Clarissa yang selama ini tidak pernah bertemu dengan Dita tanpa sosok Dewa disampingnya, kini muncul sendirian di hadapannya.

"Gue mau ngomong sama lo!" Clarissa bersedekap dengan dagunya yang ia angkat tinggi-tinggi.

"Lo!" Karen naik pitam saat ia dapati kehadiran Clarissa yang berbalut sikap kurang ajar. "Lo pik—"

Dita menahan Karen yang melangkah maju ke arah Clarissa yang tak gentar sama sekali dengan bendera perang yang Karen kibarkan kepadanya.

"Lo ngapain, Dit?!" Karen terdengar marah saat Dita menahannya.

"Ini urusan Dita, Karen." Dita mencoba mengingatkan Karen agar tidak bertindak gegabah.

"Tapi, Dit, di—"

"Drama apa lagi sih, ini?!" Clarissa berdecak kesal sambil memainkan ujung rambutnya, gaya yang tak pernah bisa Dita lupakan ketika wanita itu mengelabuinya tentang hadiah ulang tahunnya.

"Gimana, ya?" Dita melihat jam tangannya. "Kayaknya aku lagi enggak punya waktu buat ngeladenin kamu, deh."

Clarissa melepas jemarinya dari ujung rambutnya. Ia terkejut dengan ucapan Dita. Pun dengan Karen yang tidak menyangka seorang Dita bisa berkata seperti itu pada lawan bicaranya.

"Lo ngomong apa?!" Clarissa kembali bersedekap.

"Emang ucapan aku kurang jelas?" Dita tersenyum miring. "Ucapan aku yang kurang jelas atau telinga kamu yang bermasalah?"

"Lo udah berani ya, sama gue!" Clarissa melepaskan tangannya yang bersedekap. Ia kini tengah mengepalkan tangannya di samping tubuhnya.

"Sejak kapan aku takut sama kamu?" Dita tertawa kecil sebelum berujar dengan serius pada Clarissa. "Kalo mau ketemu sama aku, hubungin manajer aku. Bikin janji dulu. Aku ini orang yang sibuk. Kerjaan aku bukan cuma nempel sama tunangan aku aja."

"Lo nyindir gue?!" Clarissa benar-benar marah karena Dita berani berbicara seperti itu tentangnya.

"Siapa yang nyindir kamu?" Dita lagi-lagi tertawa. "Atau ... kamu merasa tersindir sama ucapan aku? Aku minta maaf, deh. Aku kan cuma bercanda."

Karen yang ada di tengah-tengah pembicaraan itu menahan tawanya mati-matian saat wajah Clarissa terlihat memerah karena menahan amarah pada ucapan Dita.

"Liat aja! Gue bakalan aduin lo ke Dewa!" Clarissa tidak kehabisan akal. Clarissa tahu jika nama Dewa memiliki arti yang besar untuk Dita.

Dita tidak menjawab Clarissa dengan kalimat apa pun. Ia malah mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan terlihat seperti menghubungi seseorang. Tak ayal apa yang Dita lakukan menjadi perhatian Clarissa dan Karen sekarang.

"Hallo? Wa?" Clarissa dan Karen terkejut saat mendapati orang yang Dita hubungi adalah Dewa.

"Hallo? Kenapa, Dit?" Suara Dewa yang keluar dari speaker ponsel Dita terdengar lembut menyapa Dita.

FIANCÈES | COMPLETED✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang