T I G A P U L U H S A T U

11.2K 633 36
                                    

Jangan lupa play medianya, ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa play medianya, ya!

*****

Tamara menantikan jawaban Dewa dengan harap-harap cemas, sampai akhirnya ia bisa bernapas dengan lega ketika mendengar jawaban Dewa.

"Kamu beneran bisa saya andalkan ya, Tam." Dewa tersenyum bangga karena memiliki sekertaris yang cekatan seperti Tamara.

Dewa pun berlalu, mengikuti Paris untuk mendapatkan ukuran tubuhnya. Tak perlu menghabiskan waktu yang lama karena yang Paris butuhkan hanyalah ukuran tubuhnya, Dewa pun sudah kembali lagi ke meja kasir. Tentunya dengan Paris yang mengekorinya.

"Ukuran pakaiannya sudah fix, ya. Saya butuh waktu sekitar dua atau tiga hari untuk menyesuaikan ukuran tubuh pelanggan dengan pakaian yang dipilih karena kami hanya menjual satu pasang baju per-set-nya. Jadi, pelanggan tidak perlu takut pakaian yang dibeli di sini pasaran atau sama dengan milik orang lain." Penjelasan Paris tak ayal membuat Dewa memutar kedua bola matanya kesal.

"Saya butuh pakaiannya untuk besok. Dua hari terlalu lama," protes Dewa.

"Sebetulnya kalau mau diprioritaskan sih bisa tapi ...."

"Berapa pun, saya bayar," ujar Dewa membuat Paris tersenyum. Begitu lah bisnisnya berjalan.

"Saya minta besok jam 12 siang, gaunnya bisa di kirim ke alamat ini dan set prianya ke alamat yang ini." Dewa berujar menjelaskan sambil menuliskan dua alamat berbeda di secarik kertas kosong yang memang selalu tersedia di atas meja kasir.

"Baik, Pak," jawab Paris sambil tersenyum ketika menerima kertas yang Dewa berikan. Apa lagi saat Dewa mengeluarkan kartu berwarna hitamnya untuk membayar pakaian yang pria itu beli. "Gaun dan set pakaian pria, plus biaya pengerjaan ekspres, totalnya jadi 118 juta. Dipotong diskon pembelian pertama, totalnya jadi 112 juta."

Dewa hanya mengangguk-anggukan kepala santai lalu menekan PIN kartu miliknya di mesin EDC yang Paris sodorkan. Dengan begitu, urusan Dewa untuk hari ini benar-benar telah selesai. Sekarang, Dewa hanya perlu berfokus pada urusan kantornya.

"Saya berubah pikiran. Pekerjaan saya untuk hari ini enggak usah dipending. Semua pekerjaan saya sampe besok, saya ingin kerjakan hari ini. Kamu ikut saya balik ke kantor, setelah berikan semua file yang harus saya periksa, kamu boleh pulang." Dewa berujar sambil berjalan mendahului Tamara.

Tamara yang mengekor pun menuruti semua ucapan Dewa. Toh, ia memang bekerja untuk pria itu dan berniat untuk tak mengeluh sama sekali ketika Dewa mengatakan jika hari ini ia harus kembali bekerja. Sisi baiknya, hari ini ia bisa pulang lebih awal setelah melakukan apa yang Dewa perintahkan.

*****

Hari telah berganti. Setelah kemarin lembur samalaman dan hampir saja tertidur di kantor jika Kemala tidak menghubunginya untuk pulang, Dewa akhirnya bangun dari tidurnya ketika matahari sudah membumbung tinggi di angkasa.

FIANCÈES | COMPLETED✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang